DILLA

8.7K 61 6
                                    

Namanya Dilla, cewek jawa dengan tubuh memggoda. Bokong sintal, dada bulat besar, pinggang ramping, bibir pink penuh. Dengan tubuh mulus dan wajah cantik, tentu saja ia ogah menyembunyikannya. Dilla hampir tak punya baju yang 'sopan', seluruh bajunya kurang bahan atau malah transparan. Punya lemari khusus berisi mainan seks untuk memuaskan birahinya yang kerap datang tiba-tiba.

Seperti kali ini. Sore pukul empat, matahari malu-malu, tertutupi awan mendung. Hasratnya membuncah tiba-tiba. Dilla segera mendekati jendela kamarnya, mengintip rumah sebelah yang ada dua bapak-bapak diteras.

"Asik, ada mangsa nih"

Dilla membuka laci bajunya, memilih pakaian yang tepat untuk menggoda suami orang.

Pilihannya jatuh pada gaun dengan renda yang menutupi payudaranya dan bagian bawah yang tipis dan sangat pendek, hanya menutupi setengah bokongnysa saja.

Untuk melengkapi penampilannya, Dilla memilih sebuah buttplug untuk ditancapkan di lubang pantatnya. Tak lupa dengan penjepit puting yang sensasinya selalu Dilla sukai.

Dilla mematut dirinya didepan kaca.

"Gue cantik banget"

Dilla mengangkat gaunnya keatas, memeknya terpampang jelas tengah berlendir minta digenjot. Dilla menyolek lendirnya, ia jilat. "Bapak-bapak itu mau cocolin memek gue gak ya?"

Jari tengah Dilla lolos menembus lubangnya dengan cepat karena memeknya yang licik. Dengan tergesa Dilla memaju mundurkan jarinya.

"Ochhh ochhh ahhh shhhh"

Dilla segera mencabut jarinya sebelum ia terlarut dalam permainan solonya. Rencananya untuk menikmati kontol tetangga tak boleh batal. Sebagai gantinya, Dilla melesakkan vibrator kedalam memeknya, dan menyetelnya di kecepatan tinggi.

oOo

"Sore, Bapak-Bapak"

Dilla memberikan senyum termanisnya. Mencoba bertingkah normal kendati memeknya yang bergetar hebat dibawah sana.

"Ini saya bawakan buah tangan, saya baru kembali dari liburan, hehehe"

Dilla tersenyum nakal saat pandangan Bapak-Bapak ini terfokus pada tubuhnya. Jelas, putingnya mencuat menantang untuk dijilat, belahan memeknya yang menampilkan seutas benda pink, juga lubang pantatnya yang tersumpal ekor.

"Kenapa ya, Pak?"

"Oh nggak papa, Neng. Ayo sini duduk neng" Akhirnya salah satu dari mereka tersadar.

"Ih Bapak, saya disuruh duduk dimana wong kursinya cuma dua"

"Eh iya, Neng"

"Duduk dimeja ini aja Neng, gakpapa"

Dilla tanpa basa basi segera mendudukkan bokongnya diatas meja dengan posisi mengangkang.

Dua bapak-bapak itu terkejut. Dilla tersenyum senang saat melihat gundukan kontol keduanya terlihat membesar dibalik sarung.

"Memek gue gatel banget pengen disodok kontol"

"Namanya siapa, Neng? Kok nggak pernah lihat"

"Saya Dilla, Pak. Iya, saya baru pindah belum genap sebulan, terus langsung liburan sama keluarga, jadi belum sempat kenalan sama warga sini"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 04 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

GADISWhere stories live. Discover now