Kembalinya Raden kian Santang (Putra Padjajaran) Bab 4

859 45 5
                                    



Surawisesa masih bingung dengan apa yang Rakanya katakan tadi, bagaimana Rakanya bisa tau jika dirinya sekarang lebih suka berbaur dengan warga Padjajaran, mungkin Rakanya melihat nya tapi kapan dan dimana, Surawisesa semakin bingung

Walangsungsang yang melihat rayinya Surawisesa seperti orang kebingungan pun bertanya, seraya berkata.

R.walangsungsang.

"Rayi Surawisesa kau kenapa,Raka perhatian kau seperti orang kebingungan Rayi ada apa?.. walangsungsang.

"Itu Raka,tadi Raka kian Santang mengatakan kalau dia Bangga karena aku sudah mau berbaur dengan rakyat Padjajaran raka" ucap Surawisesa.

"Benarkah Rayi, Rayi kian Santang mengatakan seperti itu,ini seperti Rayi kian Santang sudah tau apa yang kau lakukan"ucap Walangsungsang

"Iya aku juga berpikir seperti itu Raka tapi sejak kapan Raka kian Santang tau aku suka berbaur dengan rakyat Padjajaran Raka"ucap Surawisesa masih bingung.

"Sudahlah Rayi ,kita masuk kedalam istana hari sudah semakin sudah siang"ucap Walangsungsang.

Sementara yang sedang di bicarakan Rayi dan Rakanya sekarang sudah berada di Balairung istana.

Skip-balairung istana

Prabu Siliwangi

"Putriku Rara Santang dan Ratna Wulan kenapa kalian menyeret seorang emban seperti itu putriku?..
Siliwangi..

"Benar itu putriku apakah emban itu melakukan kesalahan hingga kau membawa nya kehadapan ayahanda kalian putri ku.? Ratu kentring manik

"Mohon ampun ayahanda ananda membawa emban kurang ajar ini menghadap ayahanda karena dia sudah keterlaluan ayahanda"ucap Rara Santang.

"Itu benar ayahanda,emban ini sudah sangat kurang ajar,dia membicarakan jika rayih Dyah Sawitri tidak pantas berada di dekat kami Raka dan yunda nya hanya karena rayih dyah Sawitri
Berkanuragan lemah"ucap Ratna Wulan.

"Jagad Dewabatara,kau sungguh emban yang kurang ajar memang nya siapa dirimu sehingga kau berani berbicara seperti itu!!marah ibunda kentring manik.

"Sabarlah Dinda kentring manik,
Putriku Dyah Sawitri benarkah yang dikatakan yundamu"? Prabu Siliwangi.

"Rayi"panggil Raden kian Santang"
Katakan saja jangan takut"

"Iya Raka"itu benar ayahanda,emban itu membicarakan ananda, jika ananda tidak pantas menjadi bagian dari keluarga Padjajaran apa lagi menjadi adik dari Raka dan yunda,
Bahkan dia juga mengatakan kalau ananda hanya benalu karena  ber
Kanuragan  ananda lemah ayahanda"
Ucap nyimas Dyah Sawitri

Semua keluarga istana menjadi marah terhadap emban kurang ajar yang sudah berani menghina putri/ saudari mereka, prabu Siliwangi yang mendengar pengakuan putrinya menjadi sangat marah begitu juga dengan ibunda ratu kani laras marah besar

Plakkk

Suara tamparan mengema di Balairung istana.

"Dasar kau emban tak tahu diri ingat tempat mu berada atas dasar apa kau menghina putri ku hah,kanda usir emban ini dari istana kanda"ucap ibunda ratu kani laras sambil memeluk putri tunggal nya.

"Ayahanda,ananda juga ingin mengatakan pada ayahand,emban ini juga sudah berani membicarakan Raka kian Santang,saat Raka pulang tadi ayahanda"ucap Raden Surawisesa.

"Apa kau juga berani membicarakan putra tercinta kami ananda kian Santang"ucap ratu dewati/ambet kasih dan kentring manik.

"Benar itu putra ku kian Santang?.. prabu Siliwangi.

Kembalinya Raden Kian Santang (Putra Pajajaran)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang