Pulang sekolah.....
(Name) sedang piket bersama Alan, sebenarnya Alan tidak mau piket, tapi karena ancaman dari (Name) Alan akhirnya piket juga.
"Eh (Name) lu pulang sama siapa?" Tanya Alan di sela dia menghapus papan tulis.
"Biasa, ama Boby" jawab (Name) santai.
"Kok lu selalu Ama Boby sih, kali-kali Ama gw kek" ucap Alan.
"Modus lu, rumah gw di sebelah rumah dia anjing!" Kesal (Name) sambil melempar sapu ke arah Alan.
"Gw nggak modus cuman nanya" ucap Alan sambil menangkap sapu yg di lempar (Name) ke arahnya.
"Dah lah, gw pulang duluan" ucap Alan keluar dari kelas.
"Woy ngentot! Lu belum rapiin mejanya bangsat!" Tidak ada jawaban, (Name) menghela nafas panjang.
"Liat aja besok, gw sebar aib lu" gumam (Name) sambil merapikan meja.
10 menit kemudian....
"Haduh... Capek... Selanjutnya ke kelas Boby" ucap (Name) sambil menutup pintu kelas.
(Name) berjalan menuju kelas software engineering, di saat hampir sampai (Name) melihat Budi sedang menutup pintu kelas, sepertinya dia juga piket. Namun anehnya tidak ada Boby.
"Loh Budi, lu juga piket"
Budi menoleh ke arah (Name) yg kini berada di sampingnya, wajah Budi sedikit memerah namun dia berusaha untuk tetap kalem.
"Iya, gw piket hari ini"
"Ohhh, Boby mana?"
"Dia udah pergi dulu ke kafe tempat Zaenal kerja"
"Owh gitu"
(Name) berjalan mendahului Budi, Budi mengikutinya dari belakang.
"Ngomong-ngomong, kita berdua pergi ke kafe tempat Zaenal kerja yuk, di sana ada Rani juga" Budi mengajak (Name) untuk pergi ke tempat Zaenal kerja, biasalah.... Moduussss.
"Emangnya lu tau kafe tempat Zaenal kerja?" Tanya (Name).
"Tau lah, gw pernah di ajak Ama Boby"
Kini mereka sampai di parkiran, (Name) menunggu Budi menyiapkan motornya. Di saat menunggu, (Name) melihat Budi dan Sophia tatap-tatapan.
"Apakah Budi menyukai Sophia? Itu wajar sih, soalnya Sophia itu cantik dan feminim. Sedangkan gw? " Gumam (Name) dengan helaan nafas di akhir.
"(Name)? Lu kenapa?" Tanya Budi. (Name) hanya menggelengkan kepalanya.
"Nih, pakai helm" (Name) menerima helm dari Budi dan memakainya. (Name) duduk di atas motor Budi.
"Udah Bud"
"Oke pegangan ya" belum sempat (Name) berbicara, si Budi udah tancap gas aja. (Name) yg terkejut langsung memeluk pinggang Budi. Budi yg merasakan tangan (Name) di pinggangnya, berusaha menahan wajahnya yang memerah.
"Bud! Hati-hati dong! Gw jadi kaget tau!" Kesal (Name).
"Hahahaha! Sorry sorry...." kekeh Budi.
Kini (Name) dan Budi menaiki motor, Dangan posisi (Name) memeluk pinggang Budi. (Name) menyandarkan kepalanya di punggung Budi sambil melihat pemandangan sore yg indah.
Budi yg merasakan kepala (Name) menyandar di punggungnya, tersenyum tipis. Budi sedikit memelankan kecepatan motornya agar bisa merasakan momen yg belum pernah dia rasakan.
"Njir!!! Ini mirip dengan adegan romantis nggak sih? Andai gw bisa tiap hari begini" batin Budi.
Setelah beberapa saat, mereka berdua sampai di kafe tempat Zaenal kerja. Mereka turun dari motor dan melepaskan helm.
Mereka masuk ke dalam, ada Rani, Boby, dan Zaenal yg sedang kerja.
"Eh, ada (Name) ayo duduk di sebelahku" ucap Rani, (Name) duduk di sebelah Rani.
"Gimana berduaannya?" Tanya Rani. Wajah (Name) berubah merah.
"A-apa-apaan dah! Gw numpang sama Budi karena Boby udah duluan!" Elak (Name), Rani dan Boby tersenyum jail.
"Masa?" Tanya Boby.
Karena kesal, (Name) siap-siap ingin menendang Boby.
Terlepas dari tingkah mereka bertiga, kini Zaenal bertanya kepada Budi.
"Bud, kau suka sama (Name) ya?" Tanya Zaenal, wajah Budi berubah merah. Zaenal yg melihat itu tertawa.
"Hahaha! Biasalah itu Bud, suka itu wajar" ucap Zaenal sambil menepuk pundak Budi.
"Ini cuman perasaan gw atau gimana ya Nal"
"Kenapa?"
"Gw sebenarnya suka sama (Name) atau kagum sih?"
"Emang, apa yg kau rasakan di saat kalian naik motor?"
"Kayak.... Rasanya dada gw menghangat, dan... Yg satu lagi gw nggak bisa jelasin gimana"
"Itu tandanya kau suka dengan (Name), goblok kau"
Budi mengangguk dan melihat ke arah (Name) yg sedang menarik kerah baju Boby, Rani di situ berusaha memisahkan mereka berdua. Budi hanya tertawa melihat tingkah laku teman-temannya.
Alan: "Woy cebol! Lu nggak kasih lihat wajah (Name) tuh kayak gimana?
Filza: "Ini mau gw liatin tolol!"
Alan: "Nggak usah ngegas ANJENG!!"
Filza: "LU YG MENGEGAS ANJING!!"
(Name): "UDAH NGGAK USAH BANYAK BACOT KALIAN!?" //Melerai
Filza: "Nih"
Maaf kalau tidak sesuai ekspektasi kalian 😓😓😓
(Name): "Ini gw?"
Filza: "Iye"
Alan: "Woy! Si Budi pingsan cokk!!!"
Filza: "Masa iya?"
Alan: "Liat aja sendiri kalau nggak percaya"
Filza: //melihat Budi yg pingsan+mimisan
Body: "Seharusnya pingsannya udah dari tadi cok"
Filza: "Yaudah, kita bawa ke RSJ"
Richard: "Dia nggak gila goblok, dia pingsan"
Filza: "Lah iya ya, kok nggak kepikiran"
Richard: "Berati yg gila lu, seharusnya lu yg masuk RSJ"
Filza: "Bangsat!! 💢"
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Random"KAU!?" "AKU SUDAH MELAKUKAN YG TERBAIK IBU!!" "BERANI MELAWAN, HAH!? /Menampar wajah (Name). "/Kesal" "SEHARUSNYA KAU TIDAK ADA DI DUNIA INI! GARA-GARA KAU, KEHIDUPAN GW BERUBAH!! KAU HANYA MENAMBAH BEBAN DI HIDUP GW!!" "KALAU AYAH TAU AKAN HAL INI...