O8. ɢᴏᴏᴅ ʙʏᴇ, ɴᴀᴇ ꜱᴀʀᴀɴɢ

86 16 0
                                    

Monday, 22.00 KST-

Seorang pemuda terlihat tengah berjalan sempoyongan di sepanjang lobby apartemen, sepertinya ia sedang mabuk. Ia menekan tombol lift dengan tak sabaran dan menendang nendang pintu lift yang masih tertutup.

Setelah pintu lift terbuka ia pun langsung memasukinya lalu menyenderkan tubuhnya pada dinding lift saat kepalanya terasa semakin pening.

"Shh.. keparat!" gumamnya memegang kepalanya yang berdenyut nyeri.

Ting!

Pintu lift kembali terbuka saat ia sampai di lantai tujuannya, membuatnya segera keluar dari dalam lift tersebut. Ia kembali berjalan sempoyongan menuju unit apartemennya. Namun ia keliru, bukannya ke unit apartemen miliknya ia malah pergi ke unit apartemen milik orang lain, memasukkan sandi apartemen terus menerus yang sudah pastinya salah hingga membuatnya geram sendiri dan menggedor pintu apartemen tersebut membuat sang pemilik terganggu.

"H-heeseung?"
Kazuha terkejut saat mendapati ekstensi Heeseung di depan pintu apartemennya, terus menggedor pintu dan bergumam tak jelas.

Mau tak mau, dengan berat hati ia pun segera membukakan pintunya dan mengintip pemuda itu. Ia sengaja tak ingin membuka pintu terlalu lebar karna tak mau pemuda itu menginjakkan kakinya kedalam unit apartemennya.

Bau alkohol menyeruak di indera penciumannya saat Heeseung tetiba menerobos masuk setelah gadis itu berusaha menahan pintunya dengan sekuat tenaga namun tetap kalah. Kazuha lalu berdecih menatap pemuda dihadapannya, ia terlihat sangat kacau, kemeja yang ia gunakan sudah kusut dan rambutnya yang begitu acak acakan. Dahinya pun terdapat memar dan juga sudut bibirnya yang sedikit berdarah.

"Kamu kenapa?!" tanya Kazuha, bukannya menjawab Heeseung malah memojokkan Kazuha ke dinding, mengukungnya diantara kedua lengannya dan menatapnya sayu.

"Zuha aku sayang kamu.. maafin aku ya" lirih Heeseung yang terkesan seperti merengek seraya mengikis jarak diantara keduanya, membuat Kazuha langsung menahan dada pemuda itu.

"Heeseung kamu itu mabuk!" teriak Kazuha berusaha melepaskan diri, namun tak bisa.

"Aku sayang kamu, aku cinta kamu, jangan tinggalin aku. Maafin aku sayang.. " katanya lagi berusaha mencium bibir Kazuha namun gadis itu segera menghindar dan mendorong kuat tubuh Heeseung hingga membuat pemuda itu terjatuh di lantai.

Kazuha terkejut atas tindakannya dan ia pun segera membantu Heeseung untuk kembali bangkit, memapah pemuda itu dan mendudukkannya di sofa. Ia kemudian berniat beranjak untuk mengambil kotak P3K dan air hangat untuk Heeseung, namun pemuda itu kembali menahan lengannya.

"Jangan tinggalin aku, aku mohon.. " lirih Heeseung dengan tatapan sayunya. Kazuha menghela napasnya, mengelus pelan surai Heeseung dan tersenyum tipis padanya.

"Aku obatin kamu dulu ya, tunggu sebentar" kata gadis itu selembut mungkin lalu mengambil beberapa keperluan yang ia butuhkan.

Setelah selesai mengambil semuanya, ia kembali dan menatap Heeseung yang terbaring lemah di sofa, ada perasaan bersalah dalam dirinya saat melihat pemuda itu yang begitu kacau keadaannya, apakah semua ini karenanya?.

"Seharusnya kita gak dipertemukan seung, seharusnya aku gak jatuh cinta sama kamu. Tapi kenapa kamu kembali sama aku disaat semuanya seperti ini.. "

























❯───── ❀ ─────❮





























Cahaya matahari mulai menusuk indera penglihatannya, Heeseung kemudian terbangun dan mengerjapkan matanya sesaat lalu menatap sekitarnya bingung. Mengapa ia bisa berada di apartemen Kazuha?

Saat tengah berpikir keras dan mengingat keadaan, tiba tiba kepalanya dilanda rasa pusing yang teramat hingga membuatnya meringis dan memegang kepalanya.

Tak lama dari itu, seseorang datang menghampirinya yang masih terduduk disofa, ia adalah sang pemilik apartemen, Kazuha. Gadis itu berdiri dihadapan Heeseung seraya menatap pemuda itu datar. Heeseung mendongak menatap Kazuha dihadapannya. Ia menatap Kazuha dengan tatapan sayunya dan berusaha menggenggam tangan gadis itu, namun ia malah menepisnya.

"Maaf karna aku lancang masuk apartemen kamu tanpa izin" kata Heeseung meminta maaf seraya menundukkan kepalanya.

"Kamu habis berapa botol?" bukannya menanggapi Heeseung, Kazuha lebih memilih bertanya padanya.

"Entah.. seingatku 5 botol"

"Kamu gila?! Cari mati ya? Kalau overdosis gimana?"

Pertanyaan beruntun itu terlontar dengan nada tinggi dan terkesan khawatir membuat Heeseung tersenyum tipis saat mendengarnya.

"Jangan khawatirin aku" jawab Heeseung.

"Siapa juga yang khawatirin kamu? Jangan geer" balas Kazuha mengalihkan pandangannya.

Hening setelahnya, gadis itu kemudian menghela napas kasar dan menatap pemuda dihadapannya datar.

"Aku tau ini gak sopan, tapi aku minta kamu keluar dari apartemenku sekarang!" kata Kazuha menarik lengan Heeseung berusaha membuatnya bangkit dan mendorongnya hingga pintu apartemen.

"Zuha dengar penjelasan aku dulu" sela Heeseung seraya menahan dirinya dari tarikan gadis itu.

"Apa lagi? Gak ada yang perlu dijelasin. Kan udah jelas kalo kita itu udah putus!"

"Zuha dengar aku dulu!"
Heeseung menahan tubuhnya dan menarik Kazuha untuk mendekat dengannya kemudian menggenggam kedua tangan gadis itu erat.

"Maaf untuk yang kemarin malam, aku tau aku salah aku bener bener minta maaf.. "

"Aku gak tau kalau orang yang kecebur itu kamu. Aku disitu sebenarnya lagi ngobrol sama Jeno, tapi tiba tiba Karina dateng dan ikut gabung. Semua itu gak sengaja Zuha.. aku mohon percaya sama aku" kata Heeseung berusaha meyakinkan Kazuha. Gadis itupun menatap intens manik Heeseung, mencari kebohongan yang pemuda itu katakan.

Kazuha kemudian kembali menghela napasnya pelan dan melepaskan tangan Heeseung yang menggenggam kedua tangannya.

"Aku percaya kamu. Jadi sekarang pergi dari sini" kata Kazuha yang masih bersikeras mengusir Heeseung.

"Tapi kamu maafin aku kan?"

"Iya aku maafin kamu"

Heeseung bernapas lega dan tersenyum mendengar perkataan Kazuha, namun ia kembali murung saat gadis itu mengatakan perkataan selanjutnya.

"Tapi maaf, kita cukup sampai disini dan jangan pernah temui aku lagi"



























❯───── ❀ ─────❮































To Be Continue

ɢᴏᴏᴅ ʙʏᴇ, ɴᴀᴇ ꜱᴀʀᴀɴɢ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang