HAPPY READING GUYS!!!
Jangan lupa vote dan coment!!!
***
“Selamat malam bro!” Ucap Ziko yang baru saja datang di warung Mang Ujang. Semua geng mereka sedang nongkrong.
“Kemana aja lo baru sampai?" Tanya Rava yang asik mengupas kulit kacang.
“Tadi gue keluar sama cewek gue”
“Cewek mulu hidup lo” Ucap Marvin menggelengkan kepalanya menatap Ziko.
“Kenapa? Iri lo? Mblo jomblo” Ucap Ziko dengan tertawa mengejek Marvin diikuti dengan yang lainnya.
“Ck, bacot lo! Lihat aja nanti, gue bakal punya pacar yang lebih cantik daripada punya lo” Ucap Marvin dengan sombong yang tidak terima dengan perkataan Ziko.
“Siapa juga yang mau sama lo” Ucap Rava melepar kulit kacang ke arah Marvin dengan tersenyum mengejek.
“Bangsat! Gue bukan tempat sampah!” Umpat Marvin menatap Rava dengan tatapan sengit. Membuat semua yang berada di tempat itu tertawa.
“Dimana Altair, tumben nggak datang?” Tanya Ziko yang tidak melihat keberadaan Altair.
“Lagi telfonan sama ceweknya itu” Ucap Rava menunjuk Altair menggunakan dagunya.
“Punya cewek baru lagi?” Tanya Ziko mengangkat satu alisnya sedikit heran dengan jawaban Rava.
“Nggak tau, temennya mungkin”
“Rav, lihat itu apa?” Ucap Marvin menunjuk ke arah langit.
“Apaan?” Tanya Rava melihat ke arah yang ditunjuk oleh Marvin.
“Mana? Nggak ada apa-apa?” Tanya Rava yang masih mencari.
“Mau aja lo digoblokin Apin” Ucap Ryan menggelangkan kepalanya menatap Rava singkat.
Fyi, Apin merupakan nama panggilan Marvin. Hanya Altair, Rava, dan Ryan yang memanggil Marvin dengan nama Apin. Memang mereka berempat terkenal dekat sejak masuk SMA Mandala.
Rava menghadap ke arah Ryan dan Marvin secara bergantian. Rava menyadari ada yang menghilang di atas mejanya, “ANJING!”
“Makasih kacangnya Rav” Ucap marvin menunjukkan genggaman tangannya yang berisi kacang sambil tersenyum tanpa rasa dosa.
“Apinanjing! Mati lo!” Umpat Rava menatap sengit Marvin yang tengah memakan kacang. Melempar semua kulit kacang ke arah Marvin. Membuat tempat itu menjadi berserakan dengan kulit kacang.
“Makasih banyak” Ucap Marvin dengan tersenyum senang memakan kacang.
“Sia-sia perjuangan gue ngumpuluin itu kacang gara-gara Apinanjing!” Ucap Rava menatap Marvin yang dengan santai memakan kacang yang kulitnya sudah ia kupas semua.
“Ini, mau?” Ucap Marvin menawarkan kacang tersebut yang berada di gengagmmannya.
“Nggak usah, bau tangan lo”
“Yaudah kalau nggak mau”
“Sialan!”
Perdebatan mereka berdua membuat Ziko tertawa dengan terbahak-bahak. Rava yang emosian selalu saja diejek oleh Marvin yang suka mencari keributan.
“Ada apa nih rame-rame” Ucap Altair yang berjalan mendekat dan duduk di samping Rava.
“Telat lo! Cewek mulu sih lo” Ucap Marvin sambil memakan kacang yang tersisa di tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAIR
Novela JuvenilAltair Syahreza Bimaskara, yang sering dipanggil dengan nama Altair, merupakan salah satu murid SMA Mandala. Salah satu teman sekelas Vania Grethalova Dezania, atau biasa dipanggil Vania. Mereka berdua seperti kucing dan tikus ketika dipersatukan. S...