PROLOG ; Trauma Appears

26 2 0
                                    

- "Itu, disaat Bandung bukan lagi tujuan utama ku."

¤¤¤

TW : ACCIDENT & BLOOD ⚠️

Malam ini, braga sangat ramai. Bahkan jalanan pun sampai tertutup oleh para pengendara entah bermotor dua atau pun bermotor empat. Udara nya juga cukup dingin, tertera di ponsel hp bahwa cuaca hari ini 22° celcius.

- Malika sedari tadi hanya berfokus pada ponsel nya. Mencoba menelfon seseorang yang tak kunjung menjawab.

"Giliran dibutuhin aja pada sibuk!!" dia berdumal sendirian.

Malika resah, dia tidak suka keramaian. Rasanya seperti orang orang menatap diri nya. Padahal, Malika tau buat apa orang orang melihat nya? penting saja tidak.

"Malika." Panggilan itu membuat Malika menoleh, mencari cari tahu ditengah keramaian orang orang berlalu lalang serta sinar cahaya dari pinggir jalan yang membuat seseorang itu terlihat samar samar.

Hingga,

"Sangkara?"

Laki laki itu tiba di depan Malika. Dia tersenyum sembari mengatur nafas nya karena ia lari untuk menghampiri Malika.

"Dompet lo jatuh" ucap Sangkara.

Sangkara menyerahkan dompet milik Malika. Malika terkejut karena ia tidak tahu bahwa ada barang nya yang terjatuh. Kali ini, Tuhan sangat berpihak kepada Malika. Malika sangat menjamin bahwa lebih baik kehilangan ponsel nya dibanding dompet milik nya yang terdapat banyak surat surat penting. Jika memang uang nya hilang, Malika merasa baik baik saja asal surat surat penting nya masih tertata aman.

"Eh? makasih banyak. Gue gak tau kalo jatuh."

"Lain kali, di sereting tas lo. Coba kalo yang temuin bukan gue?" ujar Sangkara.

Malika tersenyum dan mengangguk. Malika menyerahkan sebotol minum yang ia beli tadi sebelum menunggu di halte. Belum sempat ia minum karena sibuk menelfon orang orang rumah.

"Minum, belum gue minum kok. Maaf ya jadi buat lo lari buat ngejar gue."

"Udah biasa, kan gue ngejar lo sampe 3 tahun."

"Hah? Lo bilang apa?" Malika tak mendengar suara Sangkara karena ada suara klakson mobil dan motor yang saling bersahutan.

Sangkara tertawa dan menggeleng. Diri nya menduduk kan diri di kursi dan membuka botol minum. Ia menegak nya hingga habis.
Malika ikut duduk disebelah Sangkara.

Oh iya, Sangkara itu siapa? Pasti kalian bertanya tanya ya tentang sosok laki laki dewasa ini? ah, sebenarnya juga tidak terlalu dewasa di umur nya yang masih 19 tahun.

- Sangkara teman satu kampus nya Malika. Orang nya humoris, dia sangat disukain banyak orang. Cara nya beradaptasi dengan dunia sangat mengesankan hingga siapapun akan jatuh terperangkap ke dalam senyuman manis nya.

Sangkara tak pernah berhenti tersenyum kepada siapa pun. Bahkan, orang tak dikenal pun jika dia menatap diri nya dia akan menyapa.

Sekilas tentang nya lagi, satu rahasia yang gak akan pernah Sangkara beri tahu siapapun itu adalah Sangkara menyukai wanita yang setahun lebih tua dari nya. Hampir 3 tahun Sangkara menyukai Malika secara diam diam. Menyakitkan, tapi ini cara Sangkara yang Sangkara pun tak pernah mau mengungkapkan isi hati nya kepada Malika.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Traumatized Love.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang