3.

96 10 1
                                    

Sepulang sekolah, Tamaki menarik Haruka dan Iori ke sebuah pusat permainan. Haruka hanya menggerutu dan Iori hanya berusaha menghentikan tarikan Tamaki di tangannya.

"Yotsuba-san, pelan-pelan! Aku belum mengabari nii-san dan yang lain!"

"Yotsuba Tamaki, bisakah jangan menarikku? Aku bisa jalan sendiri."

Haruka melirik ke arah Iori yang sedikit meringis saat merasakan tarikan Tamaki di tangannya terlalu bersemangat. Haruka langsung menepis tangan Tamaki dari Iori.

"Isumin!"

Tamaki mengerucutkan bibirnya saat tangannya dihempaskan dari tangan Iori.

"Kau tidak lihat? Iori kesakitan saat kau menariknya terlalu bersemangat."

Tamaki langsung menolehkan kepalanya ke arah Iori dan memegang tangan Iori yang dia tarik tadi. Dia mengelus pergelangan tangan Iori yang memerah dan mengecupnya pelan.

"Yotsuba-san..."

Wajah Iori memerah melihat Tamaki mengecup pergelangan tangannya. Tamaki hanya tersenyum melihat wajah memerah Iori.

"Gomen ne, Iorin?"

Iori hanya mengangguk pelan dan mengikuti langkah Tamaki saat dirinya ditarik lembut untuk mulai memasuki pusat permainan. Haruka hanya mengikuti dari belakang.

Setelah membeli koin untuk bermain, Tamaki dan Haruka mulai bermain dengan perdebatan yang tak berhenti. Iori hanya mengikuti mereka.

Ting!

Iori mengeluarkan ponselnya dan melihat sang kakak yang mengiriminya pesan.

Nii-san

Iori, dimana?
Kenapa belum pulang?

Nii-san, maaf
Aku bersama Yotsuba-san dan Isumi-san sedang di game center.

Jangan pulang terlalu larut ya?
Walau kalian free hari ini.
Makan malam di dorm?

Diusahakan iya, nii-san

Baiklah
Selamat bersenang-senang, Iori.

Ha'i nii-san.

Iori langsung memasukkan ponselnya ke saku saat selesai berkirim pesan dengan sang kakak. Dia memilih menghampiri Tamaki dan Haruka yang sedang berlomba di mesin capit.

"Kenapa kalian sangat ingin mendapatkan boneka itu?"

"Itu untukmu, Iori/Iorin!"

"Eh??"

Iori mengerjapkan matanya mendengar jawaban kompak dari mereka berdua. Iori melirik ke arah dalam mesin capit dan mendapati bahwa mereka berdua sedang berlomba mengambil boneka usamimi friends.

"Ano... Aku tidak perlu boneka itu..."

Cup!

Tamaki dan Haruka mengecup pipi Iori untuk membungkam mulut Iori.

"Sudahlah. Ini kita lakukan dengan sukarela. Benarkan, Isumin?"

"Betul. Jadi Iori-chan sayang, duduk dan terima jadi aja ya."

"E-etto.. jangan kelamaan ya?"

Iori melirik jam tangan dan melihat hari sudah semakin sore. Iori tak menyadari bahwa kedua temannya semakin serius untuk mendapatkan boneka kesukaan Iori.

"Iorin, mau makan malam pake apa?"

Iori menolehkan kepalanya ke arah Tamaki dan mendapati Tamaki masih fokus ke mesin capit.

"Nanti makan malam di dorm aja. Nii-san sudah memasak. Takutnya gak kemakan."

Tamaki hanya mengangguk dan fokus kembali ke mesin capit boneka. Iori mengambil ponselnya dan mulai berselancar di sosial media sambil menunggu mereka berdua selesai.

"Yattaaa!! Isumin kalaahh!"

Iori menolehkan kepalanya ke arah Tamaki yang sudah memeluk salah satu boneka usamimi friends dan Haruka yang mendengus kesal.

"Kau curang ya?!"

"Mana adaa! Huuwww!"

Tamaki membawa boneka itu ke arah Iori dan menyerahkannya ke Iori. Iori menerima itu dan tersenyum kecil ke arah Tamaki.

"Arigatou, Yotsuba-san."

"Nahh saatnya kita pulang!"

Tamaki langsung membawa tasnya dan tas Iori sambil merangkul bahu Iori untuk mengajaknya pulang. Haruka menyusul setelah mengambil tasnya.

Drrt! Drrt!

Haruka langsung mengangkat teleponnya.

"Mo-"

"ISUMI HARUKA, KAU DIMANA?! KAU LUPA KITA AKAN ADA JOB JAM 7?!*

Haruka langsung menjauhkan ponselnya saat mendengar teriakan sang leader.

"Touma, bisakah jangan berteriak? Telingaku bisa tuli."

"Masa bodo! Pulang sekarang!"

"Iya iya, okaa-san!"

"Hoi!"

Pip!

Haruka langsung mematikan sambungannya saat mendengar Touma ingin protes. Dia menghampiri Iori dan Tamaki.

"Aku pulang duluan ya? Aku lupa jam 7 ada job."

Iori hanya menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan Haruka yang melupakan jadwal sendiri.

Cup!

"Jaa mata-ne, Iori-chan!"

Iori mematung sesaat ketika Haruka mengecup pipinya sebelum menghilang.

"Itterashai, Isumi-san.."

Tamaki hanya mengerucutkan bibirnya dan membawa Iori pulang ke dorm.




TBC

Izumi Iori HaremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang