___________________
______________________
______________________
Suasana pagi hari ini terlihat begitu indah, burung yang berkicau, langit yang cerah dan matahari yang hampir terbit membuat Pagi ini begitu indah.Nazira tampak terburu-buru berjalan keluar dari kamar.
"Mau ke mana lo?" Tanya Titi Berhasil membuat Nazira menghentikan langkahnya.
Nazira menoleh menatap Titi, "ke Ndalem."
"Ngapain? mau nyegah Gus Farzan? percuma!"
"Terserah kamu mau bilang apa, aku bakal buktiin kalo aku bisa nyegah Gus Farzan." Nazira pergi begitu saja dari hadapan Titi.
****
Gus Farzan dan seluruh keluarganya tengah berada di teras rumah karena sebentar lagi Gus Farzan akan menuju ke bandara.
"Umi, Abi, Farzan pamit ya, doain Farzan supaya bisa sukses di sana," pamit Gus Farzan, lelaki itu kemudian mencium tangan kedua orang tuanya.
"Doa terbaik buat putraku," ucap Gus Syaqil sembari mengembangkan senyumnya.
"Hati-hati ya sayang, jangan lupa makan, jangan lupa shalat, jaga terus hafalannya ya," ucap Queen mengelus puncak kepala sang putra.
Gus Farzan tersenyum manis, "iya Umi sayang."
Gus Farzan berjalan mendekati Gus Farhan dan Zayra.
"Han, gue pamit ya," ucap Gus Farzan.
"Lo yakin mau pergi?" Tanya Gus Farhan, sebenarnya sulit baginya untuk melepas kepergian saudara kembarnya itu.
Gus Farzan mengulum senyum manisnya, "Han, gue tau lo masih belum ikhlas ngelepas kepergian gue dan gue pun masih belum rela buat ninggalin lo, tapi, seiring berjalannya waktu, masing-masing dari kita akan terbiasa hidup tanpa satu sama lain, lagipula gue kan cuma pergi selama beberapa tahun doang."
"Tapi tetep aja gue gak rela Zan," lirih Gus Farhan, tanpa disangka air mata jatuh membasahi pipi lelaki itu.
Gus Farzan mendekatkan wajahnya ke wajah saudara kembarnya dan...
Cup!
Lelaki itu mencium pipi Gus Farhan dengan hangat.
"Jangan nangis ya Masku yang ganteng, gue janji gue bakal sering telpon lo kok."
Gus Farhan memeluk erat tubuh saudara kembarnya itu.
"Baik-baik di sana ya, jangan lupain gue," ucap Gus Farhan di sela-sela pertemuan tersebut.
"Iya Han."
"Yaudah kalo gitu gue pamit ya." Gus Farzan melepaskan diri dari pelukan tersebut, lelaki itu berjalan menuju ke arah mobil.
"Bye bye Upin," ucap Gus Farzan sembari melambaikan tangannya.
Ucapan Gus Farzan tadi berhasil membuat senyuman manis terukir di wajah Gus Farhan.
"Di saat seperti ini pun lo masih bisa bikin gue senyum Zan?lo emang adek gue yang paling hebat," batin Gus Farhan.
"Zan, paspor lo udah dibawa belum? tadi gue taro di meja," ucap Gus Farhan.
"Oh ya gue lupa." Akhirnya Gus Farzan berjalan masuk ke dalam rumah dan mencari paspor miliknya di meja yang berada di ruang tamu.
"HAN,DI MANA PASPOR GUE?" Tanya Gus Farzan dengan berteriak.
"Di meja!" Jawab Gus Farhan dari luar.
"Gak ada."
"Ini anak bener bener ya, dibilang di meja." Gus Farhan melangkah masuk ke dalam rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diantara Gus Kembar
Spiritualini tentang cinta segitiga antara seorang gadis dan sepasang Gus kembar. Nazira Shafira Aulia, seorang gadis berparas cantik, memiliki mata yang indah dan tubuh yang tidak terlalu tinggi, Nazira mencintai seorang laki-laki bernama Farhan Habibie Alf...