Masa muda kita melalui saat-saat penuh badai dan tekanan
"SASA! TUNGGUIN GUA!!". teriak Hazel dengan lantang, ia sedang memanggil Theresa yang berada di gerbang SMA Kenjara.
Gadis cantik yang dipanggil Theressa itu menoleh, menatap tajam Hazel. Ia merasa malu akibat teriakan maut dari Hazel, ingin rasanya ia menghilang. Malu karena di lihat oleh siswa siswi yang sedang berlalu lalang.
Hazel berjalan dengan cepat ke arah Theresa agar ia bisa mengimbangi jalan Theresa.
"Tungguin aku dong maniez". bisik Hazel dengan nada bicara yang menggoda Theresa.
Theresa yang mendengar kata tersebut kesal dan geli dengan waktu bersaman kepada Hazel, bagaimana tidak kesal sahabatnya itu pagi-pagi sudah bikin onar dan sekarang dia menggoda Theresa.
"Hazel nyawa lo ada berapa sih pagi - pagi gini? jangan bikin gua kesal dong." Ketus Theresa dengan tersenyum dan mentap Hazel dengan tatapan tajam, kata - katanya bagaikan akan melahap Hazel waktu itu juga.
"Engga Sasa gua bercanda doang, maafin gua dong, ini kan hari pertama kita di sekolah jangan kayak begini ntar lo di julid-in kakak - kakak kelas". jawab Hazel sambil memandang sembarangan arah agar tidak memandang mata Theresa.
"Tes 1,2,3 di beritahukan kepada adek - adek most agar segera berkumpul ke lapangan sekolah". Suara cowok yang nampaknya itu adalah wakil ketua osis.
Mendengar pengumuman tersebut Hazel dan Theresa yang tadinya sedang ribut segera menuju ke lapangan, karna kalau mereka telat ke lapangan mereka akan kena hukum dengan kakak-kakak osis.
Mereka berdua sampai di lapangan dengan berlari, namun sayang sekali mereka telat 2menit menuju ke lapangan, nafas Theresa dan Hazel rasanya sesak karena berlari dari post satpam menuju ke lapangan yang jaraknya lumayan jauh.
Mereka berdua menjadi perhatian semua orang yang berada di lapangan.
"Sa kita telat mampus kita Sa, gimana ini??, Kita bakal dapet hukuman apa? Gua takut Sa". bisik Hazel ke Theresa yang berada di sampingnya
Theresa yang nafasnya masih ngos-ngosan berusaha untuk menstabilkan dirinya terlebih dahulu.
"Kita bakal dapet hukuman apa? Bukannya ini hari pertama ya? Harusnya di maafin". bisik Theresa"kalian berdua yang disana, yang rambutnya warna coklat, kesini !". teriak salah satu osis
Theresa dan hazel merasa dirinya terpanggil, pasalnya warna rambut Theresa lah yang kelihatan mencolok karna berwarna coklat dan Hazel juga berada di samping Theresa.
Mereka bergegas kesana sampai disana mereka disuruh berdiri di samping osis itu."Nama kalian siapa?". Tanya salah satu kakak osis yang rambutnya di kuncir kepada Hazel, Hazel yang tadinya menunduk mendadak kaget karna ditanya oleh osis.
Hazel menjawabnya terbata-bata karena takut nanti dia akan salah bicara.
"N-nama saya Hazel Gressia Kevandra kak". jawab Hazel
"Saya Theresa Lettice Andriana, Kak". Ujar Theresa, ia merasa sangat gugup karena baru hari pertama sudah di panggil begini, hari pertama sekolah yang begitu sial bagi mereka berdua.
"Baik, sekarang kasih saya alasan kenapa kalian bisa telat di hari pertama most?". Tanya kakak osis lagi.
"Saya tadi kesiangan kak, terus tadi jalanan juga macet". jawab Hazel
Secara mendadak tiba-tiba saja salah satu anak osis yang pakai kacamata bertanya kepada Theresa
"Nama kamu siapa dek?". Tanya salah satu osis yang memakai kacamata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Theresa
JugendliteraturTheresa seorang gadis yang hidupnya penuh dengan banyak cobaan dan luka, tetapi dia mempunyai teman yang selalu setia setiap saat untuk mendengar cerita Theresa.