Happy Reading ❤️
.
.
.
.
."Mia itu punya Caca!" sentak Caca berusaha merebut tteokbokki dari tangan Mia.
"Punya gue, gue yang duluan ambil!" sergah Mia.
"Tapi itu kan udah dipesan sama Caca!"
"Nggak, gue duluan yang ambil!"
"Gak mau, pokoknya itu punya Caca!"
"Nggak mau!"
"Mia balikin!"
Kanaya dan Laras menatap jengah mereka berdua yang tidak pernah akur. Lagi-lagi mereka rebutan soal makanan, entahlah sampai kapan perdebatan ini berakhir.
"Yaudah bagi dua aja biar adil," ujar Kanaya yang menengahi.
"Nggak mau!" kompak mereka berdua.
"Yaudahlah terserah! Pusing gue!" kata Kanaya yang meninggalkan Mia dan Caca. Sementara Laras langsung menyusul Kanaya karena tidak mau lebih pusing lagi berada di antara mereka berdua.
"Nay?" panggil Laras.
"Hm?"
"Gue mau tanya sesuatu sama lo," kata Laras dengan serius.
Kanaya langsung menoleh, "kenapa?"
Laras langsung menarik tangan Kanaya masuk kelas sambil celingak-celinguk yang membuat Kanaya bingung, "lo kenapa sih?"
"Bentar," Laras mengotak-atik hp nya, "ini lo kan?" kata Laras menunjukkan sebuah foto di layar hp nya. Kanaya mematung dan matanya benar-benar terpaku pada layar hp Laras.
Aduh mati gue! Kok Laras bisa tau sih!?
"Lo … dapet dari mana foto ini?" tanya Kanaya yang sedikit kaku.
"Dari tante gue," ucap Laras.
"Maksud lo … tante Tari?" Laras mengangguk membuat jantung Kanaya merosot seketika.
Please bukan waktunya sekarang…
"Lo mau nikah?" tanya Laras dengan pelan dan berbisik.
Kanaya menggeleng cepat, "nggak lah ngaco! Gue cuman jadi foto modelnya aja. Soalnya kan tante Tari teman mama gue, Ras," ucap Kanaya yang berbohong.
"Nay, gue tau kok sama orang yang lagi bohong," ucap Laras yang membuat Kanaya terdiam, "lo tau gue kan?" Kanaya tidak menjawab, ia hanya menunduk, “oke, gue gak akan maksa lo, Nay. Gue akan nunggu lo cerita sama gue," ujar Laras yang mengerti posisi Kanaya.
Kanaya mendongakkan kepalanya, "Ras," Laras menunggu Kanaya melanjutkan ucapannya, "lo jangan bilang siapa-siapa ya." Laras mengangguk paham.
"Gue ... dijodohin, Ras," ucap Kanaya dengan lirih.
Laras membulatkan matanya terkejut sekaligus tak percaya, "jangan bilang gue cuman lagi mimpi denger lo bilang barusan," ucap Laras.
"Lo gak lagi mimpi, Ras. Gue ngomong nyata sama lo. Dan ini beneran terjadi sama hidup gue!" kata Kanaya yang sekarang benar-benar frustasi.
Laras benar-benar masih tak percaya dan prihatin dengan kehidupan Kanaya yang akan jadi seperti ini, ia juga jadi takut suatu saat perjodohan juga akan menghampiri ke kehidupannya suatu saat nanti.
Laras memeluk Kanaya, "gue tau ini berat banget buat lo, Nay. Gue gak bisa ngelakuin apa-apa selain nyemangatin lo," ucap Laras.
Kanaya akhirnya menangis dan punggungnya bergetar menumpahkan segala beban yang dipendamnya, Laras membiarkan Kanaya menangis sampai tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Mas Captain!
General Fiction°°°°° Kehidupan Kanaya Alisha Pramudya berubah ketika harus menerima permintaan neneknya yang ingin melihat cucu perempuan satu-satunya menikah. Kanaya dijodohkan dengan seorang Captain pilot muda yang bernama Prastha Hadryan Maheswara. Ini merupak...