Andreas Jonathan, anak konglomerat bersifat toxic!
Kesehariannya hanya lah menghamburkan uang, merokok, mabuk di klub dan bolos sekolah bersama teman temannya.
Menurut orang lain, Andreas adalah seorang tampan yang memiliki sifat tegas dan emosian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Shhh..."
"Tahan ya, aku pelan pelan kok."
Setelah kejadian tawuran tadi. Andreas bersama anggota Xavier lainnya pergi menuju apartemen Steven. SZT tidak mengaku kalah, tapi yang pasti Xavier menang dan mereka mendapatkan uang 50 juta itu. Andreas berhasil melukai Vino, karena amarahnya benar benar tidak terkendali.
Alica juga ikut bersama Andreas, ia takut Alica disakiti ditengah jalan oleh SZT karena Alica menendang wajah Vino. Bukan perhatian tapi kasian!
Saat sampai di apartemen, Alica tidak bisa diam saja. Ia kasihan melihat orang orang disekelilingnya terluka, ia pun bertanya dimana kotak P3K kepada Steven, ia ingin membantu menyembuhkan luka itu. Steven berkata kalau kotak itu berada di meja televisinya. Alica mengangguk dan langsung mengambil kotak itu.
"Kalian gak mau ke dokter aja?" Tanya Alica.
"Gak papa cantik, kita udah biasa." Ucap Frody genit.
"Infeksi nanti." Peringat Alica.
"Gak bakal, virus kan takut sama babang prody."
"Keren! Alica juga mau kayak gitu!"
"Makan banyak sayuran sama buah aja, pasti virus takut deketin Alica." Jawab Frody.
Anggota Xavier yang lain hanya bisa memutar bola mata mereka. Bisa bisa nya saat ini Frody genit.
"Ekhemm!"
Alica menoleh ke arah suara itu. "Muka kamu pucet, kamu belum makan ya?" Tanya Alica kepada Andreas.
"Gak! bibir kamu kayak kebiruan, masa iya kamu pake lipstik warna biru." Balas Alica.
"Kak Steven, kak Frody, lukanya belum sembuh jadi harus istirahat biar peredaran darah kakak lancar. Terus besok harus ganti perban, kalo bisa yang gantiin itu dokter." Alica memperingatkan.
"Yang lain juga, harus istirahat." Sambung Alica.
"Ya udah aku mau pulang!" Alica pamit dan menuju pintu keluar. Tapi tiba tiba Alica tertarik dari belakang. "Harus pulang sekarang?" Tanya Andreas.
