CHAPTER 1

63 32 0
                                    

Hay!

Ketemu lagi xixi

Moga suka yah, klo enggak skip ajha
Moga ni cerita bisa end.

SELAMAT MEMBACA

***

"Sshh," ringis nya sembari memegangi kepalanya yang tampak nyut-nyutan.

"Gue dimana," monolog nya menatap sekelilingnya, gelap sangat gelap.

"Ssshh." rasa sakit di kepala nya makin menjadi-jadi kala mengingat saat dimana ia terpental akibat tabrakan keras oleh sebuah truk.

"Anjir gue udh mati." mati satu kata yang sekarang ada di pikiran nya, di tempat yang gelap lalu di cocokan dengan kejadian tragis yang dialaminya, benar ia sudah mati.

Tapi dimana ini?

"Anjir gue udah mati!"

"Pasti gue udah di kuburin!"

Gadis itu menangis.

"Jir dosa gue banyak!"

"Nanti gue jawab apa nie klo di tanya-tanya sama malaikat," ujar gadis itu menangis sembari memeluk tubuh nya, menyesal ia dulu sering tertidur dan bersikap acuh tak acuh pada saat pelajaran agama.

sungguh tempat ini sangat gelap ia tidak bisa melihat apa-apa ia takut, tunggu kenapa badannya tidak terbungkus kain kafan, tidak kah orang tuanya hanya menimbun nya dengan tanah tanpa memandikan nya sebagaimana jenazah pada umumnya? Itu sangat menyedihkan!

Gadis itu makin menangis.

"Fira." gadis itu terperanjat kaget.

Gadis itu menoleh, tunggu disini ada orang bukan hanya dirinya?

"L-lo Siapa," tanya nya dengan mata sedikit menyipit akibat terang cahaya dari objek di hadapannya itu.

Sosok bercahaya itu berubah menjadi sosok gadis cantik dengan dress putih bercahaya.

Sosok itu tersenyum, "Hay Fira gue khia, akhia naletta."

"G-gue kenapa ada disini dan Lo juga, bukan nya gue udah mati yah oh atau lo malaikat yang mau nanya-nanya gue yah?"

"Enggak Fira, gue bukan malaikat atau semacamnya, dan sekarang kita ada di alam bawa sadar lo," terang sosok itu, khia.

"Hah."

"Terus lo Kenapa ada disini, oh atau lo ya yang nabrak gue jadi tuhan temuin kita disini biar lo bisa minta maaf, enggak enggak gue enggak akan maafin lo."

"Enggak," ketusnya kelewat kesal.

"Terus maksudnya bentar gue gak menger."

"Jadi lo ingat kan perihal kecelakaan yang lo alami."

Fira mengangguk.

"Nah disitu lo koma tapi gue butuh lo makanya sekarang lo ada disini," ujar sang sosok cengengesan.

"Butuh? Butuh apa." Fira makin di buat bingung oleh pernyataan akhia bagaimana bisa orang yang sedang koma tiba-tiba saja bisa terbangun karena makhluk di depannya ini butuh bantuan, tidak mungkin.

"Jadi gue itu punya orang tua, kakak dan teman-teman yaa seperti anak-anak pada umumnya tapi bedanya nya di gue mereka gak ngasih gue kasih sayang, jadi gue butuh lo buat ubah itu semua."

"Lo kira gampang anjir, gue udah rasain dan gue gagal."

"Dan gimana caranya, gak mungkin gue tiba-tiba datang ke rumah lo lalu gue bilang ke emak bapak lo kalo lo itu butuh kasih sayang," lanjutnya tak habis pikir.

"Enggak anjir gak gitu," jerahh akhia.

'Kenapa harus ni anak' mungkin kalimat itu yang sedang akhia jerit kan dalam hati dan pikirannya.

"Yaa terus, apa gue harus nyamar jadi Lo?" Ketusnya.

"Gitu dikit."

"What the_"

"Udah deh kgk usah sok bahasa Inggris, diem biar gue jelasin dan biar lo paham."

"jadi jiwa lo masuk ke tubuh gue dan yang sekarang di depan lo ini adalah jiwa tubuh yang Lo tempatin, jadi nanti semua bakal mikir Lo itu adalah gue karena yang Lo tempatin itu tubuh gue, dan klo lo tanya kenapa gak gue ajah yang lakuin karena gue udah mati jadii gue ini ROH,"terangnya panjang lebar menekan pada kata Roh.

Gadis itu melotot, "hah roh." Tiba-tiba bulu kuduk nya merinding.

"Iya, yaa bisa di bilang lo transmigrasi ke tubuh gue."

"Hah gak masuk akal mana bisa." Fira menggeleng pelan berharap ini hanya sebuah mimpi buruk semata. ini persis dengan novel yang ia baca transmigrasi, mana mungkin.

"Sulit di percaya tapi Lo harus percaya!"

"Enggak enggak gue sama orang tua gue ajah gagal gimana ke orang tua Lo!"

"Gue mohon Fira cuma lo yang bisa bantu gue."

"Gimana ceritanya cuma gue, di kehidupan gue ajah gagal!"

Akhia memegang erat tangan milik Fira berharap gadis itu mau membantunya, "gue mohon pliss bantu gue, gue gak tenang kayak gini."

Fira menghelah nafas berat memijit sejenak pangkal hidung nya guna menghilangkan rasa pening yang bersarang di kepalanya.
kenapa bisa? ia harus berjuang dua kali? SETELAH IA GAGAL DI KEHIDUPANNYA apa kah ia harus berjuang sekali lagi? "Baik lah."

Akhia memeluk kagum pada fira, "makasih Fira gue gak akan lupain lo."

Fira merotasi kan bola matanya malas.

"Tapi_"khia menggantungkan ucapannya.

"Tapi apa."

"Lo cuma punya waktu 49 hari setelah itu Lo akan kembali ke kehidupan asli Lo sebagai Shafira Kellen."

"Ha njir jadi gue belum mati, jadi gue bakal balik lagi?"

"Kan tadi gue bilang Lo koma, klo Lo mati mungkin Lo gak akan balik lagi!"

Fira melotot mendengar ucapan khia, "mulut lo anjir."

Akhia tersenyum manis namun cukup membuat fira merinding, "gue harap lo bisa nyelesaiin semuanya sebelum 49 hari."

"Gak bisa lebih apa, 49 hari ngapain anjir!"

"Gak bisa, gue pamit!"

"Saran dari gue jangan jatuh cinta,"lanjutnya sebelum tertutup cahaya putih terang.

Penglihatan Fira tiba-tiba saja menjadi silau bertepatan dengan hilangnya sosok khia.


***

Hayy!!!
part nya pendek gk cukup 1000 kata, sengaja
biar gak ngebosenin:v
Sangat gaje bukan?😭

Gimana? Suka gak!
Kalau suka jangan lupa vote yah
Kalau enggak kamu skip ajah.

Di tunggu up nya
Klo enggak mau nunggu juga gpp
Hhhh.
Semoga cerita ini bisa end yah!

Pokoknya doa'in ajah yah
Lopp yuuu sejagat rayaaa.

Papaayyy!!!

Ininya👇 jgn lupa okeyy!

Publis: 19/Juni/2023
21:55

49 DAYS TRANSMIGRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang