25. Cemburu

109 51 9
                                    

Sampailah Haikal di jalan Anggrek dan melihat mobil Naurah yang terparkir di pinggir jalan.

"Naurah!" Panggil Haikal memberhentikan motornya didepan mobil Naurah.

"Alhamdulillah, akhirnya kamu datang juga!" Ujar Naurah riang karena merasa Haikal sudah mulai perhatian kembali pada dirinya.

"Coba gue cek sebentar!" Ujar Haikal menuju mobil dan mengecek beberapa mesin.

"Gimana kal?" Tanya Naurah.

"Keknya ini harus dibengkel!" Jawab Haikal sembari menutup bagasi mobil.

"Yah, terus gimana dong!" Sahut Naurah bingung melihat mobilnya yang tidak bisa jalan.

"Lho tenang aja sebelum kesini gue udah suruh orang untuk memperbaiki mobil lho jadi kita tunggu dia datang habis itu kita berangkat ke kampus!" Jelas Haikal

"Makasih yah kal" ujar Naurah tersenyum lebar dan terus memandangi wajah dari sosok ia cinta selama ini yakni Haikal yang berada didepan saat ini.

Haikal yang tersadar dengan pandangan Naurah yang selalu tertuju padanya membuat dirinya langsung menoleh ke samping agar terhindar dari pandangan Naurah dan mengangguk sebagai jawaban ucapan terima kasih Naurah.

Sebuah motor berhenti didepan Haikal yang tak lain orang dimaksud oleh Haikal tadi yakni tukang bengkel suruhannya.

"Bang, nanti bawa mobilnya dan perbaiki yah!" Pinta Haikal pada tukang bengkel.

"Baik mas" jawab tukang bengkel.
Haikal melirik jam tangannya dan melihat jam sudah menunjukkan 09.45 tersisa lima belas menit lagi Haikal harus sampai dikampus tepat waktu.

"Naurah! yuk kita berangkat sekarang!" Pinta Haikal sembari mengulurkan helm kepada Naurah untuk dipakai.

"Ehh iyahh" Jawab Naurah sedikit gugup.

##

Lampu merah pahlawan merupakan jalan simpang yang sudah dekat dengan kampus Cahaya Bangsa. Terlihat banyak sekali para mahasiswa yang memenuhi lampu merah ini dengan tujuan yang sama yakni kampus Cahaya Bangsa. Termasuk Asya dan Raya yang menunggu lampu hijau menyala. Namun satu motor ninja berwarna hitam tak luput dari penglihatan Asya dan Raya yang berada di samping.

"Motor, jaket dan tas itu kek punya Haikal plat motornya juga sama tapi siapa perempuan yang diboncengi Haikal kenapa mesra banget gitu yah. Bikin kesel aja" batin Asya yang masih memandangi Haikal dari dalam mobil.

"Eh, itu kan Haikal dia siapa?" Tanya Raya terkejut dan memfokuskan penglihatannya untuk memastikan apa yang dilihatnya.

"Mana gue tau!" Jawab asal Asya ketus.

"Tapi sya kalau dari samping keknya gue pernah deh lihat tuh cewek tapi dimana yah!" Ujar Raya mengingat wajah yang dibonceng Haikal.

"Ouh iya, itu anak baru Naurah mantannya Haikal!" Sahut Raya lantang.

Sontak hal ini membuat Asya terkejut dan kembali menoleh keberadaan Haikal dan memastikan apa benar itu Naurah yang dibonceng.

"Iyah benar itu Naurah!" Jawab Asya membenarkan tebakan Raya.

"Kok bisa yah, bukannya Haikal itu udah benci sama dia?" Ujar Raya menduga-duga sembari meletakkan telunjuknya ke dagu. Sementara Asya masih terbayang dengan sikap Naurah yang begitu senang apalagi sampai memeluk Haikal dari belakang benar-benar membuat Asya hilang fokus.

Tinnnn

Tinnnn

Suara klakson mobil dari belakang membuat Asya tersadar akan lampu hijau sudah menyala.

Amanah Cinta (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang