08.55
"Fel, telfon." Karin memberitahu Felisa yang sedang mencoret-coret papan tulis. Biasa.
Felisa mendekat.
"Siapa ya. Gak dikenal," ujar Felisa menatap kedua temannya bingung.
"Angkat aja coba," kata Dania.
"Halo?"
Dania dan Karin menyimak. Suasana kelas memang tidak terlalu ramai. Anak cowok mungkin sudah siap berkumpul untuk menjadi suporter hari ini.
"Lo dimana?"
"Siapa nih?"
"Ravel lot bolot," ucap Ravel ngegas.
Karin penasaran. "Siapa siapa?"
Felisa tertawa tertahan sambil menutup mulutnya dengan telunjuk. Dan mimik bibirnya mengatakan 'Ravel'.
Kembali menormalkan suaranya. "Ekhm. Masih di kelas gue."
Tit
"Lah? Dimatiin," ucap Felisa melihat ponselnya.
Dania menunjuk ke arah pintu kelas sambil menggendong tasnya. "Tuh."
Felisa dan Karin menoleh. Dan benar, Ravel, Dirga, Edo, dan Mamat sudah ada di depan pintu kelas.
Baju anak laki-laki itu sudah tidak karuan. Padahal masih pagi. Mereka bertujuh pun berjalan beriringan di koridor.
"Malik udah keluar?" tanya Ravel pada Felisa.
"Udah."
"Ngomong-ngomong ya, lo bareng siapa Do?" tanya Dania pada Edo di depan.
"Hah. Gue? Gue bareng . . . Nah tuh orangnya," jawab Edo menunjuk seseorang yang sedang berjalan ke arah mereka.
"Pada ke Mamih dulu?" tanya Jordi pada mereka. Ya, orang itu adalah Jordi.
"Ho oh," jawab Edo.
Yang lain sudah on the way ke warung Mamih, sedangkan Ravel dan Felisa mampir dulu di pos satpam.
"Dijaga baek baek pacarnya den, rame," ucap pak Purbo satpam.
"Aman pak."
Felisa menghampiri keduanya.
"Udah?" tanya Ravel.
"Menurut lo?" sarkas Felisa.
Ravel dan Felisa berjalan menuju warung Mamih. Dari kejauhan sudah terlihat anak-anak Smansa yang berkumpul di sekitar warung Mamih. Ada juga yang sudah berangkat.
Kalau kalian berekspek mereka seperti anak STM, bukan. Ini hanya anak SMA biasa. Banyak perempuannya juga, walaupun lebih dominan laki-laki.
"Rame bener," gumam Felisa yang didengar Ravel.
"Baru pertama kali?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KITA JODOH GAK SIH?!
Humor! PENYUKA KONFLIK RINGAN MERAPAT ! Cerita ini cocok buat RELAKSASI kalian yang suka cerita dengan konflik berat. Biar pikiran nggak pusing-pusing amat. Θ konfliknya ringan Θ menceritakan kehidupan sehari-hari Θ no pelakor Θ yang humornya dollar, out...