ɢᴏᴏᴅ ʙʏᴇ, ɴᴀᴇ ꜱᴀʀᴀɴɢ

O7. ɢᴏᴏᴅ ʙʏᴇ, ɴᴀᴇ ꜱᴀʀᴀɴɢ

Hannam The Hill,
23.00 KST—

Kazuha mengganti pakaiannya yang telah basah setelah sampai di apartemennya, tak lupa ia juga menyuruh Jake untuk mengganti pakaian menggunakan pakaiannya yang jarang ia gunakan yang memiliki ukuran lebih besar dan cukup ditubuh Jake, sebuah kemeja dan celana training. Ia juga mengobati luka memar diwajah Jake akibat beberapa pukulan yang dilayangkan kekasihnya. Ralat, mantannya mungkin.

"Maaf ya ini semua salahku. Gara gara aku kamu jadi begini" lirih Kazuha setelah selesai mengobati luka diwajah Jake.

"Nope, bukan salahmu jangan minta maaf. Makasih banyak ya" kata Jake seraya tersenyum manis.

"Aku yang seharusnya bilang gitu, makasih" balas Kazuha ikut tersenyum juga.

Hening setelahnya, mereka berdua pun terdiam dan asik bergelut dengan pikiran masing masing.

"Heeseung jahat ya.. " gumam Kazuha tetiba seraya tersenyum miris, menatap nanar objek yang ada dihadapannya. Jake yang berada disampingnya pun menoleh kemudian menatap Kazuha intens.

"Dia gak jahat, orang lain yang bikin dia berubah" sahut Jake membuat Kazuha menatap bingung kearahnya.

"Maksudnya?"

"Nanti juga kamu paham, aku pulang dulu ya. Thanks for tonight" pamit Jake seraya bangkit dari duduknya kemudian mengambil jaketnya untuk segera pergi.

"Kamu bisa nginep disini" tawar Kazuha dan mendapat respon gelengan dari Jake.

"Itu aku cari mati namanya sama dia. Kamu jangan tidur terlalu larut ya. See you next time"

"Hati hati ya Jake"

Kazuha melambaikan tangannya saat Jake telah keluar dari apartemennya hingga pemuda itu menghilang dari pandangannya, sesaat kemudian ia pun menghela napasnya pelan dan menutup pintu apartemennya.

❯───── ❀ ─────❮

Heeseung menatap Jake yang baru saja melintas di dekatnya, pemuda itu bahkan melewatinya begitu saja tanpa menjelaskan sesuatu dengan menggunakan pakaian yang tak asing baginya. Milik Kazuha.

Ia yakin pemuda itu baru saja kembali dari apartemen Kazuha. Dengan perasaan penasaran yang tinggi ia pun mengikuti Jake dan mencekal lengan pemuda itu hingga menghentikan langkahnya.

"Ada apa?" tanya Jake.

"Setelah semua ini lo gak mau kasih penjelasan ke gue? Lo gak merasa bersalah ya?" tanya Heeseung.

"Penjelasan apa? Semuanya udah jelas kalo disini lo yang salah, hyung"

Heeseung kembali naik pitam, ingin rasanya ia kembali menghajar Jake saat itu juga, namun ia urungkan.

"Dasar gak tau malu"

Jake berdecih saat mendengar perkataan Heeseung. Ia lalu menatap nyalang pemuda dihadapannya yang setahun lebih tua darinya.

"Jangan munafik, Heeseung hyung. Gue tau lo masih terjebak sama masa lalu dan manfaatin Kazuha untuk mengisi kekosongan hati lo" kata Jake membuat Heeseung segera mencengkeram kerah kemejanya.

"Lo gak tau apa apa mending diem!" balas Heeseung murka. Jake kemudian menepis kasar tangan Heeseung yang mencengkeram kerah kemejanya lalu menatapnya seraya tersenyum remeh.