Chapter 28

3.2K 303 59
                                    

SELAMAT HARI KEMERDEKAAN!!! Khusus satu chapter ini agak panjang dari chapter lainnya, biar gak nanggung~! (⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠)

Selamat membaca! ♡
__________________________________

Apa yang kalian rasakan ketika takut?

Panas dingin?

Mendadak cosplay jadi batu?

Bulu kuduk merinding?

Sesak napas?

Atau jangan-jangan kalian mau ngompol?

Semua hal itu dirasakan oleh tiga orang ini, Petai, Sambal, dan Computer.

Dalam hati mereka terus berdoa dan berdoa untuk cepat-cepat melewati hal mengerikan ini.

KARENA SUDAH DUA JAM MEREKA DI SINI!

Awalnya seluruh tubuh mereka diperiksa dulu, mana tau ada senjata atau hal-hal lain yang mencurigakan. Lalu diikat.

Terus Hp mereka juga disita menjadi milik mereka.

Hp Boboiboy? Apa bersama dengan mereka?

Yap, Hpnya ada sama mereka.

Agak mengejutkan. . . jadi itu juga kena sita.

Dan mereka juga harus membocorkan masing-masing kode password Hp mereka sendiri dengan kode password Hp Boboiboy supaya bisa melihat-lihat isinya.

Kalau kode password Boboiboy disimpan dulu, itu nanti isinya dilihat juga bisa.

Sambil Gempa amati isi Hp mereka, Hali dan Duri memulai siksaannya pada pertanyaan pertama!

"Obat bius apa yang kau taruh ke minum Boboiboy?"

"Aku tidak–"

Uh oh, mengelak? Selamat, anda mendapatkan cambukan biasa tanpa duri.

CTAS!

"AK–. . !!"

"PETAI!" jerit Computer khawatir.

"Aku tanya, obat bius apa yang kau taruh ke minum Boboiboy?" tanya Hali dengan suara Alpha-nya.

Suara itu. . . sudah jelas adalah suara perintah Alpha, ianya tak bisa dielak karena perbedaan kekuatan Alpha itu sendiri.

Jawabannya hanya antara diam tak berkutik atau menjawabnya jujur.

Kalau berani tidak jujur?

Yah. . . sudah dipastikan dia diterkam dan dihajar habis-habisan oleh orang yang memberi suara itu.

Fun fact ni ya! Suara Alpha hanya dapat berpengaruh pada orang tersebut bila orang yang memberi suara Alpha itu lebih dominan daripada orang itu.

Makanya di chapter sebelumnya, Taufan sama sekali tidak terpengaruh oleh suara Alpha Sambal karena kekuatan Alpha-nya yang jauh lebih besar!

". . . . . . ."

Hm. . .

Tampaknya Petai memilih untuk tidak menjawab.

"Kak, mana cambuk berduriku?"

"Ini." Hali menyerahkan cambuk kesayangannya.

Mata Petai langsung terbelalak melihat cambuk yang penuh duri itu, Duri sudah tersenyum-senyum sambil cekikikan.

Tidak menjawab? Selamat, anda mendapatkan cambukan berduri!

"Tu–Tunggu! Tunggu!–"

CPLAK!

Aku Adik dari Sekelompok Mafia?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang