"..Mama.."
Adel kembali terbangun ditempat asing. Tunggu! Dia melihat ada sebuah mobil yang bertabrakan dengan truk besar dan kejadian itu tepat dikedua matanya. Kenapa dia berada disini? Bukankah tubuh aslinya sedang dirumah sakit.
Tidak mungkin juga tiba-tiba dia ada ditengah jalan. Terlebih Adel merasakan firasat buruk. Langkah kaki Adel perlahan berjalan menuju mobil yang sudah hancur tidak berbentuk itu.
Degup jantung Adel berdetak cepat saat melihat banyak darah yang keluar dari mobil itu. Dunia Adel rasanya runtuh saat melihat Rossa mamanya sedang sekarat tapi tetap berusaha keluar dari mobil.
Sontak Adel mencoba membantu mamanya tapi tubuhnya menembus. Adel mencoba berkali-kali tapi gagal. Ia pun jatuh terduduk dan mulai menangis karena tidak bisa berbuat apapun.
Setengah tubuh Rossa sudah keluar dari mobil yang hancur itu. Mata Rossa mengerjap tidak percaya saat melihat keberadaan jiwa putri satu-satunya.
Ternyata benar kata orang, jika ada yang sudah mendekati kematian maka dia bisa melihat hal ghaib sebelum kemudian malaikat maut datang menjemput.
Rossa merasa bersalah pada Adel karena harus melihatnya sekarat karena kecelakaan sekaligus bersyukur bisa melihat Adel untuk terakhir kalinya meski itu hanya jiwa Adel.
"..A..del..Put..ri..ku.."
Adel berhenti menangis dan menatap Rossa yang saat ini juga tengah menatapnya. "Hiks..mama bisa lihat Adel?"tanya Adel kaget. Rossa hanya tersenyum tipis.
"..Adel..dengarkan mama..menikahlah dengan pria yang kamu cintai...dan hiduplah bahagia..maafkan mama..harus meninggalkanmu.."
"..hiks.. seharusnya Adel yang minta maaf, Adel gak bisa bantuin mama..hiks.."
"Jangan..menyalahkan dirimu..mama dan papa selalu mencintaimu..Adel...lalu cepatlah sadar...Lio selalu menunggumu.."
Rossa menghela nafas lega setelah memberi pesan pada Adel. Pandangan mata Rossa lalu menangkap sosok mendiang suaminya yang berdiri tak jauh dibelakang Bella, mengajak Rossa untuk segera pergi bersama ke tempat mereka setelah meninggal didunia.
Rossapun menghembuskan nafas terakhir kalinya dengan senyuman yang terlukis indah di wajah. Adel menangis kencang dan tak lama ledakan dari mobil terjadi.
"MAMA!"
🌷🌷🌷
Lio terlonjak kaget saat Adel mendadak mengalami kejang, ia segera menekan tombol darurat yang selalu ada di samping ranjang setiap pasien rumah sakit.
Tak butuh waktu lama para nakes⁷ berdatangan kemudian meminta Lio untuk keluar sebentar agar mereka bisa fokus menangani Adel.
Di depan kamar tempat Adel sedang ditangani para nakes itu, Lio berjalan kesana-kemari terlebih ada firasat buruk yang dia rasakan.
Beberapa waktu berlalu dan seorang dokter keluar. "Dengan keluarga pasien?"tanya dokter itu pada Lio. "Saya calon suaminya."jawab Lio tegas, dingin dan penuh aura menekan.
"Syukurlah calon istri anda sudah baik-baik saja sekarang. Tapi dia tidak bisa koma dalam waktu panjang. Jika dalam waktu tiga bulan dia tidak sadar maka dengan terpaksa kami harus melepas alatnya."
Sontak saja Lio menarik kerah dokter itu. "Jangan lepas alat itu atau kamu akan menemukan kepalamu sudah terpenggal!"ancam Lio. "Ah! Bukan itu saja. Mungkin kamu akan menemukan orang tersa--"
Lio berhenti dan segera menjauh dari dokter itu untuk menerima panggilan telepon. Yang meneleponnya adalah Juan --sekretaris dikantor, sahabat sekaligus tangan kanannya. Lio memberi dokter itu tatapan tajam sebelum mengangkat panggilan teleponnya.
"Lio..."
"Ada apa?"
"Tante Rossa kecelakaan dan mobilnya meledak."
"A..APA!?"
🌺🌺🌺
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya ^^
-Sragen•Jum'at, 30 Juni 2023-
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Duchess De Alberto (END & TERBIT)
Romance(Beberapa part telah dihapus) Adel sangat yakin jika hal terakhir yang dia ingat adalah jatuh tenggelam ke dalam kolam renang karena di dorong. Tapi kenapa ia malah terbangun dalam peti? Beruntung petinya belum ditutup dan dimakamkan. Hanya ia sa...