Haechan ditemani sekretarisnya, Minju, mendatangi presentasi rencana bisnis dengan para investor. Acara berlangsung di sebuah hotel bintang lima. Sesampainya disana, acara pembukaan langsung dihelat di ruang pertemuan hotel. Semua pebisnis melakukan presentasi dengan detail dan serius sehingga acara berlangsung sampai waktu makan malam.
Setelah makan malam waktunya istirahat. Minju mendapat chat dari Haechan yang memintanya untuk datang ke kamar guna meeting.
Minju merasa heran karena semua bahan untuk presentasi besok sudah selesai disiapkan. Jadi, meeting apa lagi? Tapi karena bos yang memanggil, tentu saja Minju harus datang.
Dalam 5 menit dia sudah sampai di kamar Haechan. Haechan membukakan pintu dengan wajah gusar, "masuk dulu, saya mau pipis," ujarnya.
Minju masuk lalu menutup pintu yang otomatis terkunci. Menunggu Haechan menyelesaikan urusan di kamar mandi, Minju duduk di depan laptop yang sudah menyala dan melihat apa kira-kira yang jadi masalah.
"Itu kamu yakin kirim file yang terbaru? Kan saya sudah minta revisi di slide 5!"hardik Haechan sembari keluar dari kamar mandi.
"Oh iya Pak, sepertinya Saya cuma salah kirim,"kata Minju, "sudah Saya kerjakan kok, Pak,"
"Cuma salah kirim?! Kamu tahu nggak Saya capek nyetir dan acara hari ini,"omel Haechan, berjalan menghampiri Minju dan kini sudah berdiri di hadapannya.
Minju sedang mengirim ulang file yang benar. Untungnya file yang dibutuhkan ada di hp jadi tidak perlu kembali ke kamar. Sembari Minju kesal dalam hati, "kalau cuma ini masalahnya kenapa nggak minta kirim ulang dari kamar aja sih,"
"Kayak gini kan aku jadi repot-repot kesini cuma buat kirim ulang file yang paling cuma butuh waktu 3 detik,"gerutu Minju dalam hati.
"Maaf Pak, sudah saya kirim ulang,"tutur Minju sopan.
Haechan duduk di kursi samping Minju. Memutar laptop kearahnya dan mengecek email yang baru masuk.
Saat Haechan sedang sibuk mereview dengan serius, Minju diam-diam memperhatikan tubuh atletis Haechan yang terekspos dengan kaos pas badan warna putih yang dikenakan. Mata Minju menyapu sampai bawah hingga dia melihat Haechan memakai celana pendek abu-abu yang cukup ketat. Hingga Minju dapat melihat penis Haechan menyembul dibaliknya.
Minju menelan ludah, "anjir... gede banget. Itu dia lagi ereksi gak sih? Kok tititnya kaya ngaceng gitu?"batin Minju.
"Nah yang ini, kamu udah paham kan?"pertanyaan Haechan membuyarkan lamunan Minju melihat gundukan di celana Haechan.
"Paham, Pak,"sahut Minju.
Selanjutnya Haechan mulai mengomel lagi tentang apa yang sebenarnya sudah pernah dia jelaskan. Seolah tidak percaya kalau Minju sudah mengingatnya dengan baik.
Karena bosan mendengarkan omelan Haechan yang sudah pernah ia dengar, Minju jadi tidak konsentrasi. Minju yang masih penasaran dengan penis Haechan yang kelihatan menonjol, bolak balik mencuri pandang ke bawah sana. Menengok belut besar yang tegang dibalik celana. Yang sedang Minju pikirkan adalah itu ukuran ereksi atau bukan.
"Kalau ga lagi ereksi, berarti gede banget dong njir? Tapi kalau lagi ereksi, kok bisa dia malah ngomel soal pekerjaan pas lagi sange?"Minju berkutat dengan pikirannya.
Tiba-tiba saja Haechan memegang rahang Minju dan menaikkan wajah gadis itu agar mendongak memandangnya.
"Lancang kamu ya, sedang Saya ajak ngomong soal kerjaan kamu malah ngeliatin titit saya?!"tegur Haechan.
Minju membelalak kaget karena ketahuan memandangi penis bosnya. Sekujur tubuhnya langsung kaku ketakutan.
"Sa-saya ngga ngeliatin titit Bapak,"ujar Minju dengan suara bergetar.
Tentu dia amat ketakutan karena ketahuan bertindak tidak sopan kepada bosnya. Minju bahkan hampir menangis saking takutnya.
"Alasan kamu!"bentak Haechan sambil melepas pegangannya di rahang Minju.
"Engga Pak, Saya nggak lihat,"Minju hanya bisa mengulang kata-katanya dengan panik.
Haechan berdiri dengan gusar. Seolah kemarahannya tak terbendung jika ia duduk. Minju menunduk ketakutan. Haechan berdiri dihadapannya berkacak pinggang.
"Kamu nggak pernah lihat titit cowok secara langsung ya? Penasaran jadi ngga konsentrasi?"omel Haechan.
"Sa-saya nggak pernah lihat langsung dan nggak ngeliatin punya Bapak,"Minju masih mengelak. Tapi bagian dia tidak pernah lihat langsung itu nyata. Dia hanya pernah lihat di film biru yang kadang ditontonnya.
Haechan yang berdiri di depan Minju, tiba-tiba menurunkan celananya beberapa cm dari pinggang hingga penisnya nampak seluruhnya.
"Nih kamu lihat dulu biar nggak penasaran, kalau udah nggak penasaran jadi bisa konsentrasi kerja. Bukannya malah lirik lirik titit bosnya mulu,"omel Haechan, memakerkan penisnya yang mengacung.
Minju terkejut karena Haechan tiba-tiba menunjukkan penis tegaknya. Tapi dia lebih terkejut lagi karena ukuran penis Haechan sangat mantap. Bahkan aktor film biru yang ditontonnya tidak ada yang punya penis seukuran milik Haechan.
Haechan berjalan mendekati Minju sambil memegangi pangkal penisnya. Laki-laki itu lalu mengusap wajah Minju menggunakan penis besarnya.
"Tuh liat, liat sampe puas,"ujar Haechan.
Minju merem melek karena benda keras yang digosokkan di wajahnya. Merem ketika penis Haechan hampir mencoloknya, dan melek untuk melihat situasi mereka sekarang.
Minju mengeratkan pegangan tangannya di kursi.
"Pak, jangan Pak..."pinta Minju.Saat kalimat terakhir Minju menyebut 'pak', mulutnya yang terbuka dijadikan kesempatan bagi Haechan memasukkan kepala penis ke mulut Minju.
Minju tentunya sangat kaget tiba-tiba mulutnya tersumpal kepala penis. Dia refleks menjerit kaget dan takut. Tapi lagi-lagi mulutnya yang terbuka lebar itu dimanfaatkan Haechan untuk memasukkan penisnya lebih dalam lagi.
"Mmmhhh anget Nju..."desah Haechan, dia menahan kepala belakang Minju dengan tangannya, lalu menggerakkan kepala Minju ke depan dan belakang.
"Kaya gini caranya... kamu gatau kan. Nih Saya ajarin,"kata Haechan.
--
pak bos Haechan bakal ngajarin apa lagi nihh ke sekretarisnyaa? baca selengkapnya di karyakarsa.com/hifelina
cerita ini based on request yang ini
ya. ga ada ava dan nama karena via DMUntuk yang merasa request, bisa hubungi aku via DM Wattpad untuk claim voucher akses cerita lanjutannya di karya karsa ya!
*voucher cuma berlaku 7 hari dari dipostingnya cerita ini*
Yang lain pengin dapet voucher akses cerita? Yuk request!
Jangan lupa baca ketentuan requestnya.
YOU ARE READING
Perjalanan Dinas (Haechan x Minju one shot)
FanfictionSebagai sekretaris, Minju ikut Haechan dalam perjalanan dinas. Tak disangka keduanya memiliki fantasi liar tentang satu sama lain sejak pertemuan pertama.