[20.] Sekamar? {21+}

7.5K 59 0
                                    

"Kamu masih inget pulang ternyata." Cibir Gavrizel melihat Anak pertamanya itu memasuki rumah.

Gasendra membolakan matanya malas. Ia mendudukkan dirinya di hadapan sang Ayah. Mereka kini berada di ruang keluarga.

"Sendra mau tanya sama Daddy."

Lelaki yang tak lagi muda itu menaikkan satu alisnya. "Tentang keluarga mereka, kan?" Tebaknya.

Gasendra mengangguk cepat. "Gimana?"

"Keluarga mereka bangkrut. Pasangan suami-istri itu mendekam di penjara karena terbukti menggelapkan dana perusahaan Daddy, dan juga mencuri beberapa hasil atau ide perusahaan." Jelas Gavrizel.

Perlu kalian ketahui. Keluarga Leonell dan juga keluarga Leonard bekerja sama di dalam dunia bisnis. Karena perusahaan keluarga Leonard lah perusahaan keluarga Leonell berkembang pesat.

Gasendra tersenyum devil. Jika wanitanya mengetahui hal ini, pasti wanita itu akan sangat senang.

"Tadi saat Daddy iseng melihat kediaman Leonell, Daddy melihat Anak perempuannya dibawa pergi sama laki-laki berseragam SMA. Dan yang Daddy lihat logonya itu sama kayak sekolah kamu."

Dahi Gasendra mengerut. "Seorang laki-laki?" Gavrizel mengangguk.

Ah, sepertinya ia kenal dengan laki-laki itu.

Gasendra bangkit dari duduknya. Ia menepuk bahu sang Ayah sekilas. "Sendra pamit dulu." Gasendra tersenyum manis kepada Daddy-nya itu.

Gavrizel mendengus. "Pulang belum ada semenit udah balik keluyuran lagi." Gerutunya.

•••••

Tania melangkah masuk ke dalam rumah yang tidak begitu luas namun sangat nyaman untuk ditempati.

Matanya menatap sekeliling. Tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa barang dan juga sedikit lukisan untuk memperindah.

"Mau langsung ke kamar?" Tanya Miky yang berada di belakang Tania.

Tania tersentak. Ia membalikkan tubuhnya. Ia menatap seseorang yang lebih tinggi darinya itu.

"Tania? Gue nanya, lo mau langsung ke kamar?" Tanya Miky sekali lagi melihat keterdiaman wanita itu.

Tania mengangguk. "Yaudah, ayo gue anterin." Ucap Miky.

Miky berjalan lebih dulu dengan Tania yang setia mengikutinya di belakang.

Ketika sampai di depan sebuah pintu, Miky membuka pintu tersebut. Miky memasuki kamar diikuti oleh Tania.

"Ini kamar kita." Ucap Miky.

Tania menoleh dengan cepat pada Miky yang berada di sampingnya. "Kita?"

Miky mengangguk. "Lo sama gue sekamar. Itu peraturan di sini."

Tania memandang lurus ke arah jendela yang tirainya sedikit bergerak akibat hembusan angin.

Sekamar? Berdua dengan Miky? Sial!

"Kenapa? Lo nggak mau?" Tanya Miky melihat Tania yang terdiam.

"Mau, kok, mau!" Jawab Tania dengan cepat.

Mau tidak mau ia harus menyetujuinya. Lagipula ia ingat jika dirinya di sini hanyalah menumpang.

Saat tadi Tania pulang sekolah dengan Miky yang mengantarnya, ia melihat mansion-nya yang sudah dipenuhi beberapa orang berbaju hitam.

LOVE WITH PASSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang