32. makin menjadi

34 4 0
                                    

anyeong!!!

jangan lupa tinggalkan jejak ⭐💬

-happy reading-

"Ih kok jus wortel? Kamu 'kan tau aku gak suka wortel sukanya jus alpukat." Lidia menatap jus dihadapannya tanpa minat.

"Ini lebih sehat, kamu gak harus hidup dengan apa yang kamu suka. Karena apa yang kamu suka itu belum tentu baik buat kamu." Jelas Zerro.

"Iya kayak kamu, aku suka tapi gak baik buat aku." Batin Lidia.

"Kalo lo emang gak suka, gak usah dipaksain Lid---"

"Gue gak pernah izinin buat lo buka suara." Sarkas Zerro saat Alora membuka suara.

Tak ingin ada kekacauan seperti kemarin, Lidia dengan wajah terpaksanya terus meneguk jus wortel dihadapannya. Bahkan mereka bisa melihat Lidia yang hendak termutah karena terlalu memaksakan.

Melihat itu membuat Shaka menyodorkan air mineral ke arah gadis itu, dengan cepat Zerro mengembalikan nya.

"Gue bisa beli sendiri, buat Lidia." Sinis Zerro, kemudian ia bangkit pergi untuk membeli air mineral.

"Udah Lid, gak usah dipaksain." Tegur Muzza melihatnya.

"Terus ini gimana? Ini masih banyak juga." Lidia menatap gelas dihadapannya yang masih terisi setengah jus wortel.

"Lo buang aja,"

"Tapi----"

Muzza langsung merampas kasar gelas itu, membuang semua jus wortel ditong sampah. "Kalo lo terus-terusan kayak gitu, gimana bisa jadi diri sendiri?" Tanya Muzza sengit.

"Udahlah ini bikin lo tersiksa, Zerro udah kehilangan otak warasnya. Kalo dia benar-benar cinta sama lo, dia gak mungkin tega bikin lo tersiksa. Yah, gue tau cara mengungkapkan cinta itu beda-beda, tapi yakin dengan cara menyiksa itu berarti ungkapan cinta? Gak mungkin 'kan? Ini semua gak logis." Muzza brengis sendiri melihat tingkah Zerro akhir-akhir ini.

"Gue gak bisa bantu apa-apa buat masalah ini, semua keputusan ada di tangan lo Lid." Sahut Shaka, dia benar-benar tak ingin ikut campur.

"Pilihannya ada dua, bertahan untuk menuntaskan rasa. Atau pergi untuk menyudahi luka. Bener kata Shaka, pilihan ada ditangan lo." Ucap Alora.

"Zerro itu posesif." Ucap Muzza.

"Engga, diatasnya lagi dia itu obses." Potong Claira dalam hati. Ia ingin sekali membuka suara, tapi mulutnya tetap keluh karena perlakuan Zerro tempo hari membuatnya benar-benar takut.

"Tapi kayak---Ajojing ala ala ajojing." Asal Shaka saat melihat Zerro yang sudah berdiri didekatnya.

"Ternyata lo gak kudet anjir," Muzza bertepuk tangan bangga, walaupun ini drama tapi tak apa yang penting Zerro percaya.

"Itu sound baru di tiktog 'kan ya?" Tanya Alora terkekeh.

"Iya anjir, gue bikin bareng si Zuzu sama lo juga 'kan Ra?" Kelimpungan Muzza ia menang pacarnya dengan mengedipkan sebelah matanya dan langsung diangguki cepat oleh Claira.

[√] 2. ZerroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang