Bab 7 (berawal dari sini)

52 10 1
                                    

Hello guys welcome to neww bab!
Enjoy and happy reading......

******

Bola mata itu, bola mata yang selalu ia tatap dari balik layar handphone namun sekarang ia tatap secara langsung, bahkan dari dekat.
Degupan jantung vian terasa semakin cepat berdetak semakin ia tidak tau lagi perasaan apa yang sedang ia rasakan saat ini.
Jennie telah berdiri di depannya dengan jarak sangat dekat tepat didepannya, lalu jennie menjulurkan tangan.
"Jennie..." Ucap nya dengan senyum manis tanda ia memperkenalkan dirinya.
"Oooh, iyaa vian" dengan rasa gugup vian menjabat tangan jennie sekaligus memperkenalkan dirinya pula. Lalu dilanjut oleh jk yang juga memperkenalkan dirinya.

Rasa gugup, gemetar dan tak percaya menjadi satu dalam benak vian.
Ia tak percaya bisa sedekat ini dengan sosok yang ia kagumi bahkan menjabat tangannya.

Jennie kemudia duduk di kursi tepat berhadapan dengan vian,
"Maaf ya gue telat, tadi kejebak macet. Jadi gak enak nih first imperssion malah telat" ujar jennie yang meminta maaf kepada yang lainnya karena telah dibuat menunggu.
"Gak apaapa jen santai aja, kita juga belum lama kok" sahut JK yang membalas obrolan itu. Sedangkan disisi lain vian rasanya seperti mematung, di senggol nya tangan vian oleh jk dari bawah meja tanda bahwa vian harus memulai obrolan.
"Jen,," vian memanggil Jennie
"Ya?" Jennie pun segera menyahut panggilan vian
"Rumah jauh?..." Seketika suasana menjadi hening dan begitu awkard dikarenakan pertanyaan vian yang terbilang cukup aneh dengan nada bicaranya. Jk pun melihat lekat sahabatnya itu, bisa bisanya menanyakan pertanyaan dengan nada aneh dan ekspresi yang sulit dijelaskan.
Seorang vian yang ber-tittle cowo cool nyatanya bisa mengalami salah tingkah juga.

"Hmm iya lumayan" Jennie pun menjawab dengan nada agak canggung tapi ia tetap tersenyum diakhir kalimat nya.

Dan setelah lama berbincang, percakapan pun semakin lancar mereka pun sudah seperti mengenal satu sama lain. Jennie pun membahas kehidupannya berkarir yang diselingi dengan aktivitas sekolahnya.
"Keren juga ya lu bisa ngatur waktu dengan jadwal sepadat itu" ucap jk dengan rasa kagum kepada Jennie, vian? Jelas lebih kagum lagi.
"Ya gitulah, cuma klau emang sekiranya gue capek banget ya gue lebih milih kosongin dlu semua jadwal untuk sementara waktu, soalnya biar gimana pun kesehatan nomor satu" ujar jennie.

***
Waktu telah menunjukan pukul 22.45 tak terasa mereka sudah berbincang selama itu.
Mereka pun memutuskan untuk akan segera pulang.
"Jen mau aku anter?" Tanya vian pada Jennie.
"Gak usah vi, gue kayaknya udh dijemput dari tadi sm supir pribadi gue" jennie menolak ajakan vian dikarenakan memang supir nya yang telah menunggu di luar.
"Hmm its okey hati hati ya jen" merasa tertolak ajakannya namun vian mengerti dikarenakan memang jennie yang selalu diantar oleh supir dan assistant pribadinya yang tak bisa sembarang di antar jemput oleh orang lain.
Ketika jennie sudah izin pamit pulang dan berbalik arah menuju luar, dilihatnya punggung orang dikagumi nya itu oleh vian. Saat jennie berjalan vian memperhatikan dengan rekat 'bagaimana cara memiliki nya' batin vian.
Sepersekian detik kemudian jennie berbalik arah terlihat ia kembali tersenyum dan melambaikan tangan sebelum semakin jauh kedepan.
Senyuman itu, senyuman yang sekarang menjadi favorit bagi vian.


Bel pulang berbunyi tanda semua siswa telah selesai mengakhiri pelajaran hari ini. Semua telah bergegas untuk pulang dan sebagian lainnya masih ada yang stay di sekolahan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Telepon genggam vian bergetar pertanda ada telepon masuk.
Ternyata dari ahyeonna, sang adik.

Ternyata dari ahyeonna, sang adik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seleb in loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang