Bab 3: Kuoh Academy

206 19 33
                                    

Setelah misi berakhir, Naruto membeli segala perlengkapan untuk masuk ke Kuoh Academy. Dia akan memasuki Kuoh Academy keesokan harinya. Dia pergi membeli perlengkapan sambil memasang sihir ilusi, yang membuatnya terlihat seperti pria.

Ditengah jalan, Naruto melihat Barier yang terpasang di taman kota. Dia menghampiri barier itu Karena penasaran.

"Barier diciptakan untuk diserang kan?" Gumam Naruto polos. Dia langsung membuat salah satu pedang yang paling dibenci oleh para pengguna Sihir.

Naruto memejamkan matanya, tangan kanannya bersinar terang. Perlahan-lahan terbentuklah senjata yang bentuknya mirip petir.

"Saatnya dirimu bersinar, wahai pedang yang menetralisir segala jenis sihir di dunia ini, RULE BREAKER!" Seru Naruto monolog. Dia terkekeh sendiri.

"Ini kah, yang dinamakan Chuunibyo?" Gumam Naruto yang ternyata mencoba sensasi meng-halu ala Chuunibyo.

"Rasakan khasiat Rule Breaker!" Terial Naruto yang hanya mengetuk ujung rule breaker ke Barier. Seketika barier tersebut hancur.

Setelah dia menghancurkan Barier tersebut, pemandangan yang tidak mengenakkan tersaji. Perempuan bersayap hitam dengan pakaian yang kekurangam bahan baru saja menusuk sosok pria bersurai coklat.

"Oh, manusia rendahan bisa menghancurkan barierku." Ujar sosok itu menatap rendah Naruto.

"Da-ten-shi..." Ujar Naruto mengeja ras perempuan itu dengan mencoba mengendalikan amarahnya.

"Ya, aku adalah Datenshi. Ada yang bisa--" Belum sempat Datenshi itu menyelesaikan kalimatnya, sebuah pedang melesat dengan cepat menuju dirinya.

"Kau tahu, ada tiga hal yang paling aku benci saat ini. Pertama, orang yang meninggalkan rekannya. Kedua, orang yang menyakiti kedua orang tuanya. Dan terakhir..." Ujar Naruto sengaja menghentikan ucapannya.

"Dan terakhir? Memangnya kau bisa apa selain melempar main--" tiba-tiba Datenshi tersebut keingat sesuatu. 'Bukannya tadi dia tidak pegang pedang?' Instingnya berteriak keras untuk segera membunuh manusia rendahan itu.

Datenshi tersebut langsung membuat tombak cahaya dan dilempar ke manusia rendahan tersebut.

Disisi lain, sebelum Datenshi melancarkan serangannya, Naruto merapalkan sesuatu.

"Trace on." Ujar Naruto mulai membentuk senjata yang bentuknya tombak. Ketika struktur dasarnya terbentuk, perlahan rupa senjata itu keliatan jelas. Senjata tersebut berwarna merah darah.

Saat Datenshi melempar tombak cahaya miliknya, Naruto lempar Rule breaker dan sukses menghancurkan tombak cahaya tersebut. Beruntungnya, insting Datenshi tersebut cukup tajam. Dia langsung memunculkan sayapnya dan terbang ke langit.

"Tidak mungkin... Senjata itu... BAGAIMANA KAU BISA MENDAPATKAN--" teriak Datenshi tersebut yang tentu mengenal Rule Breaker.

"Kau bisa terbang? Percuma, sebab... I'll have ur heart... PREPARE YOURSELF!" Teriak Naruto mulai mengambil ancang-ancang mau melempar tombak yang ia pegang. Tiba-tiba energy merah membara menyelimuti tombak tersebut.

"GAE BOLG!" Teriak Naruto. Tombak tersebut dilempar ke arah Datenshi tersebut.

Sang Datenshi yang menyadari eksistensi tombak tersebut mencoba melakukan manuver di udara. Kejar-kejaran antara Tombak tersebut dan Datenshi berlangsung sengit. Namun, Perlahan-lahan, jarak diantara mereka terkikis.

"Mau kabur? Itu merupakan hal yang percuma, Datenshi." Ujar Naruto tanpa melihat ending kejar-kejaran tersebut. Dia menatap sosok manusia yang terkapar tidak berdaya.

Naruto menatap ke arah pohon yang tidak terlalu jauh dari taman itu, dia merasakan seseorang dengan energy kelam yang berasal dari sana.

"Tunjukkan dirimu, iblis. Jangan sampai aku bombardir dengan pedang suciku." Ujar Naruto datar.

Naruto DXD: Group DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang