MANUSIA PALING BAHAGIA

68 1 0
                                    



Suatu hari seorang gadis terlihat berdiri sendirian di tepi pantai, menghadap ke laut, seraya berteriak.

"AKU INGIN MENJADI MANUSIA PALING BAHAGIA!"

"Pokoknya mulai hari ini, detik ini, sepersekian detik ini juga, aku ingin menjadi orang paling bahagia. Titik." Ucapnya.

Oleh sebab itu, dengan dada tersulut emosi, si gadis pergi ke sebuah toko buku. Ia bertanya kepada sang manajer toko apakah mereka menjual buku yang menjelaskan cara hidup bahagia?

Sang manajer pun memberikan sejumlah daftar buku yang si gadis maksud.

Namun sayangnya, setelah si gadis membaca semua buku tersebut, Ia merasa mereka tak memenuhi ekspektasinya. Semua buku itu terasa membosankan. Ia pun memarahi si manajer toko.

"Aku ingin menjadi orang paling bahagia dengan cepat, bukan didorong mengikuti acara pengembangan diri yang tak masuk akal. Jika mereka percaya dongeng tentang putri duyung, seharusnya ada cara menjadi bahagia secara instan." Ucap si gadis sambil meninggalkan sang manajer toko yang terdiam.

Namun, suatu hari gadis tersebut berhasil menemukan buku yang selama ini Ia cari, setidaknya mirip yang Ia bayangkan. Entah bagaimana ceritanya, si gadis bertemu dengan penjual buku bekas di ujung kota.

Pada sampul buku itu tertulis.

CARA HIDUP BAHAGIA

Si gadis menduga, buku itu akan menuntun keinginan dia. Buku itu pun diperlakukan layaknya harta kartun yang melompat sendiri ke permukaan. Sesampainya di rumah, si gadis langsung merebahkan diri seraya membuka lembar pertama buku tersebut.

"Oke yang pertama harus kulakukan adalah..."

TEGAS—JANGAN DENGARKAN UCAPAN ORANG LAIN.

SUMPAL KEDUA TELINGAMU.

Si gadis mengangguk tanda setuju ketika membaca setiap kata pada bab pertama.

**

Seperti yang disarankan, si gadis menerapkan gaya hidup anti-nasihat. Pernah suatu momen Ia menghadiri acara reuni SMA. Teman-temannya memberi saran soal mencari pekerjaan baru, pasangan hidup, hingga mengatur keuangan.

Tetapi, dengan si gadis justru menolak saran mereka, mentah-mentah.

"Maaf kawan-kawan, tanpa bermaksud melukai pendapat kalian—saran kalian payah. Sungguh payah. Jujur saja." Ucap si gadis sambil tersenyum simpul.

Pun ini terjadi tidak sekali-dua kali. Pada akhirnya teman-teman si gadis merasa gerah dengan sikapnya yang berubah.

"Kenapa kau bersikap seperti ini?" Tanya salah satu teman baik si gadis.

"Kau tak seperti Mulan yang kukenal."

"Siapa perduli? Toh, hidup kalian sendiri begitu-begitu saja, kan?"

**

Hari demi hari yang terlewat, si gadis pikir langkah pertama Buku Cara Hidup Bahagia sukses. Ia merasa lega berhasil melewati tantangan pertama.

"Kurasa takkan ada lagi yang berani memberiku saran payah, apalagi mengatur-atur hidupku. Hebat! Entah mengapa aku merasa menjadi wanita mandiri sekarang. Apa itu artinya aku siap untuk langkah selanjutnya?" Ucap si gadis seraya memandangi dirinya di depan cermin.

Ia pun membuka bab selanjutnya. Di sana tertulis

EKSPRESIF—BERANI TUNJUKKAN SIAPA DIRIMU.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Manusia Paling BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang