12

2.2K 84 0
                                    

"Gimana?"

"Gak usah khawatir, ini cuma demam biasa kok, Sekarang saya mau ngasih vitamin dulu, lebih baik di baringkan dulu ya."

"Bunda Adek sakit."

"Gak mau," Raden yang ada di pangkuan Arik semakin mengencangkan pelukannya.

"Ya sudah sepeti itu saja, tapi buka dulu ya jaketnya nanti pakai lagi," ucap dokter itu lembut.

Di bantu oleh dokter Arik melepaskan jaket yang di pakai oleh Raden.

"Jangan di lepas, dingin."

"Hanya sebentar."

Setelah melepas jaket Raden, Arik memegangi tangan Raden yang akan siap untuk di suntik. Baru saja di beri pendingin Raden sudah bergerak mencoba melepaskan genggaman Arik.

"Sebentar ya, gak sakit kok."

Blesss

Tubuh Raden seketika menegang di pangkuan Arik, matanya sudah berkaca-kaca, satu kedipan pasti air matanya terjun.

"Sud----"

"Waaaaaaaaaa sakitttt."

Arik menutup telinganya karena Raden yang berteriak tepat di samping telinganya, ah mungkin sesudah dari sini Arik harus mampir ke dokter THT sebentar.

"Lepas gak mau di suntik, gak mau hiks.. hiks.. hiks..."

"Di su-----"

"Nggak hiks... Hussss jauh jauh, gue gak suka sama lo hiks... Pergi hussss," ucap Raden si sela-sela menangisinya, mungkin jika Raden anak balita sangat lucu tapi jangan salah Raden juga lucu sangking lucu nya Arik saja ingin melempar Raden ke sungai.

"Diem," dengan telaten Arik memasangkan jaket Raden kembali. Meskipun Raden masih menangis dan mengeluh tangannya sakit Arik tidak peduli toh nanti juga jika Raden capek menangis dia yakin Raden akan tidur.

"Turun."

"Ini resep obatnya, kamu bisa menebusnya di apotek."

" tablet?"

"Sem----"

"Ganti sama sirup," Arik mengembalikan resep obat itu, dengan pasrah dokter itu pun mengganti resep obatnya.
_____________

Ke esokan harinya Raden sudah merasa jauh lebih baik dari kemarin mungkin karena Arik yang merawatnya semalaman jadi Raden mulai merasa lebih baik.

"Kemana?"

"Mau mandi, gerah," ucap Raden.

"Masuk kamar!"

"Gue mau mandi ya, lo gak nyium bau apa? Gue sendiri yang punya badan ngerasa bau," Raden melipatkan tangannya di depan dada.

"Jangan mandi, di lap aja," Arik menarik tangan Raden.

"Nggak, gue mau mandi," teriak Raden histeris, mirip sekali seperti seorang wanita yang akan di perkosa.

"Di lap aja!"

"Gak mau, gue mau mandi, mau sekolah!" Raden menghempaskan tangan Arik secara kasar, setelah itu dia segera masuk ke dalam kamar mandi yang terletak di samping dapur rumahnya.

Brakk
Brakk
Brakk

"Buka!" Arik terus menggedor pintu kamar mandi Raden, tapi tidak ada sahutan sama sekali dari dalam hanya ada suara gemercik air.

"Paan!"

"Buka atau gue dobrak!"

"Enak aja! Gue masih normal ya, mending Lo sendiri yang minggat dari rumah gue jir!"

Setelah mendengar kaki seseorang menjauh akhirnya Raden bernafas lega.
_______________

Setelah pulang dari sekolah, Raden kembali lagi ke rumahnya, dengan tubuh yang sangat lemas sekali, badannya juga terasa remuk.

"Aww sakit banget," ringisan kecil terdengar dari mulut Raden ketika dia mendudukkan tubuhnya di atas kursi.

Mau ke kamar pun rasanya Raden tidak kuat makannya dia lebih memilih duduk di kursi dan memejamkan matanya, semoga saja ketika membuka mata badannya sudah lebih baik dari sekarang.

Tok
Tok
Tok

"Den!"

"Raden!"

"Main yuk!"

"Kemana tuh anak? Perasaan tadi gue liat dia masuk ke dalem deh."

"Mungkin dia langsung tidur, dah lah kita di kamar aja mainnya."

"Yah gak jadi main dong."

"Cabut."

"Kemana Vin?"

"Cafe."

Semuanya yang ada di depan rumah Raden bersorak gembira ketika Cilvin mengajaknya untuk ke salah satu cafe.
__________

Keyala, wanita cantik itu kini berjalan santai menuju kelasnya sepulang dari rapat OSIS dadakan barusan, sebenarnya kesal sih karena rapat ini harus dadakan tapi ya apa boleh buat meskipun sedang belajar Keyala yang menjabat sebagai ketua OSIS harus siap dengan apapun.

"Key key key gawat."

"Apa sih?" Tanya Keyala kesal karena orang itu tiba-tiba menepuk pundak Keyala.

"Itu ada yang berantem key."

"Siapa?"

"Kelas sebelah sama anak IPS."

"Hufffp pr lagi deh," tanpa bicara lagi Keyala langsung berlari ke halaman belakang sekolah karena menurut informasi nya mereka berantem di sana.

Sesampainya di sana Keyala di buat bingung karena di sini tidak ada keributan sama sekali, apa dia di bohongin?

"Awas aja tuh orang gue kasih pelajaran!" Dumel Keyala dengan emosi, karena dia merasa di bohongin.

Kakinya yang berjalan secara di hentak-hentakan seketika berhenti, dia melirik ke arah kiri di mana tempat tumpukan bangku dan meja sekolah yang sudah rusak, tapi bukan itu yang menjadi pusat fokus Keyala tapi, tapi dia melihat sebelah kaki di bawah tumpukan bangku dan meja bekas itu.

Pikiran Keyala langsung berputar kemana-mana, apakah itu mayat pembunuhan yang sengaja di simpan di sana? Tapi tidak mungkin selama ini sekolah aman-aman saja tidak ada hal mencurigakan sama sekali.

Karena penasaran Keyala berjalan mendekat ke arah kaki itu, sebenarnya keyala juga takut tapi dia tidak boleh menyebarkan hoax ada mayat di sini, makannya dia ingin membuktikannya terlebih dahulu sebelum satu sekolah gempar.

"Astaga ini beneran kaki," ucap Keyala dalam kati ketika sedikit menyibakkan celana bagian bawah itu supaya meyakinkan lagi.

"Astaghfirullah, astaghfirullah, maaf gue cuma mau nolong lo, jangan ganggu gue, plis gue mohon gue cuma mau memastikan akan."

Di dalam hati Keyala terus saja berdoa, seperti membaca ayat kursi dan yang lainnya semampu Keyala, jantungnya juga terus berdetak kencang dengan bulu kuduk yang berdiri menambah ketakutan dalam diri Keyala. Sungguh dia tidak pernah menyangkan jika akan menemukan hal se-mengerikan ini, dan juga jika ini benar mayat nanti apa yang harus Keyala lakukan? Keyala tidak mau masuk penjara karena di tuduh telah membunuh, Keyala juga tidak mau merusak nama baik sekolah ini. Terus Keyala harus bagaimana nantinya jika benar kaki yang dia temui ini kaki mayat yang di bunuh atau bunuh diri mungkin?

Dengan keberanian yang ada di dalam diri Keyala, dia perlahan demi perlahan Keyala menurunkan kursi dan meja bekas yang tertumpuk itu, hingga sisa sedikit lagi Keyala melihat rambut.

"Tolong."



____________________________________

Nah loh siapa nih?

Apa bener yang di temukan Keyala itu kaki mayat? Kalo bener sih bakal jadi horor banget nih cerita ya wkwkwk.

Selamat membaca, jangan lupa meninggalkan jejak, okey!

RADEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang