[22.] Kembali Sekolah

4.2K 47 0
                                    

Perempuan yang telah berpakaian rapih dengan seragam sekolah asalnya itu menundukkan kepalanya seraya meremas roknya kuat.

Dia Tania. Wanita itu mendadak pusing memikirkan hal apa saja yang akan terjadi nantinya saat ia berada di sekolah. Ia terlalu takut menerima cacian dan makian seperti Minggu lalu.

Tania sudah seminggu lebih tidak masuk sekolah dikarenakan ia masih takut atas kasus yang dirinya peroleh. Untung saja sekolah masih mau menerima dirinya menjadi murid di sana atas sogokan Miky yang membantunya waktu itu.

Semua bisa kita lakukan jika ada uang tentunya.

Tania terkejut ketika seseorang memeluknya secara tiba-tiba dari belakang.

"Nggak usah takut. Gue bakalan selalu ada di samping lo." Bisik laki-laki itu.

"Miky, gue takut gue nantinya bakalan dibully. Gue takut mereka ngehina gue. Gue takut nggak bisa tahan sama semua itu." Setitik air mata jatuh membasahi pipi wanita itu.

Miky menghela napas berat. Ia melepas pelukannya lalu membalikkan tubuh Tania. Laki-laki itu menangkup kedua pipi Tania yang sudah basah akibat air mata wanita itu sendiri.

"Ada gue yang bakalan ngelindungin lo. Mereka nggak bakalan berani nyentuh lo selagi masih ada gue. Lo tahu 'kan gue siapa? Ya, walaupun gue nggak setara sama Gasendra dan kawan-kawannya. Tapi gue masih mampu buat bikin mereka diam dan tunduk sama gue." Ucapnya.

Tania menatap bola mata lelaki itu. Lelaki itu benar. Selagi ia bersama Miky, maka tidak ada yang perlu dirinya takutkan lagi.

"Percaya sama gue, kan?" Tanya Miky pelan. Ia mengusap lembut kedua pipi Tania.

Tania tersenyum seraya mengangguk.
"Iya. Gue percaya sama lo."

Miky tersenyum, ia menarik tubuh Tania untuk masuk ke dalam dekapannya. "Gue cinta sama lo, Tania." Bisiknya di telinga wanita itu.

Jantungnya berpacu lebih cepat mendengar bisikan Miky. Perutnya terasa digelitik di dalam sana.
"Gue... Juga cinta sama lo." Balasnya pelan. Ia menjadi malu setelah mengucapkan itu.

Miky mendadak kaku mendengar ucapan wanita yang berada di pelukannya ini. Apa itu artinya perasaannya sudah terbalaskan?

"Kita berangkat sekarang."

•••••

'Kok dia masih berani sih nunjukin muka jalangnya di sini? Udah nggak punya malu kali, ya?'

'Bisa-bisanya sekolah kita masih nerima jalang kayak dia.'

'Selagi masih ada uang dari sugar Daddy-nya, apa sih yang nggak bisa?'

Tania semakin menunduk ketika mendengar cibiran-cibiran dari beberapa murid yang berada di lorong yang ia dan Miky lewati.

Tania merasakan genggamannya mengerat. Ia menoleh pada Miky yang lebih tinggi darinya itu. Tatapan laki-laki itu seolah berkata 'Jangan khawatir, gue selalu ada di samping lo'.

Tania tersenyum tipis. Ya, ada Miky yang selalu bersamanya.

"Widih, widih, ada couple baru 'kah di sekolah kita?" Celetuk siswa laki-laki yang menghampiri mereka berdua.

"Eh, Tan, kok bisa sih lo nggak malu masih nunjukin muka lo di sini setelah apa yang udah lo dan keluarga lo perbuat?" Tanya laki-laki itu.

Tania semakin menunduk mendapat pertanyaan itu. Ia merasa malu pada ke-enam orang yang ada di hadapannya sekarang.

"Maksud lo berdua apa?" Tanya Miky dengan datar.

Jeremy terkekeh mendengar pertanyaan tersebut. "Maksud gue sama Mike itu cuma, ya... Cuma nanya aja sih, kok bisa dia nggak malu sama perbuatan dia dan keluarganya? Dan juga, apa sih yang lo lihat dari nih cewek sampai lo rela keluarin duit lo cuma buat nyogok kepala sekolah?" Heran Jeremy.

Miky hendak maju untuk menghajar lelaki bernama Jeremy itu. Tapi niatnya ia urungkan ketika Tania meremas tangannya.

"Jangan..." Lirih Tania.

"Cabut." Kata singkat dari Gasendra membuat mereka semua pergi dari hadapan dua orang itu.

"Gue nggak bakal ngelakuin ini kalau lo dan keluarga lo nggak nyari masalah duluan sama gue." Bisik Reyna pada Tania sebelum melenggang pergi dari sana.

Ingin rasanya Tania menangis meratapi hidupnya yang sekarang. Ia hanya seorang perempuan yang tidak tahu masalah Adik dan juga kedua orang tuanya. Tetapi kenapa dirinya juga ikut kena imbasnya? Seburuk itu 'kah kehidupan Tania sekarang?

"Jangan dipikirin omongan si brengsek itu. Ayo, gue anterin lo ke kelas."

Tania mengangguk mengikuti Miky yang membawanya ke kelas.

Kelas mereka memang berbeda. Tania yang berada di 12 MIPA 5, dan Miky yang berada di kelas 12 MIPA 1.

•••••

"Pokoknya lo harus dateng, gue nggak mau tahu!" Paksa Keiko pada sahabatnya, Reyna.

Kini keduanya tengah berada di kantin. Mereka memilih untuk ke kantin karena kelas mereka yang sedang jamkos dikarenakan gurunya yang tidak masuk karena istrinya yang melahirkan.

"Iya, gue dateng iya! Ah, elah, bawel banget lo." Jengah Reyna. Ia memakan satu bulatan bakso yang tampak lezat itu.

"Gue juga mau lo cepet-cepet nyusul gue."

Reyna memutar bola matanya malas. "Gue mah langsung nikah kali ya, nggak kayak lo yang harus tunangan dulu." Sindir Reyna.

Keiko mengerucutkan bibirnya sebal mendengar sindiran itu. "Jahat banget lo! Gue kira selama ini kita sahabatan. Eh, nggak tahunya..."

"Lebay kampret!" Reyna menepuk bahu Keiko sedikit keras.

"Aww, sakit tahu, sayang." Ucapnya dengan nada sedikit manja.

Reyna mendelik geli. "Jijik banget, sumpah!"

Keiko tertawa keras melihat raut wajah sahabatnya itu. "Oh iya, lo tahu nggak?"

"Nggak tahu. Lo belum ngasih tahu soalnya." Balas Reyna.

"Iya juga sih. Eh, kemarin gue 'kan iseng ke Gramedia di mall deket rumah gue ya, gue iseng aja tuh jalan-jalan di sana. Kan siapa tahu gue nemu buku yang bagus. Nah, pas gue iseng keliling di jejeran buku novel, gue nemu buku novel terbaru genre romance, anjir! Terus juga pas gue search di tiktok, katanya itu novel terbagus dan bikin baper banget! Gue 'kan pengen beli novelnya kemarin, tapi tuh gue cuma bawa uang pas-pasan, jadinya gue nggak jadi beli. Kata gue lo coba beli dah!" Jelas Keiko dengan antusias.

Mata Reyna berbinar mendengar itu. "Judulnya apa, coy?" Tanyanya.

"Beloved Husband. Katanya tuh di cerita itu si suaminya sweet banget sama istrinya. Dan juga konflik-nya ringan, jadi pokoknya lo harus baca deh!"

"Ihh, gue mau beli! Gue mau minta sama Drax nanti."

"Minta apa?"

TO BE CONTINUED.

Jadi si Miky itu nyogok kepala sekolah pakai duit dia untuk ngga ngeluarin Tania dari sekolah itu. Kan sekolah itu milik Ayahnya Gasendra ya, jadi Ayahnya Gasendra dan Gasendranya sendiri tahu perbuatan Miky, cuma mereka biarin aja karena Reyna yang minta untuk Tania tetap dibiarkan sekolah di sekolah itu.


LOVE WITH PASSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang