"Vic, on your left!" Valorie berseru memberitahu Victor.
Peluru melesat dengan cepat, tetapi Victor segera menghindar sehingga tidak mengenai lengan kirinya.
Valorie berjalan maju sambil mengacungkan pistol nya ke depan.
DOR! DOR!
Tembakan Valorie berhasil mengenai dada seorang tentara Cina.
"Sisa enam lagi!"
Victor mengangguk. Dia segera maju dan berdiri di samping Valorie dengan sebuah senapan di tangannya. Dia turut membantu Valorie dan anggota yang lain dalam menembaki para tentara Cina yang kini hanya bersisa enam.
Bunyi senapan dan pistol yang saling beradu mengisi kesunyian Antartika.
Udara dingin tidak membuat satupun dari mereka mundur. Angin sore yang berhembus kencang menjadi saksi atas pertarungan sengit mereka.
Valorie segera memalingkan wajahnya, tetapi peluru itu terlalu dekat dengannya sehingga menggores pipinya.
Valorie menggeram buas. Dia merangsek maju, semakin mendekati posisi para tentara Cina.
"VALORIE!" Victor berseru. Ia menjadi panik karena posisi Valorie yang terlalu dekat dengan para tentara Cina.
Tetapi Valorie memilih untuk menulikan pendengarannya dan tidak peduli.
Valorie terus mengacungkan pistol nya dan menembaki para tentara Cina dengan brutal. Dia bagai hewan buas yang dibebaskan ke alam liar.
Don't you dare fight a woman.
Valorie semakin menipiskan jaraknya dengan seorang tentara Cina, membuat tentara itu berseru-seru panik.
"MUNDUR!" Teriak tentara itu dengan kalut dalam bahasa mereka.
Valorie menyeringai sinis. Dia tidak peduli dan terus membawa kakinya bergerak maju.
Ketika tentara itu hendak menembak Valorie dengan senapannya, Valorie lebih dulu maju dan menendang senapan tentara itu.
Senapan itu terjatuh. Valorie kembali menendang. Membuat tentara itu jatuh telentang karena tendangan Valorie yang mengenai dadanya. Valorie tidak berhenti, dia kembali menendang sekali lagi.
BRUK
Sepatu boots nya menendang perut tentara itu dengan sangat keras.
Valorie menatap ke bawah dengan tatapan remeh, ketika dia melihat bahwa tentara itu terbatuk-batuk mengeluarkan darah dari mulutnya.
Sebuah teriakan terdengar tidak jauh darinya, membuat Valorie menoleh. Dua orang tentara Cina berjalan dengan cepat ke arahnya sambil menodongkan pistol dan senapan.
Valorie segera menarik kerah baju tentara yang dia tendang itu, hingga membuatnya terpaksa berdiri.
Dua orang tentara Cina mulai menembaki Valorie. Valorie menjadikan tubuh tentara itu sebuah tameng. Sehingga tidak ada satupun peluru yang mengenainya, melainkan tubuh tentara itu.
Valorie ikut menembaki kedua tentara Cina dengan pistolnya dan sesekali berlindung dari balik tubuh tentara itu ketika peluru melesat hampir mengenainya.
DOR! DOR!
Tembakan Valorie mengenai tubuh kedua tentara itu. Tubuh mereka segera terkapar di atas salju dengan darah yang merembes keluar.
She's a sharpshooter.
Valorie melepaskan cengkraman pada kerah tentara itu. Membiarkan tubuh tanpa nyawa itu ikut terjatuh di atas salju seperti dua tentara yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Dragon
Ficção CientíficaBagaimana jika selama 1543 ribu tahun masyarakat Cina telah mengembangbiakkan naga secara diam-diam dan tersembunyi? Selain itu, bagaimana jadinya jika para pemimpin negara tahu jika Cina ingin memulai Perang Dunia III? *** Melalui naga-naga yang...