Our World, My Destiny as Woman

175 17 4
                                    

Sosok wanita berwarna merah membuka matanya. Erangan kecil keluar dari bibirnya. Pandangannya menatap sekitar dan menemukan bahwa ia berada di tempat asing.

Wanita itu adalah Murata Himeko, sosok yang diselamatkan oleh Naruto. Dia merasa haus, makanya dia berjalan menuju dapur. Namun, masalahnya...

"Sebesar apa rumahnya ini SIALAN!" teriak Himeko yang frustasi karena selalu kesasar. Dia kesal Karena ingin minum namun memerlukan usaha.

Setelah beberapa lama mencari, ia akhirnya menemukan dapur tersebut. Posisi dapur tersebut hanya dua ruangan dari tempat ia terkapar.

"Cih ga ada bir." Umpat Himeko melihat isi kulkas yang tidak ada bir. Dia langsung mengambil jus jeruk dan dihabiskan langsung olehnya.

"Apa ini rumah Naruto?" Tanya Himeko pada dirinya sendiri. Sebelum dia ambruk, sekilas ia mendengar suara Naruto.

Himeko juga mulai kelaparan. Dia melihat Cup ramen edisi terbatas dan langsung membuat air panas. Untungnya, wanita berambut merah ini masak air tidak gosong. Ia mencari ruang keluarga untuk menonton televisi.

"Aku pulang." Himeko mendengar suara laki-laki yang memasuki rumah ini.

Himeko berfikir bahwa ia dijual oleh sang murid biadab itu. Dia langsung mulai siaga.

"Oh, kau disini, Sensei." Ujar sosok pria bersurai hitam.

"Siapa kau?" Tanya Himeko sembari menatap tajam pria itu.

"Aku? Aku adalah tuanmu, budak tercinta." Ujar pria itu sembari menyeringai.

"Jangan bercanda, bangsat!" Teriak Himeko marah. Pasalnya dia tidak ingin disamakan dengan pe*acur.

"Bwahahaha. Aku adalah mantan muridmu, Naruto!" Rupanya sosok pria itu adalah Naruto. Perlahan, sosok pria itu berubah jadi perempuan yang Himeko ketahui.

"Bisakah kau jelaskan, dimana ini?" Tanya Himeko kebingungan. "Selain itu, apa maksudmu menyamar jadi pria itu?" Lanjutnya penasaran.

Naruto mulai menjelaskan semua hal tentang dunia ini yang ia ketahui. Ia juga menjelaskan tentang mana, sebuah energi yang dimiliki oleh makhluk hidup.

Siaran televisi yang ditonton oleh Himeko tiba-tiba jadi siaran Breaking News. Hal itu menarik perhatian mereka berdua.

"Selamat sore para pemirsa dimanapun anda berada. Saya Kinoshita Hideyoshi... Saat ini kami berada di kantor markas besar polisi yang mengadakan konferensi pers.... What?! Akihisa kok diatas podium?"

"Selamat pagi semu--adaw." Akihisa, sosok yang disebut oleh wartawan yang bernama Hideyoshi tersebut terpeleset dan terjatuh. Hal itu membuat orang-orang di sekitarnya ketawa.

"Kulit pisang kampret..." Umpat Akihisa sambil berdiri. Kawannya yang bersurai biru tua dengan setelan khas ninja menegurnya.

"Haha bakayarou. Fokus fokus." Ujar Kawannya itu mengingatkan Akihisa.

"Berisik kau Muttsurini." Ujar Akihisa sambil berdehem. Namun, ucapan salah satu wartawan yang meliput konferensi pers itu sedikit melontarkan candaan.

"Kau berdehem pun tetap ga ada wibawanya, Akihisa!" Teriak salah satu wartawan yang rambutnya berwarna merah bata.

"Sialan kau Yuuji. Ehem, selamat pagi semua." Ujar Akihisa yang dibalas seluruh peserta konferensi pers. Mereka melontarkan pertanyaan pada Akihisa.

"Bisakah anda jelaskan, kenapa kepolisian mengadakan konferensi pers?" Tanya salah satu peserta pada Akihisa.

"Kalian mau tahu?" Tanya Akihisa jahil. Sebuah serangan kipas kertas mengarah ke kepala Akihisa namun bisa dihindari.

Naruto DXD: Group DimensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang