Kita skip, (Name) dan teman-temannya menjadi kelas 12
Di depan kelas animasi....
(Name) sedang asyik mendengarkan musik di headset nya, dia mendengar musik sambil melihat pemandangan di depan kelasnya.
"Lagi ngapain tuhh"
(Name) sangat mengenal suara tersebut, iya, itu suara Richard. (Name) melepas headset nya.
"Eh, Chard. Tumben amat nanyain" ucap (Name).
"Gw cuman basa-basi doang" ucap Richard sambil berdiri di sebelah (Name).
(Name) yg mendengar itu, hanya menghela nafas panjang dan kembali melihat pemandangan.
"Lu kenapa sendirian? Rani mana?" Tanya Richard.
"Rani pergi ke bawah, ntah mau ngapain. Cuman karena gw lagi malas ke bawah makanya gw nggak ikut" jawab (Name). Richard mengangguk.
"Gw pergi dulu ya" ucap Richard.
(Name) mengangguk, Richard kemudian pergi. Saat hendak mau masuk kelas, ada Boby dan anak pindahan yg di bicarakan orang-orang.
"Hai (Name)! Kenalin ini Budi, anak pindahan itu" ucap Boby.
"Hai Bud, gw (Name) salken ya" ucap (Name) sambil tersenyum tipis.
"Ini gw habis ke bentur apa ya? Kok ada bidadari?" Batin Budi. (Name) dan Boby yg melihat Budi terdiam hanya kebingungan. Setelah beberapa saat akhirnya Budi sadar dari lamunannya.
"Ah, i-iya salken juga" jawab Budi.
"Hahaha, yaudah gw masuk dulu ya" ucap (Name).
"Iya tidak masalah" ucap Boby sambil membawa Budi ke kelasnya.
"Kalem dan sedikit cuek, sepertinya dia orang yg menarik" batin (Name) masuk ke dalam kelas.
Di sisi Budi...
Bu Ratna sedang menjelaskan pelajaran banyak anak-anak yg tertidur, Budi juga termasuk. Di saat Budi tidur, Budi malah bermimpi tentang (Name).
Masuk ke mimpi Budi:
"Budi ayo sini!" (Name) menarik tangan Budi untuk mandi hujan.
"Jangan, nanti kamu sakit!" Tolak Budi.
"Ihhh!! Ayolah! Sekali-kali mandi hujan juga nggak papa" paksa (Name), akhirnya mau tidak mau Budi mengikuti kemauan (Name).
Kini mereka berlarian di bawah hujan, Budi melihat senyuman (Name). Manis. Itu yg di pikirkan Budi. Budi ikut tersenyum.
Kembali ke realita:
Bu Ratna hanya menghela nafas, sedangkan teman-temannya berusaha untuk tidak tertawa agar tidak membangunkan Budi yg sedang mengigau.
Di sisi (Name):
(Name) sama sekali tidak fokus, kenapa? Karena setiap (Name) melihat ke papan tulis, (Name) malah melihat wajah Budi.
"Kok ada wajah Budi? Apa mata gw salah kali ya?" Gumam (Name) sambil mengucek matanya perlahan.
"(Name)? Kamu kenapa? Mata kamu sakit?" Tanya Bu Linda.
"Ah, ti-tidak kok Bu" jawab (Name).
"Baiklah, kalau ada apa-apa bilang saja ya"
"Iya Bu"
***
Jam istirahat:
"Hadehhh.... Kenapa gw malah kepikiran sama anak baru itu sih? Malah nggak fokus gw belajar jadinya" gumam (Name) sambil memijat kepalanya.
"(Name), ke kantin yuk" (Name) menoleh ke arah pintu, ada Rani di sana.
"Yuk, tapi kalau ada OSIS bilang ya"
"Iyee... Santai ae lah"
(Name) dan Rani akhirnya pergi ke kantin bersama. Di saat mereka sampai, (Name) melihat wakil OSIS yaitu Qory sedang memalak Boby dan Budi.
"Eh (Name), ada-" di saat Rani hendak memberi tahu (Name), (Name) sudah sembunyi entah kemana. Rani yg melihat itu melongo.
Sedikit info, (Name) punya sedikit masalah dengan OSIS. Bukan karena (Name) sering di palak, cuman suatu hari (Name) tidak sengaja mendorong ketua OSIS yaitu Ricco jatuh ke got. Alhasil (Name) selalu di gebukin jika ketemu dengan OSIS, (Name) bisa saja melawan, cuman dia mager. Jadi (Name) selalu bersembunyi jika ada OSIS.
Qory melihat Rani dan berjalan mendekatinya. Rani yg melihat itu merasa was-was. Karena Rani cuman membawa uang pas, jika dia kasih dia tidak bisa jajan. Kalau tidak di kasih malah dia yg bonyok.
"Rani, lu liat (Name) nggak?" Tanya Qory dengan tatapan mengintimidasi.
"Hah!? G-gw jalan ke sini sendiri kok, gw seharian ini nggak ketemu (Name)" ucap Rani. Qory mengangguk kemudian pergi ke tempat gengnya.
"Huft.... Gw selamat" Budi dan Boby terkejut, karena (Name) tiba-tiba udah di belakang Budi.
"Sejak kapan lu di sini njir!?" Tanya Boby.
"Dari tadi gw di sini mah" jawab (Name) sambil menepuk pundak Boby.
"Lu kenapa sembunyi dari OSIS dah? Takut di palak?" Tanya Budi, kini (Name) duduk di hadapan Budi. Sedangkan Rani di hadapan Boby.
"Bukan itu" jawab (Name) santai.
"Lah? Terus?" Tanya Budi.
"Biar aku aja yg cerita (Name)" ucap Boby.
"Ok, terserah"
"Jadi gini..."
Setelah bercerita cukup panjang......
"Jadi, setiap lu ketemu OSIS lu selalu sembunyi gitu?"
"Iya Bud, gw bisa aja ngelawan, cuman gw magerrrrr"
"Walaupun (Name) orangnya mageran, kalau soal makanan anak ini nggak bisa nolak" ucap Boby.
"Iya, gw aja sampai heran" ucap Rani sambil
"Biarin, yg penting makan" ucap (Name) sambil memakan mie gorengnya. Akhirnya mereka makan mie bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Random"KAU!?" "AKU SUDAH MELAKUKAN YG TERBAIK IBU!!" "BERANI MELAWAN, HAH!? /Menampar wajah (Name). "/Kesal" "SEHARUSNYA KAU TIDAK ADA DI DUNIA INI! GARA-GARA KAU, KEHIDUPAN GW BERUBAH!! KAU HANYA MENAMBAH BEBAN DI HIDUP GW!!" "KALAU AYAH TAU AKAN HAL INI...