𝐣𝐞𝐧𝐚! ; 𝟓𝟎

37 8 1
                                    

ssup!



"Sebelum penutupan gue Mark selaku ketua panitia mewakili yang lainnya mau ucapin terima kasih sama kalian semua karna uda join acara ini dari pagi sampe sekarang!" Mark berdiri ditengah panggung disamping Yasmine.

Yasmine, wakil ketua."Semoga acara malam ini bisa hibur kalian sebelum ulangan minggu depan!" Sambung Yasmine.

Tepuk tangan dan teriak riuh dari penonton membuat acara semakin ramai.Mark memanggil Bobby dan Haris yang bakal nutup acara dengan penampilan mereka.

"Eyo! Bagas ganteng tampil lagi" Ucap Bagas dengan wajahnya yang dibuat-buat.

Beberapa ada yang berteriak malas dan ada juga cewek-cewek yang seneng karna Bagas tampil lagi.

"Mau nyanyi apaan ya ris?"

"Serah lo"

Musik mulai diputar, mereka berdua akan menampilkan lagu dari duo dari Korea yang sebenernya Bagas ngefans banget.Namanya B.I sama Bobby, karna liriknya pake bahasa Korea jelas awalnya Haris susah tapi akhir bisa juga.

Penonton makin riuh waktu Haris mulai menyanyikan bagiannya apalagi fans-fans Haris yang emang enggak sedikit.

.

"Makasih ya!" Teriak Bagas yang mengajak Haris turun panggung.

Haris bukannya turun tapi ia mengambil gitar yang tadi dipake oleh Javier tampil.Cowok itu menatap Jena yang ada dibarisan penonton dengan cowok yang berdiri disampingnya.

Haris memetik senar gitar dengan perlahan, ia menyanyikan bait demi bait lagu dari Bruno Mars When I was your man yang mendadak jadi lagu favoritenya sejak galau.

"Jena" Panggil Haris.

Semua yang ada disana langsung menoleh kearah Jena."Gue tau ini telat banget, tapi gue mau bilang kalo gue sayang sama lo"

Jena refleks menutup mulutnya terkejut."Ihhh mama" pekiknya pelan.

"Makasih ya Jen, uda bikin gue seneng selama ini" Haris turun dari panggung dengan teriakan riuh dari penonton.

Jena hendak pergi menyusul Haris tapi tangannya di tarik oleh cowok disebelahnya."Bentar, Jena kesana dulu"

Jena dateng kebelakang panggung dimana Haris sedang mengusap wajahnya kasar."Ris" Haris menoleh saat namanya dipanggil."Sorry, kalo gue bikin lo malu"

Jena menggelengkan kepalanya."Ris itu tuh—"

"Langgeng ya Jen"

Bagas merangkul Haris."Lo tau gak sih itu siapa" Ucapnya kepada Haris.

"Pacar Jena kan?"

Bagas ketawa keras banget dan saat itu Hanif juga yang ada disana ikut ketawa.Enggak lama cowok tadi dateng bikin Haris makin canggung.

"Jena, kenapa ini?"

"Eh, ini temen Jena" Ucap Jena pelan.

Bagas yang tadi disebelah Haris langsung pindah ke cowok tadi.Pake high five segala, kaya uda saling kenal lama."Om, oleh-olehnya mana? Bagas dibeliin apa?"

"Ada dirumah, dari kemarin suruh ngambil malah sibuk pacaran"

Cowok yang dipanggil om itu natap Haris lekat."Suka kamu sama dia?" Ucapnya melirik Jena.

Haris mengangguk ragu."Pah, uda"

"Pah? dia papa kamu?" Pekik Haris.

Jena tersenyum lalu mengangguk."Iya Ris, tadi aku mau bilang eh kamu main potong aja"

Sumpah Haris malu banget sekarang malah Hanif ketawa."Maaf ya bang, sebenernya gue uda tau tapi sengaja diem aja"

"Sialan lo"

Haris tersenyum canggung."Om, maaf om"

Papa Jena berdecih pelan."Gapapa, artinya saya awet muda sampe dikira pacar anak saya"

"Tapi beneran kamu suka sama Jena?"

Haris mengangguk mantap."Iya, om"

Papa Jena menggeleng enggak percaya."Ada ya ternyata yang naksir kamu, Jen" Ucapnya sambil mengusap kepala Jena."Kaget papa"

"Ya adalah" sewot Jena.

"Yauda selesaiin dulu, papa tunggu di parkiran ya" Pamit Papa Jena setelah menepuk lengan Haris pelan.

"Iya pah"





©reallllfafa

𝙟𝙚𝙣𝙖! ; 𝙟𝙚𝙣𝙗𝙞𝙣 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang