Satu Minggu Kemudian.
Terlihat seorang siswa yang bergegas tak sabar keluar dari kelasnya pada waktu istirahat.
"Kau mau kemana, Tzu?" tanya Dahyun
"Aku ada urusan" jawabnya tanpa menoleh.
*Tzuyu POV
Saat ini aku sedang menuju ke Perpustakaan, tentu saja aku ingin menemui gadis yang bernama Myoui Mina itu.
"Tzuyu-ya" teriak wanita yang sudah kukenal suaranya.
Aku berhenti melangkah. Aku tidak ingin dia tahu tujuanku kemana? Dia mendekatiku.
"Kau mau kemana?" tanyanya.
"Aku mau kemana itu urusanku" jawabku dengan memutar kedua bola mataku.
"Ada apa? kau menggangguku" kataku lagi.
"Ah, aku hanya menagih janjimu padaku" ucapnya dengan seringainya.
"Tentunya Chou Tzuyu tidak akan lupa kan?" sambungnya lagi.
Yah, pasti Sana akan menagih janjinya. Tzuyu tidak lupa akan hal itu.
"Ya, aku ingat" jawabnya.
"Tentu saja kau harus ingat, karena sudah seminggu ini kau tidak diganggu lagi kan dengan fangirlmu itu?" ucap Sana.
"Dan seminggu ini aku juga tidak menggangu dirimu" sambungnya dengan kekehannya.
"Sebenarnya aku sengaja sih, karena aku fokus mencari tempat yang cocok untuk kita berkencan" katanya lagi.
"Ha?" bingungku.
"Aku punya kesempatan untuk makan malam denganmu, Tzu. Jadi, aku ingin membuatnya lebih bersejarah" ucapnya tersenyum padaku.
"Kau tak perlu bersikap berlebihan, kita hanya sekedar makan malam biasa" ucapku.
"Biasa menurutmu, tapi luar biasa menurutku" ucapnya menatap dalam mataku.
Saat aku terlarut dalam keindahan matanya.
"Kalau pacaran jangan disini!" ucap Seseorang.
Aku dan Sana segera menoleh. Kulihat Jihyo baru keluar dari Perpus, tanpa kusadari ada Mina disampingnya. Aku menatapnya, tapi ia segera menunduk.
"Kau mau kemana Jihyo-ya" tanya Sana pada Jihyo.
"Aku akan mengajak Mina ke Kantin" jawabnya.
"Mau makan bareng?" tawar Jihyo.
"Ah, tidak. Terima kasih" kata Sana menolaknya.
"Oh baiklah, jika begitu aku dan Mina akan pergi segera" ucap Jihyo.
"Ayo Mina" ajak Jihyo pada Mina.
Mereka mulai melangkah.
"Jadi, kapan kita berkencan Tzu?" tanya Sana membuyarkan lamunanku.
*Mina POV
"Jadi, kapan kita berkencan Tzu?" ucap Sana pada Tzuyu yang terdengar jelas olehku, mungkin Jihyo juga mendengarnya.
Deg!
"Kenapa ini?" batinku.
"Kenapa aku merasa hatiku sakit?" batinku lagi.
Chou Tzuyu, tentu saja aku mengenalnya. Pria terpopuler di Sekolahku. Pria tampan, kaya dan semua orang juga mengenalnya. Meskipun aku terlihat tidak peduli tentang sekitarku, tapi sedikit banyaknya aku tahu, karena itulah obrolan siswa/i disini. Bahkan di Perpus selalu membicarakannya, yang mengganggu konsentrasiku saat aku membaca.
"Kapan kita berkencan, Tzu?" kata-kata Sana tadi masih terngiang ditelingaku. Dan aku juga merasakan hatiku sakit.
"Ada apa denganku?" batinku.
"Apa karena...?" gumamku.
"Kau mengatakan sesuatu, Mina? tanya Jihyo.
"Ah, tidak!" jawabku gugup.
Aku masih berpikir keras.
Flashback
Seperti biasa saat ini aku berada di Perpus, menghabiskan waktu istirahatku dengan membaca. Entahlah, membaca adalah hobiku sedari kecil. Lagi pula aku tidak pandai beradaptasi. Apakah aku sendiri di Sekolah ini? tidak juga! aku juga memiliki Sahabat, tapi hanya beberapa.
Saat aku terlalu fokus dengan bacaanku, entah kenapa aku merasa ada yang memperhatikanku. Ini bukan kali pertama, tapi sudah beberapa hari ini. Namun, aku hanya berpura-pura tidak mengetahuinya. Toh, aku juga tidak tahu siapa?
Semakin hari aku semakin risih. Aku merasa pengutit itu mengganggu konsentrasiku. Aku takut dia memiliki niat jahat. Terlebih-lebih aku bukanlah Siswi yang populer. Apa alasannya jika setiap hari ia menggangguku? Aku ingin mengaduh pada Ibu penjaga Perpus. Namun, ku urungkan niatku itu, mungkin hanya perasaanku saja. Biar aku yang mencarinya sendiri.
Ketika Perpus sudah sepi. Aku pikir ini saatnya untuk mengetahui siapa orang itu? Kuhela napasku dengan keberanian.
"Keluarlah, jangan menggangguku!" kataku.
Aku merasa bahwa orang itu mendengar suara kecilku, tapi ia masih belum menampakkan dirinya.
"Tidak baik mengganggu konsentrasi orang kan?" kataku lagi.
Dia belum menampakkan dirinya juga. Aku berpikir sejenak
"Lebih baik aku pergi ke kelas" batinku.
Saat aku beranjak dari kursiku.
"Maaf, membuatmu risih dan maaf aku mengganggumu" ucapnya dari belakangku.
Aku menoleh. Kulihat sepasang mata menatapku dengan penuh arti.
"Chou Tzuyu" batinku.
Jantungku mulai tak beraturan.
"Mengapa ada Chou Tzuyu disini?" batinku.
"Apa tujuannya menguntitku?" batinku lagi.
Aku diam bergeming tak bersuara. Kutatap juga lekat matanya. Jujur, ini pertama kalinya aku menatap mata seseorang. Matanya sangat indah, hingga aku merasa bahwa aku terbuai. Benar, apa yang dikatakan oleh fangirlnya bahwa Tzuyu benar-benar sempurna.
Ting Ting
Suara bel membuyarkan lamunanku.
"Aku harus pergi ke kelas" ucapku, lalu segera melangkah.
Saat aku sudah berada di dekat pintu, tiba-tiba...
"Aku menyukaimu Myoui Mina" kata Tzuyu dengan lantang.
Aku berhenti. Jantungku berdetak lebih cepat, badanku terasa panas dingin, kakiku seakan kaku. Kutarik napas sejenak, segera kulangkah kan lagi kakiku menuju kelas.
"Apakah aku cemburu?" gumamku.
"Cemburu? Siapa yang cemburu?" tanya Jihyo yang tepat didepanku.
"Astaga! Kau pabo Mina" batinku.
"Ah, tidak! kau salah dengar Jihyo-ya" jawabku dengan senyum terpaksa.