kelemahan Natasya

85 15 0
                                    

Natasya menatap keluarga di depannya dalam diam, sedikitnya ia tau alasan kenapa Sirius enggan kembali ke kediamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Natasya menatap keluarga di depannya dalam diam, sedikitnya ia tau alasan kenapa Sirius enggan kembali ke kediamannya. selain karna siksaan yang dihadiahkan oleh Walburga dan Orion akan pemberontakan yang dilakukan pemuda itu. Natasya mungkin akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh kakak Regulus itu kala melihat betapa hangatnya keluarga James potter.

wajar jika sirius betah tinggal dengan mereka.

"sayang.. boleh aku berbicara dengan Natasya sebentar" wanita cantik dengan senyum hangatnya meminta izin pada sang suami. ingin sedikit berbincang dengan calon menantunya.

Fleamont potter- pria yang berperan sebagai kepala keluarga itu tersenyum hangat pada istrinya balas menatap kearah Natasya dengan penuh kelembutan.

satu hal yang tak pernah ia dapatkan dari kedua orangtuanya.

"Apa kamu tidak keberatan Natasya?"

Natasya tersadar dari lamunan, tersenyum kerah nyonya potter "tidak sama sekali" jawabnya.

"kalau begitu aku akan mengajaknya ke tempat favorit ku" tangan Natasya digaet, meninggalkan meja makan yang kini hanya di isi oleh James dan ayahnya.

"dia tidak seburuk dugaan ayah, berbanding terbalik dengan apa yang kau ceritakan pada kami, nak"

James masih bungkam, rahangnya mengeras menyaksikan betapa antusiasnya sang ibu dengan kehadiran Natasya bahkan sampai mengajak gadis itu ketempat yang Lily pun belum bisa memasukinya.

Fleamont membuang napas, sadar kalau anaknya itu sangat kacau sekarang "ayah masih mencari tau alasan kenapa kementrian memberikan titah yang bahkan tidak pernah muncul selama ini"

"dan selama itu tolong bersabarlah karna kau jelas tak mau sesuatu yang buruk menimpa Lily dan keluarganya" menepuk bahu sang anak, James ditinggalkan sendiri di ruang makan. mencerna tiap kata yang diucapkan ayahnya, persis dengan apa yang dikatakan oleh Natasya beberapa hari yang lalu.

sementara itu...

di lain tempat dengan gazebo yang berada di tengah danau, Natasya membiarkan rambut panjangnya di kepang oleh calon mertuanya, sembari menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya.

"jadi kamu menyukai dandelion?" euphemia membahas peryataan tentang bunga yang disukai oleh calon menantunya mengatakan tentang filosofi dandelion yang bisa hidup dan bertahan dimana saja.

Natasya bergeming "aku bahkan baru tau soal itu" jujurnya "kupikir mereka hanya tumbuh lalu mati dengan sendirinya" jelas Natasya.

ia bahkan tak terlalu suka pelajaran Herbologi apalagi sampai harus membuang waktunya dengan membaca filosofi tentang tiap-tiap bunga.

maaf ia bukan Longbottom yang sudi melakukan itu.

tawa menguar keluar dari bibir Euphemia, terhibur dengan jawaban sang gadis "mereka dapa mendengarnya, kamu tau?" tangannya merapikan rambut hitam Natasya.

The Stories of Natasya RomanoffTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang