Mengikuti Chou

1 0 0
                                    

Sesuatu yang terlihat indah bukan berarti tidak ada bahaya.

Dua-duanya mempunyai risiko yang besar. Kenta bingung mana yang lebih baik diantara keduanya.

Setelah cukup lama mendengar auman sang harimau yang memekakkan telinganya sekaligus membuatnya merinding ketakutan, bahkan terlihat deretan gigi Kenta bergetar tanpa kendali.

Pada akhirnya Kenta mendapat dorongan dari rasa takutnya akan suara harimau untuk memilih berjalan di dalam kegelapan dengan bahaya yang mengintainya.

Kenta berjalan secara perlahan, sebisa mungkin  Kenta menjaga langkah kakinya, dia tidak mau membangunkan apa pun yang sedang tidur di dalam hutan ini.

Hutan yang begitu indah, dapat menyajikan bahaya yang sangat dahsyat. Kenta memuji hutan yang menyajikan pemandangan yang sangat luar biasa tetapi Kenta lupa hutan ini juga dapat membunuhnya.

Kenta menyadari tidak ada yang benar benar menjanjjikan suatu keindahan tanpa risiko yang besar.

Hanya untuk dapat melihat keindahan hutan ini, Kenta harus siap dengan bahaya yang dipersembahkan oleh hutan ini.

Kenta mencoba mengatur nafasnya sembari memegang dadanya, ketakutan masih menyelimutinya dalam kegelapan malam meskipun Kenta sudah cukup jauh berjalan meninggalkan sang harimau 🐯.

Kenta berhenti sejenak untuk menatap layar iPadnya, terlihat jam menujukkan pukul 04.25.

Haruskah Kenta berjalan lagi? Jujur saja Kenta sudah kelelahan tetapi matanya juga tidak akan terlelap tidur karena rasa takut masih mengendalikannya.

Kenta memandang pohon besar yang ada di hadapannya, dia memilih untuk beristirahat dibawah daun rindang yang disajikan pohon tersebut.

Angin malam menerpa tubuh Kenta yang tengah kelelahan, niat awal untuk sekedar duduk akhirnya musnah digantikan dengan dengkuran yang tidak terlalu keras. Setidaknya dengan terlelap Kenta mendapat sedikit tenaga untuk melanjutkan misinya.
...

Kento memandangi foto yang dikirim Davin, dia yakin cewek berambut pendek yang tengah diikutinya bernama Chou.

Kento sudah memantau Chou semenjak istirahat pertama, dan memang benar pernyataan Farel tentang Chou yang sangat sulit untuk diajak komunikasi terlihat dia yang memisahkan diri dari teman-temannya.  Mungkin saja Chou lebih menikmati waktunya ketika sendirian, atau mungkin Chou membenci keramaian, Kento yakin dia mempunyai alasannya tersendiri, Kento juga tidak bisa menebak alasannya secara pasti.

"Oh no!" Lafal Kento ketika Chou memasuki salah satu bis yang ada di terminal.

Kento memandangi bis yang baru saja 🚌 melaju. Kento tidak tahu bis tersebut membawa Chou kemana. Kento sama sekali tidak memegang data tentang Chou. Dia saja pertama kali melihat Chou ketika istirahat pertama dan kehilangan jejak Chou ketika bel 🔔 penanda masuk berbunyi. Kento kembali mencari Chou ketika istirahat kedua, namun sayangnya Kento tidak menemukan Chou di kantin.

Kento tidak ingin kehilangan jejak Chou, tapi Kento juga masih memiliki akal sehat, dia tidak mungkin berlari mengejar bis tersebut meskipun bis tersebut baru beberapa menit melaju.

Kento segera menanyakan tujuan bis tersebut kepada petugas guna mendapatkan informasi.

"Misi Pak. Saya mau tanya" Lafal Kento

"Yang barusan melaju bis tujuan mana ya? " Tanya Kento

"Oh itu pemberhentian terakhirnya ke desa" Jawab petugas

"Kira-kira berapa lama ya pak buat sampai kesana?" Tanya Kento

"Kurang lebih 2 jam"

"Gila dia berangkat dari jam 5!" Ceplos Kento kaget

2K (Kenta-Kento) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang