2.

18 2 0
                                    

Banyak typo gayss...

Kala itu jam telah menunjukkan pukul 2 dini hari yang menandakan seluruh aktifitas manusia telah berhenti sejak 3 jam yang lalu, digantikan dengan waktu istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kala itu jam telah menunjukkan pukul 2 dini hari yang menandakan seluruh aktifitas manusia telah berhenti sejak 3 jam yang lalu, digantikan dengan waktu istirahat. Tapi tidak dengan 2 pemudi yang sepertinya baru pulang dari suatu tempat. Mereka adalah naura dan aurora. Tampak sepeda motor yang dikendarai kedua pemudi itu berhenti di depan pekarangan rumah yang cukup luas dengan dikelilingi taman yang indah serta air mancur di tengahnya. Kediaman ini merupakan milik keluarga abrata yang merupakan ayah dari naura.

Tadi Aurora memutuskan untuk pulang ke rumah naura, ia takut jika pulang dalam keadaan acak acakan sang ibu akan khawatir kepadanya. Maka dari itu aurora memutuskan untuk singgah disini terlebih dahulu.

Bukan hanya naura yang baginya merupakan sosok penting dikehidupan aurora, keluarga naura pun sudah ia anggap sebagai keluarganya sendiri. Dikarenakan jika ada masalah aurora akan selalu pergi ke naura. Dan keluarga naura pun menerima dengan baik kehadiraan aurora dirumahnya, aurora sudah dianggap seperti anak kandung dikeluarga tersebut.

Setelah sampai kedua pemudi itu melepaskan helm lalu berjalan masuk kedalam rumah berwarna putih yang dihiasi dengan interior berwarna emas yang menambah kesan mahal serta mewah saat melihat rumah tersebut.

Sebelum masuk naura memanggil seorang satpam yang dipercaya untuk menjaga rumah tersebut saat malam hari.

"pak, tolong masukin motornya di garasi depan aja ya!" dengan nada sedikit berteriak naura memanggil satpam tersebut yang nampaknya sedang fokus menonton siara langsung pertandingan sepak bola, dan tidak menyadari kehadiran naura beberapa menit yang lalu.

Sontak satpam tersebut langsung mengalihkan atensinya dari televisi, ia memutar kepalanya sekitar 180 derajat dan langsung menyadari kehadiran naura.

"iya non naura, nanti bapak masukin motornya kedalam, lagi seru soalnya pertandinganya."

bapak itu menunujukkan cengirannya yang dibalas kekehan kecil dari naura. Memang naura dikenal sebagai sosok yang sangat ramah dan murah senyum, baik itu dengan para pekerja dirumahnya maupun dengan orang lain disekitarnya. Walaupun ia tergolong sebagai anak dari keluarga terpandang dan ekonomi kelas atas ia tidak pernah besar kepala, karena naura memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi terhadap orang lain.

Setelah itu mereka berdua pun masuk kedalam rumah dengan naura yang jalan terlebih dahulu dan di susul aurora di belakangnya. Sesampainya diruang tengah Naura memberhentikan langkahnya , lalu membalikkan badannya

"ra, naik keatas duluan. Gue mau ambil makanan dulu. Cuci muka jangan lupa ya"

Aurora hanya mengangguk lalu berjalan dengan langkah lesu menuju kamar atas. Ia berjalan kearah pintu yang berwarna abu abu yang bertuliskann "Naura Room". Saat ia membuka pintu tersebut aroma yang paling dominan tercium adalah aroma lavender. Memang Sedari kecil naura sangat menyukai bunga lavender, ia akan selalu memakai pewangi ruangan ataupun baju dengan aroma tersebut.

Senja TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang