chapter 50.

8 2 0
                                    

Titik darah penghabisan.

Setelah cukup beristirahat mereka segera pergi ke pangkalan militer angkatan laut terdekat dan menaiki kapal patroli untuk menuju titik tengah pertempuran di front tengah.

Setelah sampai mereka segera menuju balik bukit dekat garis depan untuk menyusun strategi dan bersiap-siap.

" Sebaiknya biar beberapa orang dari kita saja yang mengorbankan diri untuk menghentikan roh rubah, sebagian lainnya memimpin komando untuk menjebol pertahanan Oseania." Usul Nichole sambil mempersiapkan diri.

" Baiklah, aku akan membantu dengan mengerahkan armada angkatan laut besar-besaran untuk menjebol pertahanan laut." Ucap Veli.

" Sebaiknya fokuskan serangan ke basis militer mereka dan lakukan di seluruh front peperangan Secara bersamaan dan di dampingi angkatan darat yang melakukan operasi senyap di kota-kota penting musuh." Nichole menjelaskan dengan serius.

" Oh, iya. Aku sudah memetakan semua titik lemah, titik terkuat, lokasi-lokasi strategis, markas-markas militer, seluruh basis musuh dan tempat-tempat penting musuh berdasarkan laporan intelijen dilapangan." Ucap Nichole sambil memberikan segulung peta kepada Veli.

" Oh, iya. Didalamnya juga sudah kupetakan dengan terperinci setiap jengkal kekuatan militer kita. Kuharap kau dapat memanfaatkannya dengan baik." Lanjutnya.

" Baiklah, akan kuusahakan sekuat tenaga." Seru Veli terharu.

" Aku penasaran apakah kita bisa menang dengan situasi yang sekarang ?." Tanya Jack tiba-tiba.

" Komandan imark, komandirjk, seluruh jenderal senior, dan yang lainnya telah gugur dan menitipkan harapannya pada kita yang masih tersisa kita harus berjuang." Ujar Omer menjawab pertanyaan Jack.

" Kalau kalah apa berarti jasa semua yang telah berkorban akan sia-sia ?." Tanya Kuyu.

" Kita harus berjuang sekuat tenaga. Semua yang telah berkorban harus kita balas jasanya karena kita orang yang dipilih Tuhan untuk menentukan nasib negara ini. Kita berhutang Budi pada mereka, dan kita harus membayarnya walaupun dengan nyawa." Ujar Nichole yang seketika membangkitkan semangat juang para perwira yang tersisa ini.

" Ini bukanya wewenang kaisar ya ?." Tanya hotoby.

" Sebelumnya aku sudah meminta izin pada kaisar melalui surat dan diizinkan untuk mengambil alih militer." Jawab Nichole sambil memperlihatkan suratnya dan surat balasan dari kaisar.

" Jika ini adalah pertemuan terakhir kita aku ingin berterimakasih atas segalanya dan meminta maaf jika telah membuat kesalahan yang menyakiti kalian." Ucap Nichole sebelum berpisah dengan yang lainnya.

Nichole, hotoby dan Tommy segera menuju area pertarungan rayner dan Davut. Sedangkan yang lainnya bergerak memimpin pasukan untuk menjebol pertahanan lawan dari berbagai front. Namun sebelum itu Nichole sempat berpidato di hadapan seluruh pasukan yang tersisa.

" Hai para prajurit kekaisaran yang agung !!, Aku tak bisa bergerak sendiri begitupun dengan kalian. Maka dari pada itu, mari kita berjuang bersama, menggertakkan gigi, menghunus pedang dan menumpahkan darah untuk ibu Pertiwi yang suci ini.

Berjuang bersama demi kehormatan kita semua, demi kehormatan kekaisaran kita ini dan demi kedaulatan rakyat.

Bangsa ini masih ada, kekaisaran ini masih ada, kaisar masih hidup dan berjuang secara diplomatis untuk mempertahankan negeri ini.

Mari kita perjuangkan harapan yang telah gugur yang dititipkan kepada kita yang masih hidup. Mari kita berjuang agar anak cucu kita bisa hidup dengan lebih baik dari apa yang kita rasakan sekarang. Berjuanglah para ksatria kekaisaran !!." Kurang lebih seperti itulah pidato Nichole sebelum ia terjun ke garis depan.

Mendekati area pertarungan rayner dan Davut sangat sulit karena banyak puing bangunan, getaran yang cukup besar, angin kencang dan harus menghindari penembak runduk yang lawan. Namun bukan Nichole namanya jika tak mampu menghadapinya.

Mereka berlindung di balik bukit yang kebetulan menjadi titik buta penembak runduk sehingga mereka aman dari intaian peluru flintlock sniper.

" Kapan kita akan menggunakan pedang itu ?." Tanya Nichole dengan suara yang nyaris tak terdengar.

" Sulit untuk mencari kesempatan." Jawab hotoby singkat dengan suara nyaris tak terdengar pula.

" Ok, kalau begitu aku akan coba untuk menghubungi Davut untuk memancing rayner meledakkan diri." Gumam Nichole.

" Untuk apa ?." Tanya hotoby yang mendengar gumaman Nichole sambil berbisik.

" Agar penembak runduk lengah, mereka akan meminta izin menyelamatkan diri kepada atasannya karena roh rubah akan meledak. Pasti atasannya akan mengizinkan. Davut masih menyimpan alat komunikasi yang terhubung denganku." Nichole menjelaskan sambil mengambil alat komunikasinya berupa radio komunikasi satu arah.
( Peralatan khusus intelijen.)

" Davut, pancing ia untuk meledakkan diri, jangan tanya kenapa, lakukan saja." Bisik Nichole memberi arahan kepada Davut menggunakan alat komunikasi tadi dengan kode khusus.

Tanpa basa-basi Davut segera menusukkan tangannya ke kristal dan meremasnya. Benar saja, semua penembak runduk langsung pergi menyelamatkan diri.

" Hotoby, bersiap !." Seru Nichole memberi arahan.

" Baiklah." Ujar hotoby.

Ketika hendak melompat keluar kakinya terkena panah bowgun nyasar dan kemudian terluka.

" Biar aku saja." Ucap Nichole meraih pedang itu dari hotoby.

" Bebat kakimu, kau pasti tau apa yang harus dilakukan kan ?. Tanya Nichole.

" Iya, baiklah. Kuserahkan padamu, oh, iya. Omong-omong namanya tadaka." Ucap hotoby yang merintih kesakitan.

Sekejap kemudian Nichole langsung menembak stringnya ke arah monster Davut lalu naik dengan sangat cepat ke atas dan menusuk jantung kristal roh rubah. Cahaya terang nan panas memancar dari segala sisi, Nichole memantulkan cahaya itu ke arah rayner menggunakan perisainya.

Ia menusukkan pedangnya semakin dalam, bersamaan dengan itu cengkraman monster Davut semakin kuat.

" Zaaaat." Tommy menembakkan rudal Halley bertubi-tubi ke arah kristal roh rubah. Sedetik kemudian Nichole menebas kristal itu.

" Bummm." Bersamaan dengan itu rudal Halley yang ditembakkan Tommy meledak tepat di sasaran.

Seketika semua menjadi putih dan menyilaukan akibat cahaya yang dipancarkan kristal roh rubah.

Namun seketika cahaya itu lenyap dan memperlihatkan pemandangan mengerikan, kehancuran dimana-mana.

5 bulan berlalu mereka semua sudah kembali prima, Nichole dan yang lainnya terselamatkan karena vaksin regenerasi. Saat ini perjanjian gencatan senjata telah ditandatangani dan kedua pihak sepakat untuk berdamai.

Waktu yang sangat tepat untuk menghimpun kembali kekuatan, membangun kembali negri dan bangkit dari kehancuran.

Pesan dari penulis : bersyukur dan senang sekali akhirnya Story Of Great People season 01 tamat.

Serial Story Of Great People akan lanjut ke season 02 yang diusahakan sesegera mungkin dimulai.

Tapi, serial Story Of Great People akan Hiatus dulu untuk beberapa waktu sampai season 02 siap rilis.
( Untuk Mempersiapkan season 02.)

Season 02 menggunakan judul baru, yaitu " a new empire."

Untuk sementara nikmati dulu novel penulis yang lain ya !!.




Story Of Great People Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang