H-1 | Last day; Kiss me?
Kemarin sore, setelah Flora mengantar Muthe pulang ke rumah nya. Muthe segera mengisi daya handphone milik dia supaya bisa menghubungi Jessi. Muthe yakin pasti akan terjadi kesalahpahaman antara nya dan Jessi. Untuk menunggu handphone mengisi daya, Muthe menyilingi melakukan aktivitas bersih bersih badan yang sudah di penuhi keringat akibat berkegiatan seharian. Seusai mandi, Muthe malah merasakan ngantuk yang berat—entah ini karena kecapean atau efek setelah mandi. Tak sanggup untuk menahan ngantuknya Muthe tertidur hingga pagi hari ini.----
Nyatanya tidur akibat ketiduran yang tidak disengajai memang lebih pulas hingga berjam jam. Muthe akhirnya terbangun karena alarm pagi sudah berdering, setelah mematikan alarm, dia meregangkan tubuh yang pasti tubuh ini sudah kaku. Seraya diam sejenak mengumpulkan nyawa dalam kondisi mata tertutup—Muthe memikirkan banyak hal, seperti hari ini hari apa? Udah ngerjain tugas blum ya? Kemarin ngapain aja ya, cape banget perasaan? Jessi? Eh!
Timbul nama sang pacar seketika nyawa Muthe langsung terkumpul dalam 1 detik. Badannya reflek bangun dari rebahan dan mata yang terbuka, dia panik.
Baru saja rasa panik itu muncul, tiba tiba di tambah rasa kaget. Setelah bangun Muthe melihat, Jessi? Ya dia tak terlalu pasti menyatakan itu. Bagaimana tidak, Muthe hanya melihat seseorang yang membelakangi dirinya dan seseorang itu menghadap ke arah pintu jendela balkon. Ditambah ruangan masih gelap dan pencahayaan yang masih minim. Bisa aja itu kak Gita, pikir nya.
Sebelum akhirnya seseorang itu bersuara,
"Udah bangun?"
Oke fiks itu Jessi—batin Muthe.
Dengan tergesah gesah Muthe beranjak dari tempat tidur, "Jessiiii" dan menghampiri Jessi. Setelahnya ia memeluk Jessi dari belakang.
"Maaf ya kemarin-"
"Jalan sama orang lain, si Flora itu?"
"Di anter pulang bukan jalan"
"Sama aja"
Muthe rasa pacarnya ini sedang merajuk, "Jes kamu ngambek?" tanya Muthe sambil memajukan kepala nya untuk melihat ekspresi Jessi dari belakang.
"Menurut kamu?" Jessi malah menghindar—memalingkan wajah nya ke lawan arah dengan Muthe.
"Seharian kamu ngilang ga ngabarin aku kemarin, terus di telepon malah ditutup sepihak habis itu pulang bareng orang lain, sekarang kamu nanya aku ngambek? Menurut kamu?" Lanjut Jessi.
Mendengar jelasan dari Jessi bukanya merasa takut, Muthe malah gemas sendiri dibuatnya. Entah kenapa, baru kali ini dia lihat Jessi cemburu to the point.
Sebelum dirinya menjawab, Muthe melepaskan pelukan dan berjalan ke arah depan Jessi. Kini muka mereka saling berhadapan.
"Jess..." Ucap Muthe pelan sambil perlahan mengalungkan tangan nya di leher Jessi. Gestur kecil ini, Muthe yakin bisa menjadi alat untuk meluluhkan fokus Jessi.
Shit
Jessi menarik nafas panjang, jantung nya berdetak kecil. Dia lemah jika berada di posisi ini. Apalagi melihat muka bareface Muthe, terlihat meng—
Ayolah Jessi fokus.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. Rahasia || JesMuth
De Todo"Aku udah bisa ungkapin Rahasia aku ke kamu. Dan kamu ungkapin Rahasia ke aku waktu itu." × JESSI & MUTHE story × [End] ✓ [Revisi] #Bonus Track [Complete] ! Fanfiction ! ! Happy reading !