5. Salju dan Senapan

11 1 0
                                    

"Kita akan meninggalkan jet di sini," ucap Victor selaku pemimpin dalam perjalanan ini. 

"Dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan selama enam jam – menurut perkiraan. Aku meminta kedua pilot jet untuk tetap berjaga di sini dan jangan matikan alat komunikasi apapun sebagai penjagaan jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi," lanjutnya.

Setelah mengatakan itu, mereka segera berkemas dan berjalan kaki untuk melanjutkan perjalanan menuju markas Cina.

Sebenarnya mereka bisa saja mempersingkat waktu dengan menggunakan jet, namun resikonya terlalu besar. 

Cepat atau lambat, Cina pasti akan mengetahui kalau mereka sedang diintai.

***

"Kenapa mereka membangun markasnya lebih jauh dari Atlantis, sih?" Gerutu Thomas sambil mendengus. 

Victor yang berjalan di sebelahnya merotasikan matanya. "Tanya pada pendirinya sana!" Katanya sedikit ketus.

Mendengar perkataan Victor, membuat Thomas kembali mendengus namun lebih keras dari yang sebelumnya. 

Mereka terus berjalan di atas salju dengan posisi berjejer ke belakang. 

Sampai ada salah satu dari prajurit kerajaan, Orlando, terjatuh dengan posisi duduk. 
Theo yang berada di belakangnya segera menghampirinya. 

"Tunggu! Ada anggota yang jatuh!" Serunya kepada barisan depan. 

Theo mengulurkan tangannya untuk membantu Orlando dan Orlando menerima uluran tangannya lalu segera berdiri. 

"Terima kasih atas bantuan Anda, Yang Mulia." Theo mengangguk mendengar itu, "Sama-sama."

Victor berjalan menghampiri mereka lalu menepuk pundak Theo dengan pelan. "Apa semuanya baik-baik saja?" Tanya Victor kepada Theo, sembari menatap Theo dan Orlando bergantian. 

Theo mengangguk. "Ya, semua sudah baik-baik saja."

"Baiklah kalau begitu. Aku akan kembali ke barisan depan," ujar Victor. 

Theo hendak mengangguk tapi matanya tidak sengaja menangkap sesuatu. Dia menyipitkan matanya berusaha untuk memperjelas penglihatannya. 

Di kejauhan dia melihat sebuah cahaya.. 

Tunggu.. Apa? Cahaya? 

"What is that?" Gumaman Theo berhasil menghentikan langkah Victor. Victor menatap Theo dengan tatapan bingung.

Mata Theo membola ketika dia menyadari bahwa cahaya itu kian mendekat ke arah mereka dengan cepat. 

"Ada ap-"

Ucapan Victor terpotong karena seruan Theo. 

"MERUNDUK!"

Bersamaan dengan itu, bunyi senapan terdengar dari jauh.

Senapan itu mencoba untuk menembak mereka seiring dengan cahaya itu yang kian mendekat ke arah mereka dengan sangat cepat. 

DOR! DOR! DOR! 

Seketika mereka dilanda oleh kepanikan. Mereka terus menghindar dan merunduk. Mereka juga sudah mulai balas menyerang dengan pistol dan senapan. 

"TEMBAK!"
"THOMAS, AWAS!!"
"TEMBAK BAN MOBILNYA! "

Seruan-seruan itu terdengar kencang di antara mereka, seiring dengan bunyi senapan dan pistol yang juga bersahut-sahutan dan memekakkan telinga. 

DOR! DOR! DOR! DOR! 

Rupanya cahaya itu berasal dari salah satu mobil milik tentara Cina. Entah bagaimana para tentara Cina itu bisa menemukan mereka. Tetapi saat ini, memikirkan hal itu tidaklah tepat, karena situasi berubah menjadi genting dan menegangkan. 

Ketika mereka hampir berhasil melumpuhkan para tentara Cina yang menembaki mereka, dua cahaya dari dua mobil yang berbeda segera keluar dari belakang mobil yang mereka tembaki itu. 

Mata mereka sontak membola dan mereka semakin panik.

"Mobil mereka ada tiga!" Seru Valorie. 

"RUN!" 

Tidak perlu diperintah dua kali oleh Victor, mereka segera berlari dengan sekencang mungkin. 

Mereka terus berlari di atas salju. Tidak peduli dengan salju yang menghambat laju mereka, mereka terus berlari dan menghindari peluru. 

Kadang mereka berlari zig-zag ketika merasa peluru hampir mengenai mereka, terkadang pula mereka berhenti berlari untuk membalas serangan para tentara Cina dan kembali berlari ketika mengenai sasaran. 

"Kita harus berpencar!" Seru Valorie kepada Victor dan para anggota lainnya. Dia tetap berlari kencang meskipun dia menoleh untuk memberi seruan. 

Victor mengangguk lalu melempar sebuah alat komunikasi kepada Thomas dan Theo. 

Rombongan mereka dipecah menjadi 3 bagian. Yang dipimpin oleh Victor, Theo, dan Thomas. 

Mereka segera lari berpencar. 
Dan akan bertemu lagi di titik yang sudah ditentukan, yaitu di... Markas Cina.






























 Markas Cina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Hidden DragonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang