🍭Wallflower (Jitzu)

568 26 0
                                    

Kendaraan yang tersusun rapi di Jalan Seoul dibawah antrian begitu panjang. Entah kenapa hari ini jalanan sedikit padat, hingga membuat para pengemudi kesal dan mengeluh.

"Aku pikir kota Seoul tidak akan macet seperti ini?" kesal Jeong yang duduk di kursi pengemudi.

"Mungkin saja alam tahu bahwa kota Seoul memiliki tamu istimewa dari Taiwan" sahut Chaeyoung yang duduk disebelah Jeongyeon.

"Jika begitu, selamat datang di Kota Seoul Chou Tzuyu" ucap Jeongyeon antusias.

Tzuyu hanya tersenyum melihat sahabatnya ini. Dari tadi ia hanya asik melihat-lihat sekeliling, "begini rupanya kota Seoul" batinnya.

Chou Tzuyu, pemuda dari Taiwan yang baru saja mendaratkan kakinya di tanah Seoul. Ini pertama kalinya ia pergi ke kota ini. Tujuannya untuk menjalankan bisnis orang tuanya, yang sudah berkembang pesat di berbagai Negara. Entah kenapa ia memilih Korea?

Untuk perkenalannya dengan Jeongyeon dan Chaeyoung, itu karena Jeongyeon pernah berlibur bersama saudaranya ke Taiwan, sedangkan ia mengenal Chaeyoung karena Jeongyeon mengenalnya secara online.
Tzuyu bersyukur setidaknya ia tidak sendiri di sini.

"Tzu, aku memiliki banyak teman. Jadi, nanti akan kukenalkan mereka padamu" ucap Jeongyeon.

"Benar Tzu, teman kita juga temanmu" sambung Chaeyoung dengan senang.

"Ne, gumowo" ucap Tzuyu

Tak lama kemudian, ponsel Jeongyeon berbunyi.

"Ah, itu pasti kelinci" ujar Chaeyoung lesuh.

"Kau benar Chaeng. Jadi, kalian diam sebentar ya" pinta Jeongyeon lalu mengangkat teleponnya.
Chaeyoung segera memutar kedua bola matanya.

Kembali Tzuyu menoleh melihat-lihat sekeliling. Nampaknya sebentar lagi kemacetan akan berakhir. Seketika netranya tertuju pada gadis penjualan bunga, cukup lama Tzuyu memperhatikannya.

"Senyumnya sangat manis" gumamnya.

"Kau mengatakan sesuatu, Tzu?" tanya Chaeyoung.

"Ah, tidak" ucap Tzuyu menggaruk kepalanya yang tak gatal itu.

"Sepertinya dia seorang yang pekerja keras" batinnya.

***

"Aku sangat berterima kasih kalian sudah menjemputmu dan mengantarkanku di apartemen ini" ucap Tzuyu tulus.

"Ah, tak perlu berterima kasih Tzu, kita kan sahabat. Jika kau butuh sesuatu, jangan sungkan untuk memberitahuku" ucap Jeongyeon tersenyum.

"Iya Tzuyu, kita siap selalu ada untukmu" sambung Chaeyoung merangkul Tzuyu.

"Terima kasih Chaeng, terima kasih Jeong" ucap Tzuyu yang diangguki keduanya.

"Malam ini kalian janji untuk menemaniku kan?" kata Tzuyu.

"Ah, maaf Tzuyu-ya, sepertinya aku membatalkan janji kita. Aku harus menemani kekasihku" ucap Jeongyeon merasa bersalah.

"Tapi tenang saja, Chaeng yang akan menemanimu" lanjutnya.

"Janji dengan sahabat akan dibatalkan Tzu, jika berurusan dengan pacarnya" ucap Chaeyoung dengan kekehannya.

"Ya, baiklah Jeong, segera temui pacarmu" ucap Tzuyu juga dengan kekehannya.

"Ne, sampai jumpa" ucap Jeongyeon bergegas pergi.

***

*Tzuyu POV

Saat ini aku menghentikan mobilku. Entah kenapa aku sudah berada disini? disekelilingku terdapat beragam bunga. Entahlah, apa saja nama bunga-bunga aku tidak mengetahuinya. Aku hanya tahu bunga mawar, melati dan matahari.

ONESHOT (SATZU/MITZU/JITZU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang