01- Little Things

9 0 0
                                    

Banyak hal di dunia ini yang belum seratus persen terjamah oleh tangan manusia. Seperti lautan dibumi yang baru hanya bisa terjamah beberapa persen kecilnya, Benua Antartika yang masih penuh tanda tanya, luar angkasa yang begitu luasnya, dan masih banyak hal-hal diluar sana masih belum terselesaikan. Begitupun juga sama halnya dengan buku sejarah yang mempunyai ketebalan 623 halaman yang hanya tergeletak dimeja, belum terselesaikan bahkan masih terbuka pada halaman kesatu. Terjamah hanya nol koma satu persennya oleh Niall Horan.

Niall Horan, seorang anak laki-laki yang baru saja menginjak umur delapan belasnya, tepat dihari ini. Irish boy, Blondie, Nialler julukannya yang kerap dia dapatkan dari orang sekelilingnya. Diantara ketiganya Niall akan lebih suka jika dia dipanggil Irish Boy, karena dia bangga memiliki garis darah Ireland, dimana orang yang berasal dari negara tersebut dinamakan People Irish.

Niall sama halnya dengan anak-anak pada umumnya, memiliki waktu belajar dan bersekolah ditempat yang mereka sukai. Tapi riset dari teman-temannya menunjukkan, Niall lebih memiliki tingkat kemalasan yang tinggi dibandingkan dengan yang lain. Buku sejarah bertebalkan 623 halaman hanya menjadi tumpuan bantal untuk tidur. Matanya terpejam diantara tumpukan buku-buku sekolahnya, tapi tidak dengan telinganya. Sepasang earphone berwarna biru terpasang serasi menghiasi telinganya. Alunan musik rock Use Somebody- Kings Of Leon memenuhi pikirannya bahkan jiwanya, mengalihkan tujuan utamanya untuk belajar.

Buku sejarah yang dia pinjam dari perpustakaan itu berakhir tragis tak terjamah setiap halamannya. Anak laki-laki itu bernyanyi lirih mengikuti lirik lagu yang dia dengar.

Hari ini, Niall bertambah menua. Delapan belas tahun umurnya, umur hanyalah angka. Dan dirinya pasti akan menua dengan sisa umurnya, itu bukanlah hal penting untuk dipikirkan. Buktinya, selama ini dia melewati hari bertambahnya usia dengan biasa sejak lima tahun yang lalu.

Sesuatu yang harus digaris bawahi saat hari ulang tahunnya, tidak ada ucapan, tidak ada kejutan, tidak ada yang merubah kesepakatan. Kesepakatan yang dia lakukan pada kelurganya, temannya, dan juga siapapun orang itu. Niall tidak menyukai ucapan ulang tahun, karena dari tahun ke tahun tidak berubah ataupun merubah hidupnya. Baginya, ucapan ulang tahun hanya ucapan simpati saja, tidak berefek untuk hidupnya jadi kubur dalam-dalam. Niall tidak menyukai kejutan sejak lima tahun yang lalu, alasannya hanya satu. Dia mendapatkan kejutan yang buruk pada saat umurnya tiga belas tahun. Kejutan pada hari ulang tahunnya yang menyebabkan dirinya mengalami trauma. Semua orang pasti mempunyai ketakutannya masing-masing, Niall percaya itu, jika Niall percaya maka kalian harus begitu.

Niall tidak benar-benar tenggelam pada musik yang dia dengarkan, buktinya sebuah ketukan meja mengalihkannya. Matanya yang terpejam sontak terbuka lebar, memperlihatkan bola matanya yang berwarna biru kehijauan. Disusul tangannya melepas earphonenya, wajahnya mendongak melihat sang penganggu waktu belajarnya, ingat dia tadinya belajar.

"Hey, Blondie. Maaf aku menganggu, kau memesan makanan? Kurasa pesananmu sudah datang, diluar pengantar makananmu mengetuk pintumu berkali-kali kau tidak juga keluar, jadi terpaksa aku masuk memastikan kalau kau masih hidup."

Tetangga yang satu ini astaga, dia berbicara dengan senyumnya yang mengembang. Aileen Griselda, tetangga, teman, sekaligus adik bagi Niall. Separuh hidupnya dia jalani berdampingan dengan Aileen. Seperti sepasang sepatu yang selalu tetap melangkah.

Niall hampir saja melupakan makanan kesayangan datang. Dibagian ini Aileen selalu menjadi penolong dalam kecerobohannya. Tanpa bersuara Niall berlari tunggang langgang keluar rumah untuk mengambil makanan yang dia pesan. Meninggalkan Aileen yang terdiam melihat tingkah Niall. Sebelum Aileen meninggalkan kamar Niall, matanya menangkap sesuatu yang janggal, sebuah buku tebal yang bahkan dari mata pelajaran yang Niall tidak ingin pelajari. Aileen bisa pastikan, Niall hanya membaca kata pengantarnya saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Paper HousesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang