Aku malu...
Kata jimin saat tadi taehyung menelanjangi begitu saja. Sedangkan taehyung dia hanya terkekeh kecil memuja begitu indahnya tubuh jimin dan begitu cantik nya wajah jimin saat jimin mendesah meminta segera bermain lebih pada dirinya.
Shhh ahh~
Jimin meremat sprei nya sebagai pelampiasan sakitnya saat taehyung mulai memasukkan kepunyaan nya pada lubang dirinya, hanya saja tadi dia sedikit menitikan airmatanya saat satu hentakan keras dari taehyung dilubang miliknya.
Tetapi sekarang jimin sudah merasa nikmat merasa bagaimana taehyung memompa nya dengan gerakan sedang , memuja nya dengan sebutan cantik, menciumi seluruh wajahnya, membuat tanda merah pada dada dan lehernya.
"Ahh taehyungahh ~
Jimin terus meracau memanggil nama taehyung dengan desahan manja nya, agar taehyung memompa nya dengan sedikit cepat. Dengan senang taehyung menurutinya memompa jimin dengan sisa tenaga nya.
Mmmhhh ahh ohhh e- enakhhh~
Taehyung membuat jimin menungging, tamparan dari taehyung dipantat nya malah m3mbuat ia semakin mendesah nikmat, mana taehyung meremas payudara dan menjilati leher putih nya juga.
Jimin tidak tahu kalau pengalaman pertama bercinta nya dengan taehyung akan senikmat dan sepanas ini.
Pantas saja yoonji dulu bilang, kalau sekali bercinta kau akan ketagihan dan mau mau lagi, dan benar saja kejadian nya menimpa dirinya, walau mereka sudah terlihat kelelahan tapi energi untuk saling memompa atau bergoyang malah semakin mereka merasakan kenikmatannya itu.
Hingga akhirnya 2 jam sudah jimin bercinta dengan taehyung, bau keringat juga bau sperma dimana mana memenuhi ruangan kamar nya.
"Kau bermain cukup kasar, tapi aku suka"
Taehyung tersenyum tipis dan mencium dahi jimin dengan hangat.
*** **** ****
Sinar matahari menembus kaca jendela kamarnya, jimin sedikit menghalangi cahaya yang menerpa wajahnya itu dengan lengan nya.
Dia bergumam "apa ini sudah siang?" Dengan tubuh yang berguling menyamping dan kembali menyelimuti dirinya.
Jimin mengingat sesuatu dan kembali segera membuka kelopak mata nya dengan sipit khas bangun tidur.
Ranjang disisinya benar benar kosong, tanda sakit dan pegal dibadan nya adalah bukti kalau semalam bukan lah mimpi.
"Hhhh- jimin terduduk sambil menghembuskan nafasnya kasar, kemeja kebesaran yang melekat ditubuh nya ia remat dengan kasar.
"Apa yang kau harap darinya kali ini jimin, dia benar-benar aka pergi meninggalkan mu" Jimin mengacak rambutnya asal sgera melangkah menuju kamar mandi nya.
"Lain kali kalau aku bertemu dengan nya lagi, aku akan membunuh manusia sialan itu" Dia menyipit menatap cermin dihadapan nya itu, menggigit sikat giginya asal mengabaikan busa pasta gigi yang meleleh dari mulut nya.
Hingga saat ia keluar kamar mandi, ia dikejutkan dengan taehyung yang sedang menatap nya dengan tersenyum kotak.
"Ya!! Apa yang sedang kau lakukan?"
"Sarapan bersama" Ujarnya dengan wajah yang tak berdosa yang membuat jimin muak dan melemparkan handuk basah bekas rambut nya ke muka taehyung.
Jimin mengabaikan nya, dia hanya asik memilih baju Santai mana yang bakal ia pakai hari ini, tapi lagi lagi jimin terkejut saat taehyung melingkarkan tangan tegas nya pada perut rata jimin dengan dagu yang bersender pada bahu jimin.
"Wangi" Taehyung menghirup aroma wangi jimin yang baru saja mandi, katanya.
"Keluar! A- aku ingin berganti baju"
Taehyung membalikan tubuh jimin agar menghadap kepadanya, taehyung menaikan alisnya mengkerut.
"Kau bisa ganti dihadapan ku"
Jimin menyipit menatap taehyung, meninju perut bidang itu dengan tangan mungilnya, segera menyeret taehyung agar keluar sebentar dari kamar nya, walau taehyung dengan manja memohon tidak, tapi jimin tak mendengar nya dan segera mengunci pintu kamar nya.
"Hhhh... Apa apaan dia itu- jimin berdecak sebal pintunya terus digedor oleh taehyung yang ingin masuk ke dalam kamarnya.
" Yaishh sialann... Yak!! Kim taehyung kau bisa diam tidak, atau kau ingin aku bunuh hah? Sekali lagi aku dengar kau menggedornya aku akan benar-benar membunuh mu"
Jimin berteriak keras pada taehyung yang masih diluar setia menunggu nya, yang sekarang sudah tak terdengar lagi suara yang memanggil 'jimin buka jimin buka' , mungkin pikir jimin taehyung benar-benar menciut saat tadi dia meneriaki nya.
Merasa hening, jimin buru buru meletakan lipstick nya dan tergesa gesa membuka pintu kamarnya, dia mengedarkan pandangan nya ke kanan dan kiri langkah nya mencari seseorang yang memanggil nya tadi tapi ternyata ...
"Taehyung" Dia memanggilnya dengan lirih, menatap pada roti gosong yang mungkin dibuat taehyung tadi untuk dirinya sarapan hari ini.
"Aku benar-benar kehilangannya kal-
" Jimin jangan dimakan"
Tadi dengan sebal jimin mencicipi roti gosong itu, tapi saat taehyung menghentikan nya jimin benar-benar memuntahkan nya kembali.
"Apa kau meracuni ku hah?"
Taehyung menggeleng dan meletakan sesuatu yang dibawa nya dari luar barusan.
"Ini gosong, jadi mungkin akan terasa pait di lidahmu, jadi aku membelikan iniii"
Dia membawa sekotak pizza berukuran sedang cukup untuk mereka berdua makan.
"Potongan ini buat kamu" Taehyung memberi potongan besar untuk jimin yang masih menatap nya dengan diam.
Aktifitas makan mereka berdua kali ini cukup hening, taehyung sibuk dengan ponselnya begitu juga jimin, walau tangan mereka masing masing memegang satu potongan pizza tapi mereka masih bisa memainkan ponselnya d3ngan satu tangan nya lagi.
Jimin menatap taehyung lekat, ternyata mulut dan hati nya benar benar tidak sinskron, mulutnya berkata kalau ia ingin memarahi atau membenci taehyung karena telah memainkan hatinya, tapi hati nya berkata kalau ia begitu sayang pada sahabat nya itu dulu, sayang sebagai seorang wanita yang mencintai pria nya dengan tulus.
"Hah?" Jimin sedikit melemparkan pizza nya, kaget karena taehyung melambai lambai tangan nya tepat dihadapan mukanya.
"Kau melamunkan apa? Eoh" Pertanyaan taehyung hanya mendapat gelengan kecil dari jimin yang kini terdiri dan memundurkan kursinya.
"A- aku ingin istirahat" Gugupnya segera melangkah meninggalkan taehyung yang masih asik mengunya pizza yang sudah tersisa sepotong ditangan nya.
.
"Aku membawakan vitamin, kau bisa meminum nya saat kau merasa lelah seperti ini"
Taehyung memberi kan 2 jelly vitamin itu pada jimin yang kini sudah mengunyah nya dengan tersenyum tipis.
Tetapi jimin merasa khawatir saat melihat taehyung yang kini sudah kembali terlihat rapih seperti terlihat akan pergi meninggalkan nya.
Taehyung mengetahui nya mengusap lengan jimin dengan lembut "jangan khawatir, aku akan kembali dan tinggal bersamamu kali ini"
Jimin mengerut tak mengerti dengan celotehan taehyung barusan.
Hingga ia terkejut saat taehyung memeluk dan membisikan sesuatu padanya kalau...
"Aku memilih mu untuk menjadi istri ku, dan ayahku menyetujui nya saat aku katakan kalau calon ku adalah dirimu"
Stelah taehyung mengatakan itu, jimin menitikan airmata nya dibahu taehyung, membalas pelukan taehyung tak kalah erat.
Sedang taehyung menenangkan nya dengan mengelus rambut dan punggung jimin bergantian.
"Aku mencintaimu jiminah"
Jimin terasa mengangguk dibahu taehyung juga mengatakan kalau dirinya lebih mencintai taehyung.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just (vmin)
RandomJimin yang dijadikan wanita. Minimal vote kaka hhe😘 tidak ada yang tahu perasaan ku, aku memendam nya sendirian, aku mencintaimu sedari dulu... Siapa yang mengatakan nya? Apa itu jimin atau taehyung? Kita ungkap semuanya dicerita. #vmin