Choi Yeonjun's pov
"Yeonjun, sepertinya minggu ini minggu terakhir aku ke rumah mu" aku sangat terkejut mendengar pemberitahuan itu. Aku merengut meminta penjelasannya.
"Rumah ku akan di jual, dan aku akan kembali ke Amerika karna di sini sudah tidak ada aset yang perlu dijaga" jelasnya.
"Itu berarti kau sudah tak ada tempat tinggal disini makanya kembali pulang kan?" ia mengangguk setuju.
"Tinggal disini saja, temani aku" pinta ku memelas.
Ia memandang ku datar, seperti tak mengiyakan. Aku tau Soobin tak pernah bercanda kepada hal hal serius. Ia mengusap poniku yang menghalangi mata. Tak menjawab apapun pada ku.
"Tak sesederhana itu Yeonjun, ayah juga meminta ku untuk pulang agar mudah diawasi"
"Aku yang akan mengawasi mu selama dua puluh empat jam, jangan pergi" pinta ku masih memohon.
"Aku akan berusaha meminta kepada ayah ku" jawabnya yang membuat ku tersenyum.
"Yeay Soobin akan tinggal disini, bangun lihat Soobin, sarapan bersama Soobin, main game bersama Soobin" ujar ku, padahal sebenarnya kami sudah setiap hari begitu.
"Tapi aku tidak janji, kau tau kan seperti apa ayah ku"
.
.
.Taxi driver's pov
Aku tak mengerti mengapa harus memberikan sudut pandang ku. Tapi, ahh sudah lah. Hari ini sangat menyebalkan, jam makan siang ku jadi terpotong karna si detektif payah itu mewawancarai ku.
"Aku pulang duluan" pamit ku kepada teman teman ku yang lain.
"Hei, kau tak takut kepada bos?"
"Aku sudah membayar dendanya" jawab ku sambil berjalan meninggalkan mereka.
Padahal aku tak membayar dendanya, karna aku pemilik perusahaan taxi ini. Mereka tak pernah tau siapa bos mereka yang sering memarahi mereka. Mereka hanya tahu bila perusahaan taxi Walking Crab ini milik seseorang yang sering memarahi mereka lewat telfon. Tanpa mereka tahu pemilik suara itu adalah aku.
Aku membawa sepeda motor ku berjalan kearah melewati arah rumah ku. Ya, aku pergi ke salah satu pemakaman di kota yang jarang diziarahi oleh orang orang terdekatnya. Pemakaman ini sering disebut pemakaman yang diharapkan. Karna rata rata orang yang dikubur disini tak diharapkan.
Aku menghampiri salah satu makam, tertulis disana 'Kang Taehyun' di batu nisannya. Aku tersenyum remeh melihatnya. Ia terbaring, tertanam didalamnya tak berdaya. Memang sedari ia hidup ia selalu tak berdaya, kelahirannya yang merugikan.
"Kang Taehyun yang telah mati" ucap seseorang dari arah belakang ku.
Itu Soobin.
"Dan ini Kang Daehyun, apa yang kau lakukan disini?" tanya nya penasaran.
"Aku menghampiri makam kembaran ku, kau?"
"Aku mencari Kang Taehyun" jawab nya.
"Okay, kita memiliki tujuan yang sama"
...
Presenting TXT Taehyun as Kang Daehyun/Taxi Driver
.
.
.Sorry ya kalau kependekan. See you di chapter selanjutnyaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Best(killer)friend
Gizem / GerilimYeonjun yang hidup berdampingan bersama sahabatnya- Soobin, tiba tiba terkejut ketika sahabatnya dituduh telah membunuh beberapa wanita. Kasus yang buntu membuat para penyelidik membuat Soobin menjadi bantu loncatan atas kasus tersebut. Tetapi Yeonj...