***
'Sandra udah gak kerja di sini lagi, udah pensiun dia. Sandra itu udah kaya kakak bagi saya, dia yang ngejaga saya dari pelanggan-pelanggan yang suka main tangan.'
'Kalau kamu mau tau alamat sama nomor telponya, saya ada.'
Renjun termenung memandangi ponselnya, kemana dirinya yang sangat bersemangat untuk mencari ibunya? Sekarang pemuda itu malah tampak kosong dan kebingungan. Ia meletakkan tangannya berniat untuk mendial nomor itu.
"Argh! Kenapa sihh Njun. Timbang pencet apa susahnya!" Kesal Renjun.
Ia sudah keluar dari tempat sebelumnya, kini dirinya berjalan tanpa arah tujuan hanya mengikuti kemana langkah kakinya menuntunnya.
Baiklah, Renjun sudah memantapkan hatinya. Ia kembali menekan ikon telepon dan menghubungi ibu kandungnya.
Pemuda itu menggigiti kukunya karena gugup, ia memandangi ponselnya yang tak kunjung diangkat oleh orang seberang sana. Pikiran negatif sudah bermunculan seiring dengan berjalannya waktu.
'Apa ibu sudah mengganti nomor?' -Batinnya.
Tiba-tiba saja terdengar suara khas wanita keluar dari ponselnya, Renjun tentu saja terkejut, bahkan ia hampir melempar ponselnya ke jalan raya.
"Halo? Siapa disana?"
Renjun menitikan air matanya mendengar suara lembut ibunya.
"Ah, salah sambung kayanya"
"T-tunggu! Apa benar ini ibu Sandra?"
Hening sesaat, hingga suara terdengar kembali dengan nada yang lebih datar dari sebelumnya.
"Ada urusan apa? Kalau tidak penting lebih baik saya tutup."
"I-ibu, aku Renjun, anak yang 17 tahun lalu ibu titipkan di papa Soni dan mama Ratna."
"M-maksud kamu apa? S-saya gak punya anak dan saya gak kenal sama orang-orang yang kamu sebut!"
Renjun menghentikan langkahnya seketika, mendengar penuturan ibu kandungnya. Apa ia akan mendapat penolakan lagi? Ia mempercepat langkahnya hingga sudah berada di depan penyeberangan.
"Ibu pasti lupa."
"Udah saya bilang saya gak pernah punya anak, siala-
TINN! TINN!
BRAK!
"Halo? Halo?"
Wanita di seberang sana menjatuhkan telponnya mendengar suara dentuman keras, tangannya bergetar takut bersamaan dengan air mata yang mengalir menuruni pipinya.
'Kenapa? Kenapa masa lalu itu datang ketika aku sudah mulai bahagia disini?'- Batin wanita itu.
_My Dream Family Book_
18 Juni 2023
Aku sudah berhasil mendapatkan nomor ibu, lalu apa yang harus kukatakan? Apakah aku harus menanyakan kabarnya terlebih dahulu? Ataukah seperti, "Halo Ibu, kenalkan aku Renjun. Anakmu." Oh tidak! Aku terlalu bersemangat ^<^.
tbc
Update sedikit dulu, soalnya mood authornya lagi baguss...😔🤧
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka -Renjun ft. NCT DREAM
FanfictionKedatangannya adalah sebuah malapetaka, kehadirannya menyakiti orang sekitarnya. Lalu Renjun harus apa? Apa ia harus menghilang agar semua orang bahagia?