Chapter 02

572 53 4
                                    

Jaemin menggerjapkan matanya secara perlahan, Jaemin terlihat linglung, matanya bergerak menelusuri apapun disekitarnya.

"Eunghhh...akh...a-apa ini?" Jaemin membulatkan matanya ia kini telah kembali sadar sepenuhnya, Ia terkejut melihat ditangan kanan dan kirinya terpasang apik jarum infus namun berbentuk bulat dan di tempelkan di nadinya.

Tak hanya itu, bahkan masing masing tangan ada dua infusan terpasang apik, dengan cairan berbeda beda warna.

'hiks...ini seperti eksperimen'

Jaemin berusaha bergerak untuk bangun tapi lagi lagi ia merasakan sakit di area perut bawahnya.

"A-apa ini? ughh...sakit sekali hic...hic"

Dibagian perut bawahnya terdapat alat alat aneh namun Jaemin paham akan kegunaan alat tersebut, mirip seperti infus yang menyalurkan sebuah cairan tetapi yang dibawah perutnya terlihat lebih besar dan tentu sangat sakit.

"Oh kau sudah bangun rupanya."

Jaemin langsung menutup erat matanya, badannya kembali bergetar, rasanya benar benar menakutkan daripada menaiki wahana roller coaster.

Pria tersebut terkekeh pelan, melihat makhluk manis yang ada didepannya itu ketakutan benar benar membuat sesuatu dalam dirinya membuncah kepuasan, terasa seperti fetish.

"Hey... heyy bukalah matamu sayang, perkenalkan namaku adalah Jeno, kkkkk...kau terlihat seperti buntalan bulu bulat."

Jeno menyentuh pipi tembam Jaemin yang berwarna putih ke merahan, ia lalu sedikit mencubit kecil pipi bulat itu.

"Buka matamu sekarang."

Bukannya membuka mata, Jaemin terlihat semakin kuat menutup matanya sampai terlihat kerutan di dahinya. Siapapun akan merasakan ketakutan jika berada diposisinya.

"hic...hic...j-jangan huhuuu..."

Jeno terkekeh pelan, benar benar kucing nakal.

"Huhhh, kucing yang nakal harus mendapatkan hukuman." Jeno mulai geram ia lalu membuka laci yang berada dibawah ranjang, ia mengambil sebuah kotak putih, didalamnya terisi dua suntikan dengam cairan berwarna putih bening.

Tanpa aba aba Jeno menyingkap selimut yang menutupi kaki Jaemin dan...

'Tuskk

Jeno menyuntikan cairan tersebut.

"Akhhh...P-perihh, anghhhh awwshh hic...hic.." Seketika Jaemin membuka matanya, kakinya terasa perih dan sakit seperti ada yang menyayat daging kakinya sampai habis.

Jeno menangkup wajah Jaemin dan menatap tajam mata bulat yang dipenuhi air mata tersebut.

"Ini adalah hukuman bagi kucing nakal yang tidak patuh huh!"

Jaemin memberanikan diri menatap pada mata orang didepannya itu, mata bulatnya bertemu dengan mata elang yang siap membunuhnya kapan saja.

"k-kenapa kau lakukan ini padaku? apa salahku...?!!"

Jeno menyeringai, kucing didepannya itu sangat menggemaskan ia bahkan tak segan menjilat mata Jaemin yang dipenuhi dengan air mata.

"Eumm?? entahlah...aku menyukainya." Setelah mengucapkan itu jeno tertawa terbahak bahak seperti orang gila.

Jaemin yang melihat ke anehan pada orang didepannya langsung mencoba bergerak melepaskan diri, ia bergerak dengan brutal, kakinya menendang nendang apapun yang ada di depannya.

"APA YANG KAU LAKUKAN HUH?!!" jeno mencengkram erat badan Jaemin agar pemuda itu tidak lagi memberontak namun yang ia dapatkan adalah badan Jaemin yang terlihat mengejang hebat serta memuntahkan darah dari dalam mulutnya.

Obsession Nomin🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang