P 22

7.7K 941 14
                                    

Ga aku periksa lagi, kalo ada typo tolong di koreksi!

Voment!

Happy Reading!

Tidak tau bagaimana awalnya Lio bisa berada dibawah kukungan Aleister, yang Lio ingat hanya setelah mereka keluar kamar dan Lio ingin beranjak dari ranjang Aleister sudah lebih dulu mendorong kembali tubuh Lio hingga telentang.

"Menyingkir"

"Tidak" Lio berdecak kesal

Ingin berontak, tapi pria diatasnya mengapit kencang kedua tangan serta kakinya membuat Lio tidak bisa berkutik

"Apa yang kau inginkan"

"Ini" Aleister menunjuk bibir Lio membuat Lio mengangkat kedua alisnya

"Menciumku?"

"Kau menggodaku hm" Lio mengerutkan dahinya kesal

"Bajingan" Aleister terkekeh geli

"Beritahu aku siapa yang berani mencium mu"

"Tsk kenapa kau sangat penasaran heh?"

"Karena kau milikku" Lio memutar bolanya jengah

"Aku bukan milik siapapun!" ketus Lio

"Oh ya?" Aleister mengangkat sebelah alisnya menatap dalam manik Lio membuat sang empu tidak nyaman akan tatapan yang dilayangkan untuknya

Manik Lio bergerak gusar, menghindari tatapan pria diatasnya. Sampai ia merasakan apitan pada kedua kakinya mulai melonggar

Ia pun menendang penis Aleister yang masih terbalut celana bahan menggunakan lututnya.

Arghhh

Aleister sontak bangkit dari posisinya merasakan nyeri pada area selangkangannya.

Lio yang melihat peluang besarpun segera beranjak keluar kamar menghiraukan Aleister yang sedang kesakitan atas ulahnya

'Dasar licik' batin Aleister gemas akan tingkah Lio

Kaki Lio terus berlari tanpa arah. Sesekali melihat kebelakang, memastikan jika Aleister tidak mengejarnya

Duaghh

Sshhh

'Pake nabrak segala' batin Lio kesal

"Hi manis" sontak Lio menatap horor sosok pria dihadapannya

Sosok disamping pria yang menabraknya berdecih geli

"Janshen, kau menakutinya"

"Tidak. Dia terpesona dengan ketampananku Rionard"

"Lihat. Bahkan dia tidak berkedip ketika menatapku" Rionard memutar bola matanya malas

Lio yang mendengar penuturan Janshen pun langsung tersadar dan menatap kesal kearah Janshen.

"Tsk kau salah jika menilaiku terpesona dengan ketampananmu"

"Lalu?" Janshen mengangkat sebelah alisnya. Sedangkan, Rionard hanya berdiam diri tidak berminat ikut campur

"Aku hanya sedang berfikir berapa lebar dari tubuhmu. Sehingga, mampu menghalangi jalan seseorang" rahang Janshen hampir terjatuh ketika mendengar penuturan dari sosok kecil dihadapannya

I Become A Character Who Can Change The StorylineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang