27. Pasta

202 31 7
                                    

"Aku ingin pasta"

Taehyung menoleh pada Seohyun, ia mengerutkan kening namun tak lama karena si sulung Kim segera meraih ponsel hendak memesan apa yang sang istri inginkan sebelum Seohyun berujar kembali membuat Taehyung membulatkan mata.

"Kau yang harus memasak-nya"

"Excuse me, ma'am?" Taehyung menatap Seohyun dengan ekspresi kebingungan.

"Kau tak tahu kalau aku tengah mengidam? Anak-mu ingin pasta buatan daddy-nya sendiri" Seohyun berujar santai, ia mengusap perutnya lalu menyunggingkan sebuah senyuman mengejek.

"Kau mengerjai-ku? Membawa peran anak-ku demi semua itu?" Alis Taehyung terangkat.

"Chill, aku tak akan melakukan hal serendah itu. Aku ingin pasta, kau yang masak. Jika kau tak mau memasak, it's okay.. tapi jangan salahkan aku jik--"

"Okay okay! I'll cook it!"

Taehyung segera bangkit dari sofa, Seohyun memicingkan mata ketika si namja Kim mendekat ke ranjang dimana Seohyun duduk bersandar.

"What are--"

"Hey baby, apa kau ingin daddy yang memasak untuk-mu? Okay if you want it, wait a minutes, hm?"

Seohyun tak jadi bersuara ketika Taehyung duduk di hadapan dan menurunkan wajah ke perutnya, ia menempelkan pipi ke perut Seohyun sambil berbicara. Entah mengapa, ada rasa haru yang muncul di benak Seohyun menerima perlakukan halus dari si brengsek ini. Apakah ini cara Taehyung mencoba agar Seohyun melupakan gugatan cerainya? Sudah pasti itu. Seohyun merotasikan mata, ia diam saja membiarkan Taehyung namun si wanita mengerjap kaget saat si sulung Kim menegakkkan tubuh. Retina hitam legam itu menatapnya lekat, Seohyun bingung.

"Mwo?" Tanya Seohyun.

"Tunggu sebentar, aku akan memasak pasta yang kau minta" jawab Taehyung. Seohyun mengangguk.

Chup

Seohyun mengerjap kaget ketika Taehyung mencium pipinya sebelum berlalu keluar dari kamar mereka, apa-apaan itu? Tangan Seohyun bergerak mengusap pipinya sendiri.

"Sialan, bisa-bisanya aku hampir terlena dengan sikap yang manis namun penuh kepalsuan-nya itu!" Desis si nona Seo.

Di dapur, para pelayan kebingungan sekaligus tak percaya melihat si sulung Kim memasak. Ia mengusir semua pelayan, namun, para pelayan itu ragu meninggalkan si tuan muda seorang diri di dapur. Khawatir dapur mansion itu terbakar, mungkin? Taehyung menghela nafas kasar, ia membawa ponsel dan menonton tata cara memasak pasta dari sana. Belum sampai 20 menit, dapur mansion yang selalunya bersih berkilat berubah jadi gudang tepung karena Taehyung, beberapa garis tepung bahkan terukir di wajah paripurna-nya. Sesekali ia berdecak, sesekali ia terlompat mundur karena takut dengan kompor gas. Ia menjadi tontonan yang lucu bagi para pelayan, tak ada yang berani tertawa dengan suara karena itu akan mengakhiri pekerjaan mereka nantinya. Para pelayan berdiam diri tak jauh dari dapur, senantiasa memperhatikan apa yang dilakukan si tuan muda Kim. Waspada jika ia butuh sesuatu.

"Calm down, Taehyung.. this is for your child! Be mature, be gentle and be sweet. Okay!" Taehyung bermonolog ria.

Seohyun penasaran, ia melangkah turun dan melihat para pelayan berdiri bersisian di ambang pintu penghubung dapur dan ruang makan. Seohyun mendekat dan bersuara.

Two Side [On Going-Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang