Flo berjalan mundur, saat pria asing di depannya memajukan wajahnya ke arah Flo.
"Apa kau takut?" tanya dia melihat pergerakan Flo.
Meneguk saliva, dan mencoba menenangkan dirinya. Flo mulai berusaha tenang, seolah pria di depannya hanyalah manusia biasa. Walau sejujurnya, sayap itu-yang terbentang besar-tidak dapat mungkin membuat Flo merasa tidak takut.
Dia menggeleng, "Tidak ... mana mungkin saya takut"
'Apakah dia malaikat pencabut nyawa? Lantas apakah gue akan mati?'
Pria itu tersenyum kecil, "Baguslah, akan lebih mudah menjelaskan, jika kau tidak takut"
Entah mengapa setelah pria tadi berbicara, Flo jatuh ke tanah, dia tak sadarkan diri. Mungkin ini terjadi karena saking terkejutnya, melihat sosok yang berbeda. Dan karena hal ini Gecko, selaku fluwn yang terang-terangan hadir di depan Flo, mulai menyembunyikan sayapnya, dengan kekuatan magis dia. Tangannya dia alunkun, sebelum akhirnya menjentikkan jari.
Gecko menengok ke arah Kuma, dan seolah menyuruh, dia menggerakan Kuma dengan gerak gerik matanya.
"Kau kan bisa langsung bilang" Keluh Kuma.
"Berbicara itu menguras energi" Jawab Gecko.
Kuma melengos, sekarang dia terbang, dan hinggap di atas kening Flo. "Baiklah, here we go," sinar cahaya keluar dari setiap ujung ruas kaki Kuma. Setelah sinar tersebut meluas ke seluruh tubuh Flo, tak lama kemudian Flo, akhirnya sadarkan diri. "Hello, Flo"
Sapaan Kuma, nyaris membuat Flo pingsan kembali.
Flo berteriak kencang, hingga Gecko, mau tak mau harus membuat area itu kedap dari segala suara maupun jangkauan pandang manusia biasa. Sinar ungu menyelimuti mereka bertiga.
"Anda siapa?" tanya Flo takut.
"Saya Gecko, dan saya adalah salah satu fluwn"
"Fluwn?"
"Iya, semacam manusia jadi-jadian. Atau bisa di bilang kami, memang bukan manusia" Jelas Gecko.
"Jadi apakah anda malaikat pencabut nyawa?"
"Bukan, kami tidak sampai di keahlian itu" Ujar Gecko santai
"Syukurlah" Flo sedikit bernapas lega, setidaknya umur dia tidak berhenti hari ini. Walau sebenarnya melihat kumbang berbicara, serta kupu-kupu manusia, membuatnya bergidik ngeri, "Setidaknya saya masih bisa melihat dunia besok."
"Masih, jika kamu ikut dengan kami" Sahut Gecko
"Maksudnya? Bentar, ini kayaknya ada yang salah deh. Ini khayalan kan, kalian itu cuma lagi cosplay aja kan"
"Kami ini memang nyata adanya" Gecko menjentikkan jari, lalu serbuk sari dari bunga disana keluar dan memunculkan setiap bentuk, yang berakhir seperti sebuah cerita. Yang kemudian menyihir Flo, seakan ikut masuk dengan cerita itu. Pipi merah Flo, menyentuh serbuk itu, dan entah mengapa Flo meneteskan air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Adventure of the fluwn's
FantasíaSemua berjalan biasa, sampai di umurnya ke delapan belas. Kumbang menggemaskan, berbicara layaknya manusia, dan beberapa fakta mulai bermunculan. Pikirannya semakin semrawut setelah tangannya mengeluarkan aroma harum yang semerbak. Apakah gadis ini...