Mengukir Kisah Untuk Nanti

25 2 0
                                    

"MANA AGUUUSS?!" Teriak Cakra datang kedalam kelas sambil beteriak.

"BAPAK GUEEE!!!" Bima berdiri sambil menggebrak meja.

"OOOHHH!!!" Ucap Cakra Aira polos. Duduk begitu saja dikursi kosong dihadapan Bima.

"Sialan lo!"

"Duduk, Mas. Anggap aja rumah sendiri."

Baru saja Bima duduk kembali, tiba-tiba saja Galaksi datang bersama Asep dirangkulnya.

"AGUS MANA AGUUUSS??!"

"GUE HAJAR LO SEMUAAA!! SINI LOO!!!"

"BIM! BIM!! SABAR, BIM!!!" Cakra mencekal, menahan Bima agar tidak terjadi pertumpahan darah disekolah akibat nama Bapak.

"Sabar-sabar! Gue udah cukup sabar sama lo pada!"

"Cekal, Cak. Jangan dilepas!" Titah Galaksi.

"Gara-gara lo tol- AAHKK!! KEJAR SANA!" Cakra menyerah menyelamatkan Galaksi. Bukan ia tak sanggup menahan Bima, tapi karena anak itu seperti tak tahu diri. "Udah ditahan malah ngelunjak lo." Cicit Cakra.

Galaksi berlari mengelilingi kelas membawa Asep dalam ketiaknya. Dan saat ia sudah terpojok, akhirnya Asep berguna sebagai tameng.

"GAAA KENAPA LO PAKE GUE?!"

"SEENGGAKNYA LO BERGUNA SEKALI SEUMUR HIDUP BUAT GUE!"

"TAPI GAK JADIIN GUE TUMBAL JUGA!"

"TOLONG BERGUNA UNTUK KEHIDUPAN SELURUH UMAT."

"SINI LO, GA!!"

"BIM! JANGAN SAKITI AKU.." pinta Asep.

"Najis!" Cicit Cakra melipat kedua tangan sambil melihat pemandangan seru dihadapannya.

"Minggir, Sep!"

"Kagak bisa! Dia pegangin aku. Selamatkan aku, Pangeran."

Bima diam seketika. "Udah, ah! Gue gak mood.

"Pangeran?" Panggil Asep.

Dengan sengaja Galaksi meninju Asep sampai anak itu tak sadarkan diri.

"Kerja bagus!" Bima menghadiahi jempol pada Gaga.

"Sama-sama. Tapi gue lakuin ini karena gue jijik sama dia."

"Deskriminasi lo berdua." Tambah Cakra berjalan menghampiri Asep, mencoba menyadarkannya. "Sep? Bangun, Sep! Jangan tidur disini, entar dikira pulpen pilot loh."

"SAMA AJAA!!" Teriak Bima dan Galaksi bersamaan.

---○●○---

"Lo bertiga apain Asep, sih?!" Tanya Tita kesal. Sesaat setelah melihat Asep pingsan terbaring diranjang UKS.

Dita membantu merawat Asep bersama Tita, membereskan kotak obat mencari kayu putih.

"Gak ngapa-ngapain, yang.."

Gep Plak

Suara memukul tengkuk saling bergantian oleh Bima dan Galaksi.

"Awhk!"

"Yang.. yang.. yang.. pala lu peyang!" Ucap mereka berdua.

"Napa si?! Sirik terus." Protes Cakra mengusap tengkuk bekas dianiaya oleh orang disamping kanan dan kirinya

Tita bertolak pinggang, menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Sudah seperti istri yang menangkap suaminya pulang malam.

[✔] BabeLova - Jaemin, Haechan, MarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang