34. Calon suami

581 15 0
                                    

JANGAN LUPA BUAT TANDAIN SETIAP PARAGRAF 🗨 DAN JANGAN LUPA BUAT VOTE!

[CHAPTER 34 : Calon Suami]

"al!" bentak tasya yang malu dengan tindakannya tadi.

"apa hem?" tanya aiden sok polos.

"ish... Kamu tuh, ah bodmat lah. Sana pergi"

"kamu ngusir aku?"

"gak!"

"terus apa dong"

"sana sana pergi al! Nanti kamu terlambat"

"iya honey"

"iya sana yaudah" ucap tasya yang mau pergi masuk ke dalam sekolah "apa lagi?" lanjut tasya yang merasa tangannya di tarik lagi oleh aiden.

"nanti aku sama orang tua ku mau ke rumah mu"

"mau ngapain? Tumben tumben nya kamu"

"mau melamar kamu" goda aiden yang tepat di samping telinga tasya.

"jangan asal bicara kamu ya al, kan aku udah bilang habis lulus atau kalau aku udah kerja"

"kalau udah kerja kelamaan honey, habis lulus aja"

"gak mau, dadah" ucap tasya yang lagsung pergi berlari masuk. Aiden cukup gemas dengan tindakan gadisnya itu.

Aiden langsung menyalakan mesin motornya dan melaju menuju kampus. Di sepanjang jalan aiden memikirkan tentang kejadian kemarin malam. Ah.. Rasa nya cukup senang merasakan benda kenyal itu. Aiden ingin merasakan lagi!

"ish, gue udah gila gara gara tasya ini" gumam aiden sambil tersenyum.

Tidak membutuhkan waktu lama, aiden sekarang sudah sampai di kampusnya. Menuju ruang kelas dan duduk di kursi miliknya. Tak lama bel kampus berbunyi dan para dosen masuk ke kelas yang mereka mengajar.

Waktu sangat lama sekali menunggu jam istirahat berbunyi. Aiden yang sangat sangat cerdas nan pintar itu, pertama kalinya mengeluh karena jam istirahat masih lama sekali.

"aishh... Lama banget bah bel istirahat nya, kram gue kalau duduk terus menerus gini" batin aiden "lah kok gue sekarang gak betahan di kelas ya?"lanjut aiden.

Menunggu jam istirahat berbunyi daru tadi, akhirnya bel berbunyi. Aiden langsung menutup buku nya dan memasukan ke dalam tas miliknya.

"bos ke kantin yuk"ajak alga.

"okey, tapi kalian bayar sendiri sendiri aja" ucap aiden.alga pun sedih karena tidak mendapatkan traktiran dari bos nya itu.

"ck! Lo kira kita minta lo untuk bayarin al? Enggak kan, kita temanan bukan untuk menghabiskan harta lo" ucap alex.

"emang gue tadi ngomong kayak gitu ya?"

"enggak bos, tenang aja alex sudah biasa ngomong nge gas"

"ngak usah di pikirin al, alex juga kayak gitu. Kita makan ke kantin pakai uang kita aja, emang dulu lo yang traktir sekarang ayo kita ke kantin dan gue yang traktir lo pada"

"ayo gas bang"

"sorry, bukannya gue gak mau traktir kalian tapi gue harus menabung mulai sekarang" ucap aiden bohong, ia hanya ingin mengetes teman temannya saja tak lebih. Toh aiden jika uangnya di belikan apapun tak akan ada habisnya nya sampai tujuh keturunan pun.

"al yang anak tunggal kaya raya menabung? Beneran gak tuh?" ucap alex "oh gue lupa dan sorry kalau gue ngomong kayak gitu tadi"

"iya biasa aja lex, gue udah lama dapat ocehan sama lo" ucap aiden.

AIDEN ALEXANDER ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang