• Chapter 9 •

2.5K 233 12
                                    

enjoy!

***

Langit masih gelap, tetapi satu per satu rumah mulai mematikan lampu halaman mereka. Kicauan burung-burung liar yang beterbangan merdu terdengar di telinga dan angin sejuk berhembus menggoyangkan dedaunan.

Terlihat anak tengah dan anak bungsu di suatu rumah dengan luas 300m2, tepatnya di carport, itu sudah terlihat sibuk.

Si anak tengah, Gio, sibuk menata barang-barang miliknya dan adiknya di mobil. Sementara si anak bungsu, Karina, sedang bersiap-siap di kamarnya.

Shanti yang masih dengan wajah mengantuknya, menengok kedua anaknya yang sibuk bersiap-siap. "Hati-hati, ya, Abang. Jangan ngebut-ngebut. Beli kopi kalau ngantuk di jalan." titahnya.

Gio mengangguk seraya mengacungkan jempolnya, "Aman, Mi!"

Sesaat kemudian, Karina sudah siap dengan menggunakan celana tidur, t-shirt hitam, dan dibalut jaket zipper berwarna putih gading. Di lehernya menggantung pillow neck berbentuk kucing.

Kakak-beradik itu memutuskan berangkat subuh agar sampai di Bandung tidak kesiangan. Hal ini untuk bersiaga jika terjadi kemacetan di tol karena weekend. Gio pun sudah menyewa dua kamar di hotel untuk mandi, bersiap, dan meletakkan barang-barang mereka. Saat ini mereka berdua memang baru saja bangun tidur, tanpa mandi, dan hanya membasuh wajah, serta sikat gigi.

"Udah, Dek? Kalau udah yuk gas!"

Karina mengangguk. "Gass!"

Kedua kakak beradik tersebut masuk ke dalam mobil. Gio di kursi belakang kemudi, Karina duduk di sampingnya. Karina dan Gio melambaikan tangannya pada Shanti seiring mobil yang mulai meninggalkan pekarangan rumah.

***

Wisnu dan Dino di akhir pekan ini, keduanya memutuskan untuk  bergotong royong membersihkan rumah meski tidak terlalu kotor karena sang pemilik rumah yang selalu berada di luar dari pagi-sore hari dan malam hari hanya untuk istirahat. Tidak ada waktu untuk mengotorinya. Namun, tetap ada banyak hal yang harus dilakukan mengingat luasnya rumah yang mereka tinggali sedari kecil.

"Huft..." Dino melemparkan dirinya ke sofa, menghela nafas lega. Kegiatan bersih-bersih mereka akhirnya selesai setelah dua jam. Sedetik kemudian Wisnu menyusul duduk di sampingnya. Pria itu memejamkan mata sambil mengibas-ngibaskan kerah bajunya, menghilangkan gerah.

Dino yang sedang meseluncuri dunia media sosial menceletuk ketika melihat instagram story Karina, "Jadi juga, nih! Bang Gio ngajak Karina ke Bandung."

Wisnu membuka matanya, pria itu melirik ponsel Dino dari ujung matanya. Dino yang peka pun menyodorkan ponselnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ready to Love? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang