Bab 6

831 64 3
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
D

ew mengusap kepala nani sambil tersenyum miring "bicara yang lembut sayang."

"Hehh turunin tangan lo." Gertak nani

Lanjutt...

"Aaaaaa... kalian berdua pacarann?" Teriak teman satu kelasnya tak lain adalah prim. Semua mata kini tertuju pada mereka berdua.

"Belom... mungkin nanti." Jawab dew menatap nani

"Nggakk mungkinn!! Amit-amit gue jadi pacar lo. Ck." Nani berdecak kesal.

"Wahhh kapal baru nich" -Prim

"Kapal baru sialan"

Ohm dan bright hanya bisa tertawa kencang. "Dew ayok kembali kekelas." Ajak ohm kepada dew. "Bentar-bentar" -Dew

"enjoy your day baby." Dew membisikkan ke telinga nani. Tubuh nani bulukuduk merinding mendengar ucapan dew.

"HEHH PERGI GA LO!!"

Dew segera memalingkan tubuhnya dan meninggalkan kelas tersebut dengan senyuman puas.

"Gilak jantung gue kenapa" Batin Nani, pasalnya ia merasakan jantungnya berdetak lebih kencang.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kini tiba waktunya istirahat. Seperti biasa nani, prim dan winnie pergi ke kantin. Mereka menuju ke kantin langganannya memesan soto juga minuman. Sambil menunggu pesanannya datang mereka duduk di tempat yang tersedia, berbincang-bincang.

Prim yang tolah toleh kesana kemari hendak mencari seseorang. "Heh tu ketos sama gerombolannya tumben ga kelihatan." Ucap prim. Win mengangkat bahunya "ga tau."

"Yaa syukurlah, gue gedeg ama tu orang. Bisa gasih sehari aja ga muncul di hadapan gue." Ucap nani sambil menghembuskan nafas.

"Gue bener-bener benci sama tu orang."

"Benci bisa jadi cinta." Cibir prim

"Gakk!! Dasar manusia titan!! Tiang berjalan aje belagu gangguin idup guee."

PLAKK.....

"Adohhhh siapa sihh" nani tampak kesakitan memegang kepalanya. Ada seorang pria yang memukulnya dari arah belakangnya. Pria itu tak lain adalah dew, orang yang menjadi topik pembicaraan mereka bertiga.

"Lo ternyata ngomongin gue kek gini di belakang."

"Hhh... emang bener kan lo itu kayak tiang listrik berjalan."

"Baru kali ini ada adkel yang berani ngatain gue. Apa lagi gue kakak tingkatnya, gue juga ketos. Lo ga takut gue hukum lagi?"

"Gakk, kita sama-sama manusia ngapain takut"

"Kalo gue hukum kayak waktu itu gimana? Bahkan lebih juga bisa."

"Sialan lo dew!!"

"HEH NAN, pakek 'kak' gitu napa sih, dia kakkel kita. Jangan main sebut Namanya doang." Decak prim dan winnie. Dew pun terkekeh

"Biarin ga peduli."

.
.
.
.

Sampai pada sore harinya, nani mengecek barang-barang yang harus dia bawa ke apartemennya.

"Pak ini nanti tolong dibantu bawain ke apartemen ya, saya mau bawa motor sendiri." Nani berbicara pada sopirnya.

"Baik tuan."

HATE OR LOVE??  [DewNani]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang