KONSTELASI

Prolog

Hi, kamu bisa panggil aku Zou!

Hayooo, kalian pembaca jalur mana, nih?

Jangan lupa ninggalin jejak dengan vote dan komen setiap in-line paragrafnya, ya!

_P R O L O G_

Zea membaca tulisan "SMA TADHIKARA" di bagian paling atas sebuah gedung berlantai 5 lewat kaca jendela mobil. Dirinya sempat terpukau beberapa saat. Meski sudah melihatnya berkali-kali, tapi hari ini ada kesan yang cukup berbeda.

"Aku masih nggak nyangka bisa diterima di sekolah ini, Ma." Mata gadis itu berbinar, telapak tangannya ia taruh di jendela mobil.

Sedangkan wanita yang berada di kursi kemudi itu menanggapinya dengan senyum hangat. Tangannya terulur mengelus kepala putrinya, "Siap-siap diserang banyak tugas, ya, Dek."

Putrinya mencebik. Dari sekian banyaknya nasehat dan pesan yang harus mamanya berikan, kenapa malah kalimat itu yang pertama kali ia dapatkan?

"Emang Adek kenapa pengin banget masuk sekolah swasta?" Zivana—mamanya—iseng bertanya. Siapa tahu putrinya punya alasan lain.

"Ya ... pengen nyobain suasana yang beda aja." Dan ternyata, Zea masih menjawab dengan alasan yang sama. "Perasaan mama tanyain ini udah berkali-kali, deh."

"Suasana yang beda gimana, sih? Negeri sama Swasta nggak beda jauh, kok," balas Zivana seraya menginjak pedal rem. Kini mereka sudah berada tak jauh dari gerbang sekolah.

Zea mendadak sangat antusias. Saking tidak sabarnya, gadis itu terburu-buru memasang backpacknya. "Menurut aku mungkin suasana bakal jauh lebih beda," jawabnya sambil merapikan tatanan rambutnya.

Zivana tersenyum miring. Menatap putrinya dengan tatapan menyebalkan. Ia menyeletuk sembari mengulurkan tangan ketika putrinya hendak menyalami tangannya. "Kamu nggak maksa mama buat daftarin ke sini karena lihat iklan PPDB-nya kakak kelas ganteng semua, kan?"

Gerakan Zea yang tadinya hendak membuka pintu menjadi terhenti, ia menatap Mamanya sinis. Enak aja!